Sediksi.com – Mason Mount baru saja diperkenalkan sebagai rekrutan pertama Manchester United pada jendela transfer musim panas ini. Pemain berusia 24 tahun tersebut didatangkan dari Chelsea dengan harga total 60 juta Pounds (55+5 add-ons).
Mount diikat dengan kontrak berdurasi 5 tahun dengan opsi perpanjangan, dan menerima bayaran di angka 200 ribu Pounds per pekan dengan potensi kenaikan hingga 250 ribu Pounds.
Resminya Mount bergabung ke Old Trafford akhirnya mengakhiri saga transfer pemain timnas Inggris tersebut yang memakan waktu lebih dari sebulan. Ia diketahui memang menjadi salah satu buruan utama pelatih Erik Ten Hag musim panas ini.
Isu kepindahan Mount dari Stamford Bridge sudah berhembus sejak beberapa bulan lalu, menyusul tak kunjung ditemuinya kata sepakat terkait kontrak baru sang pemain bersama The Blues.
Selain faktor tersebut, ternyata ada hal-hal lain yang melatarbelakangi kepindahan pemain yang telah menjadi bagian dari Chelsea sejak masih berusia 6 tahun ini ke Old Trafford. Apa sajakah itu? Simak ulasan terkait 5 fakta di balik kepindahan Mason Mount ke MU berikut ini
Fakta di Balik Kepindahan Mason Mount ke MU
Mount Sudah Masuk Radar Ten Hag Sejak 2017/18
Mason Mount sempat mencicipi kompetisi Eredivisie pada musim 2017/18. Kala itu ia dipinjamkan ke Vitesse Arnhem dan menjalani dua musim penuh di sana. Pada Oktober 2017, Mount berhasil mencatatkan gol senior pertamanya dalam laga melawan FC Utrecht yang saat itu ditukangi Ten Hag.
Dua bulan berselang, pria berusia 53 tahun itu ditunjuk sebagai pelatih Ajax Amsterdam. Pada Maret 2018, Vitesse berhasil menumbangkan Ajax dengan skor 3-2, di mana Mount tampil memukau dalam laga tersebut.
Pertemuan di divisi teratas liga Belanda itu tampaknya menjadi awal mula Mount masuk dalam pantauan Ten Hag. Dan siapa sangka, 5 tahun kemudian keduanya akan bekerja pada klub yang sama.
Chelsea Tidak Serius Mempertahankan Mount
Desas-desus kepindahan Mason Mount dari Stamford Bridge mulai mencuat kepermukaan setelah pihak Chelsea hanya menawarkan perpanjangan kontrak satu tahun pada Februari. Dikutip dari The Athletic, pihak The Blues dan Mount sendiri awalnya telah mencapai kesepakatan jangka panjang verbal sebelum Piala Dunia berlangsung.
Akan tetapi, alih-alih menyodorkan kontrak formal yang sesuai dengan kesepakatan di awal, pihak Chelsea malah ‘mundur’ dari kesepakatan tersebut. Dari sini, permasalahan kontrak baru tak kunjung menemuai titik terang hingga akhirnya potensi untuk berpisah pun semakin di depan mata.
MU Telat Masuk dalam Perburuan Mount
Menyusul semakin tidak jelasnya masa depan Mount di Chelsea, beberapa klub Premier League langsung berbondong-bondong memasukkan sang pemain dalam daftar buruan mereka. Beberapa di antaranya seperti Manchester City, Tottenham Hotspur, dan Newcastle United.
Selain itu, ada dua klub peminat paling serius, yaitu Arsenal dan Liverpool, yang pada bulan Maret berada di posisi terdepan untuk mengamankan tanda tangan Mason Mount.
Menurut laporan The Athletic, baik The Gunners maupun The Reds sama-sama telah melakukan perbincangan dengan salah satu agen yang dekat dengan Mount, yaitu Neil Fewings. Namun, agen sekaligus ayah sang pemainlah, yaitu Tony Mount, yang tetap memegang kendali.
Keterkaitan Mount dan Manchester United sendiri baru ramai dibahas publik pada minggu terakhir bulan Mei. Ini menyusul pertemuan antara Tony Mount dengan John Murtough, direktur sepak bola MU setelah tim setan merah berhasil mengamankan tiket Liga Champions.
Dari sini kesepakatan personal antara pihak MU dan Mount tercapai, dan kepindahan sang pemain tinggal menunggu kesepakatan di antara pihak klub. Meskipun datang belakangan, MU yang akhirnya berhasil mendapatkan pemain kelahiran Portsmouth ini.
Tawaran MU Bikin Mount Kepincut
Gaji yang diberikan MU untuk Mason Mount tentu saja jauh lebih tinggi dari kontraknya sebelumnya di Chelsea (sekitar 80 ribu Pounds per pekan). Namun, gaji bukanlah satu-satunya faktor yang membuatnya akhirnya memutuskan bergabung ke Old Trafford.
Sebab, tawaran kontrak terbaru yang diberikan oleh Chelsea serta kontrak yang disodorkan Liverpool untuk membawanya ke Anfield juga berada di kisaran 200 ribu Pounds per pekan, sama dengan MU.
Dikutip dari The Athletic, tim setan merah tidak hanya menawarkan Mount gaji tinggi, namun juga membuat sang pemain merasa spesial dan benar-benar dibutuhkan dalam klub. Hal ini salah satunya bisa dilihat dari keputusan MU untuk langsung memberikannya nomor punggung legendaris setan merah meskipun berstatus sebagai pemain baru.
Selain itu, faktor keberhasilan skuad asuhan Ten Hag lolos ke Liga Champions musim depan juga berdampak signifikan pada keputusan Mount.
Add-ons ‘Hampir Mustahil’ dalam Biaya Transfer Mount
Seperti yang sudah diketahui, MU akan membayar pembeliaan Mason Mount dengan total harga 55 juta + 5 juta Pounds dalam bentuk add-ons. Total 60 juta Pounds ini akhirnya menjadi titik temu negosiasi kedua klub.
Sebelumnya, pihak United melayangkan tawaran sebesar 55 juta Pounds (50+5), yang kemudian dibalas Chelsea dengan permintaan di angka 65 juta Pounds (58+7).
Tapi, ada yang menarik dari biaya transfer resmi Mount ke MU ini, yaitu terkait add-ons sebesar 5 juta Pounds. Dikutip dari The Athletic, Chelsea tidak akan menerima seluruh total pembayaran sebesar 60 juta Pounds itu jika syarat di dalam add-ons 5 juta ini tidak tercapai.
Lalu apa syaratnya? MU ‘hanya’ perlu memenangkan trofi terbesar (Premier League atau Liga Champions) lebih dari sekali, di mana Mount wajib memberikan kontribusi besar dalam hal ini.
Kontribusi ini nantinya akan dinilai berdasarkan seberapa banyak Mount bermain pada laga-laga yang relevan dengan pencapaian gelar juara tersebut. Apakah akan tercapai?
Demikian ulasan terkait 5 fakta di balik kepindahan Mason Mount ke MU. Setelah menghabiskan hampir seluruh karir sepak bolanya sejauh ini bersama Chelsea, menarik ditunggu bagaimana pemain berusia 24 tahun ini akan memaksimalkan potensi terbaiknya bersama setan merah musim depan.