Kebayang nggak? Aplikasi TikTok yang dulunya dianggap alay dan remeh, di tahun 2024 nanti bisa menentukan arah politik di negeri ini. Ngeri-ngeri sedap kan?
Saya merasa bahwa adanya gagasan mengubah pronoun menjadi they, we, ataupun non-binary merupakan bukti ketidakmampuan negara barat mendidik putra-putrinya memahami konsep gender berdasarkan jenis kelamin.
Kebebasan ruang berpendapat melalui media sosial tidak harus dikebiri dengan aturan-aturan pembatasan. Justru kicauan netizen patut dilihat, jangan sampai hanya dianggap angin lalu.