Pemerintah Jepang Beri Izin Pembangunan Kasino, Telan Biaya Lebih dari 100 Triliun Rupiah

Pemerintah Jepang Beri Izin Pembangunan Kasino, Telan Biaya Lebih dari 100 Triliun Rupiah

heather-gill-9DSUwm1_N8k-unsplash

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pemerintah Jepang baru saja memberi izin atas dibangunnya kasino legal pertama mereka. Izin itu akhirnya keluar setelah bertahun-tahun disertai perdebatan yang alot. Pasalnya, banyak pihak mempertanyakan soal apakah peningkatan pengeluaran turis sebanding dengan potensi kecanduan judi.

Kompleks seluas 49 hektar itu akan dibangun di Osaka. Rencananya, kompleks terintegrasi di Osaka itu mencakup restoran, hotel hingga fasilitas hiburan dan bisnis. Kompleks ini rencananya bakal rampung dan dibuka pada tahun 2029.

Dikutip dari The Japan Times, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan bahwa ia akan memberi lisensi untuk kasino pada rencana yang diajukan oleh Prefektur Osaka dan Kota Osaka.

“Resort terintegrasi merupakan inisiatif yang diperlukan untuk mempromosikan negara kita sebagai negara berbasis pariwisata. Mereka akan mendatangkan banyak pengunjung dari Jepang maupun luar negeri,” kata Ishida pada 14 April 2023.

Lobi Industri Kasino

Dikutip dari The Guardian, sejak lama, kasino ditetapkan illegal di Jepang, negara dengan kekuatan ekonomi ke-tiga terbesar di dunia. Banyak pihak khawatir akan potensi serius dari perjudian yang sekaligus bisa memperbesar peluang kejahatan terorganisir.

Pada 2018, pengecualian diberikan pada permainan judi seperti poker atau baccarat. Melalui undang-undang itu, pemerintah beralasan untuk meningkatkan pariwisata sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Rencana pembangunan kasino itu juga merupakan hasil lobi-lobi industri kasino global. Partai Liberal Demokratik, partai yang mengusung Kishida, juga menghabiskan bertahun-tahun untuk mendorong perubahan legal guna mengizinkan pengembang untuk membangun kasino di Jepang.

Operator kasino dari luar negeri melobi pemerintahan Jepang untuk memberi mereka akses ke pasar yang menjanjikan.

Potensi keuntungan yang mereka proyeksikan amat besar. Jika ada 3 kompleks kasino yang dibangun, estimasi keuntungannya mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar 295 triliun rupiah dalam setahun.

Jepang sendiri bukannya alergi terhadap perjudian. Negeri Sakura itu secara terbuka menggelar balap kuda, balap speedboat hingga balap motor yang menghasilkan miliaran dolar lebih dalam sehatun.

Di samping itu, ada juga Pachinko, sebuah permainan yang mirip pinball. Pachinko dimainkan di sekitar 7600 kedai di Jepang. Berdasar kertas putih hiburan yang dirilis Pusat Produktivitas Jepang, pada 2020 Pachinko menghasilkan 14,6 triliun Yen.

Sebuah survei dari pemerintah mencatat 2,8 juta penduduk Jepang, sekitar 2,2 persen dari populasi, terpengaruh oleh kecanduan judi.

Untuk mengatasi hal itu, penduduk Jepang diharuskan membayar 6 ribu Yen untuk setiap 24 jam yang mereka habiskan di kasino. Sebagian besar dari bea masuk itu akan dialokasikan pada upaya-upaya pencegahan dari kecanduan judi.

Selain itu, sebut pejabat Osaka, bakal ada pembatasan bagi kedatangan penjudi Jepang, dan anggota keluarga bisa mengajukan kerabatnya dilarang untuk datang ke kasino.

Proyek Mahal

Proyek senilai 1,1 triliun Yen atau sekitar 120 triliun Rupiah itu bakal dibangun oleh konsorsium MGM Resorts Internasional dan Orix. MGM yang berbasis di Amerika Serikat punya reputasi kondang soal mengelola kompleks hiburan, sementara Orix merupakan korporasi layanan finansial.

MGM dan Orix masing-masing memiliki saham sebesar 40 persen. 20 persen lainnya dibagi pada beberapa korporasi lain yang turut bergabung, seperti Panasonic, Kansai Electric Power Co., dan West Japan Railway.

Proyek yang akan dibangun di pulau buatan Yumeshima di Osaka ini mencakup hotel, restoran, pusat perbelanjaan, teater hingga aula konferensi internasional.

Pemerintah Osaka mengestimasikan proyek ini akan berdampak pada ekonomi senilai 1,14 triliun Yen tiap tahunnya, atau lebih dari 120 triliun rupiah. Selain itu, ada 15 ribu lapangan kerja yang berpeluang terbuka.

Lebih dari 20 juta pengunjung dari Jepang maupun luar negeri diprediksi bakal mendatangi kompleks ini tiap tahunnya. Mereka diharapkan menghasilkan penjualan yang mencapai 520 milar Yen per tahun atau sekitar 57 triliun Rupiah, dengan 80 persen di antaranya datang dari keuntungan dari perjudian.

Dengan disetujuinya proyek ini, masyarakat Jepang juga mulai memperhatikan apakah wilayah lainnya juga berpeluang membuka kasino selanjutnya. Seperti Osaka, Prefektur Nagasaki juga ingin membangun resor kasino di Saebo.

Kini, rencana Nagasaki untuk mengikuti Osaka masih sedang dikaji oleh pemerintah pusat.

notix-artikel-retargeting-pixel