Persoalan ketercapaian pembelajaran tidak perlu ditutupi, direkayasa, dan dikondisikan, melainkan harus disikapi dengan keterbukaan pikiran dan kedewasaan.
Ketika laki-laki dan perempuan mempunyai akses—dan kesulitan akses—yang sama terhadap pendidikan dan pekerjaan, masih relevankah norma sosial yang mengharuskan laki-laki menjadi pencari nafkah?
Menaikkan tarif PPN tidak berpihak kepada masyarakat banyak, terutama kelas menengah ke bawah. PPN merupakan proportional tax, yang mana dikenakan kepada semua masyarakat pada tarif yang sama.
Mencari psikolog/psikiater yang cocok memanglah hal yang sangat tricky dan sungguh sulit. Akan tetapi, yang lebih meresahkan bagi saya bukan hanya soal ketidakcocokan, tetapi juga beberapa psikolog/psikiater yang saya temui justru (maaf) malah memperparah keadaan.
Saya akan tetap mendukung berbagai bentuk solidaritas demi kepentingan perjuangan, termasuk ‘Kamisan Date’. Mengingat dalam iklim gerakan saat ini, solidaritas dan konsistensi perjuangan juga perlu dibarengi dengan inisiatif untuk terus mengikuti zaman dan membuat gerakan sosial itu terus relevan.
Karena yang penting adalah lulus ujian, cara cepat dan fokus hafalan rumus justru terkadang lebih membantu. Namun, bukan berarti attitude seperti itu dapat dimaklumi ada pada tentor dan bimbel. Mereka boleh saja mengajarkan cara pragmatis, tetapi bukan berarti mengesampingkan soal konsep.
Dilema antara pengucapan /f/, /v/, dan /p/ ini pada akhirnya lebih dari sekadar masalah linguistik. Hal ini juga berkaitan erat dengan identitas budaya dan perasaan inferioritas (insecurity) bahasa daerah di hadapan bahasa nasional atau bahasa internasional.
Hilangnya batas antara waktu kerja dan waktu luang serta kelonggaran dalam regulasi ketenagakerjaan tidak berdampak baik pada keseimbangan hidup yang diharapkan pekerja lepas.