Alih-alih melompat dari kotak kelaziman, saya kira Keret justru membuat kotaknya sendiri. Menulis sesuatu yang personal tentu tidak memiliki syarat untuk mengikuti kelaziman toh.
Sebab dibalik keceriaan seseorang yang dipamerkan, tersembunyi penderitaan mendalam dari seseorang lainnya. Terutama, bagi penganut ideologi Knowing Everything Particular Object.