Kebayang nggak? Aplikasi TikTok yang dulunya dianggap alay dan remeh, di tahun 2024 nanti bisa menentukan arah politik di negeri ini. Ngeri-ngeri sedap kan?
Saya pikir wajar saja menyampaikan ide atau gagasan di depan umum, termasuk di keluarga. Tindakan tersebut harusnya dianggap sebagai hal positif dalam melawan bentuk dominasi pemikiran yang feodal dan dogmatis.
Semakin banyak seseorang melahap buku, semakin ia menginginkan bacaan yang makin mengasah dirinya. Semakin ia terasah dan matang, maka semakin bijaklah ia dalam bersikap. Idealnya sih seperti itu.
Saya merasa bahwa adanya gagasan mengubah pronoun menjadi they, we, ataupun non-binary merupakan bukti ketidakmampuan negara barat mendidik putra-putrinya memahami konsep gender berdasarkan jenis kelamin.
Serendah-rendahnya kelas Mobile Legends sebagai pelarian, ia tetap memberi ruang bagi para pekerja sepertiku merasakan secuil kenikmatan. Barangkali tak jauh beda dengan penikmat drama korea (drakor).