Sediksi.com – Apakah kamu pernah mendengar istilah Botram atau Ngabotram? Apa itu botram?
Botram adalah salah satu tradisi unik makan bersama yang berasal dari Jawa Barat khususnya masyarakat Sunda yang biasanya diadakan oleh warga sebagai bentuk syukur atas berkah yang didapatkan atau untuk mempererat tali persaudaraan antar warga.
Tradisi Botram ini biasanya diadakan setelah lebaran, atau saat dalam acara tertentu. Meskipun mungkin terdengar sederhana, tradisi Botram ini mengandung filosofi yang dalam dan memperlihatkan kearifan lokal yang unik dan jiwa gotong rotong yang kuat dari masyarakat Sunda.
Yuk kita kenali lebih lanjut apa itu botram berikut fungsi maupun hal-hal unik terkaitnya.
Apa itu Botram?
Botram adalah tradisi makan bersama yang digelar di atas daun pisang dan umumnya pesertanya dudukk bersila. Tradisi ini tumbuh dan berasal dari masyarakat Sunda dan sudah ada sejak dulu. Hingga kini, botram masih diadakan oleh masyarakat. Tradisi ini kerap dipertukarkan dengan istilah ngaliwet.
Dikutip dari Good News From Indonesia, Prof Murdijati Gardjito, seorang ahli kuliner dari Universitas Gajah Mada, menjelaskan bahwa kebiasaan ini berasal dari para petani yang membawa bekal untuk berladang.
Mayoritas mata pencaharian zaman dahulu masyarakat Sunda adalah petani dengan berladang atau berkebun yang jauh dari kediaman. Kebiasaan membawa bekal, atau liwetan dengan berbagai lauk yang nantinya dimakan bersama biasanya disajikan diatas daun pisang ini kemudian menjadi sebuah tradisi.
Botram acap diselenggarakan untuk agenda kumpul keluarga, teman maupun kerabat, dan kemudian makan bersama. Saat botram, selain makan bersama, umumnya pesertanya juga bercengkerama dan menikmati momen kebersamaan.
Acara ini bisa diselenggarakan dalam momen tertentu guna mempererat hubungan. Sekiranya tidak ada momen khusus, bisa juga digelar. Banyak yang menghelat botram di rumah, di kampung maupun di pantai.
Saat orang-orang telah berkumpul, hidangan pun juga dikumpulkan. Biasanya, saat botram, makanan dikumpulkan di atas daun pisang yang dibeber memanjang kemudian pesertanya makan langsung dari daun pisang itu. Ini dilakukan agar kebersamaan lebih terasa dibanding makan di piring masing-masing.
Hingga kini, tradisi botram masih dilestarikan karena ada banyak makna dan fungsi yang bisa diperoleh. Jadi, pelan-pelan kita sudah mengenal apa itu botram kan?
Keunikan Botram
Salah satu keunikan dari Botram adalah tidak adanya perbedaan status sosial dalam acara tersebut. Semua orang, baik yang kaya maupun yang tak berpunya, memiliki kesempatan yang sama untuk hadir dan menikmati hidangan yang disajikan.
Dalam botram, tidak ada yang merasa lebih unggul dari yang lain karena semua hadir dengan tujuan yang sama, yaitu untuk beribadah dan bersatu dalam rasa syukur. Tradisi ini juga merupakan ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar keluarga atau warga.
Dengan demikian, botram atau ngabotram ini juga lekat dengan kehidupan orang Sunda tercermin makna kebersamaan dan kesederhaan. Selain itu, dengan duduk bersila, pesertanya menjadi tidak berjarak dan terasa dekat satu sama lain.
Mengadakan botram membutuhkan persiapan yang matang dan kerjasama antar peserta. Biasanya, acara Botram diawali dengan pengumpulan uang atau bahan makanan dari warga yang akan dihidangkan. Setelah itu, warga yang terlibat dalam persiapan Botram mulai bekerja sama untuk menyiapkan hidangan dan tempat acara
Untuk tempat, botram biasanya diadakan di lapangan atau halaman rumah warga yang memadai. Beberapa warga juga menyediakan tenda sebagai tempat untuk tamu yang datang. Setelah semua persiapan selesai, acara botram dimulai dengan membuka acara oleh pemimpin acara atau tokoh agama setempat.
Hidangan botram
Selama acara Botram berlangsung, menu makanan pada umumnya adalah kuliner Pasundan, atau makanan tradisional dengan cita rasa rumahan yang khas, biasanya ada lalapan, ikan asin, sambel, ikan goring, tempe, nasi liwet dan sebagai pelengkap adalah kerupuk.
Dalam Botram, tidak ada batasan untuk jumlah tamu yang diundang. Semua orang yang datang akan disambut dengan tangan terbuka dan disajikan hidangan yang lezat. Bahkan, jika ada warga yang tidak mampu memberikan sumbangan, mereka tetap dapat hadir dan menikmati hidangan yang disajikan.
Biasanya sebelum acara makan bersama dimulai, setiap orang akan mengambil tempat masing-masing ngumpul bersama sesuai baris yang dipersiapkan. Kemudian sesepuh atau anggota keluarga yang dituakan akan menyampaikan sepatah dua patah kata, lalu berdoa bersama. Barulah setelah itu dimulai makan bersama.
Jadi, sekarang telah mengetahui apa itu botram, tradisi unik makan bersama yang tumbuh di masyarakat Sunda. Tradisi ini menjadi bentuk rasa syukur dan ajang silaturahmi antarwarga dalam masyarakat Jawa Barat. Botram juga memperlihatkan kearifan lokal dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Jawa Barat.
Tidak ada batasan untuk jumlah tamu yang diundang dan tidak ada perbedaan status sosial. Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk hadir dan menikmati hidangan yang disajikan.
Dengan adanya botram, masyarakat memiliki momen untuk mempererat tali persaudaraan. Tradisi ini juga mulai dikenal secara luas dan mempromosikan kekayaan budaya dan kuliner khas daerah.
Di beberapa daerah lain, agenda makan bersama-sama juga bisa ditemui. Tentu sebutannya bukan botram. Di daerah Jawa Barat saja, botram kadang-kadang juga disebut ngaliwet.
Kalau di daerahmu, agenda makan bersama disebut apa?