Sediksi.com – Frugal living dan minimalis, sekilas dua gaya hidup ini sama-sama menerapkan hidup hemat dan sederhana.
Meskipun keduanya dianggap menjadi gaya hidup yang bisa memenuhi keuangan di masa depan, pada praktiknya frugal living dan minimalis ini berbeda.
Lantas, perbedaan frugal living dan minimalis ini perlu untuk kamu pahami agar bisa menentukan gaya hidup seperti apa yang ingin dijalani. Sebelum itu, mari kita lihat terlebih dahulu pengertian frugal living dan minimalis.
Pengertian gaya hidup Frugal Living dan Minimalis
Gaya hidup frugal living (hidup hemat) mengacu pada pendekatan ekonomi yang menekan konsumsi sumber daya, biasanya berfokus pada uang tetapi juga bisa bisa berkaitan dengan waktu dan energi.
Secara singkat, frugal living adalah gaya hidup hemat dengan membatasi pengeluaran, tetapi tetap mengijinkan konsumsi dalam batas tertentu.
Sementara, minimalis mengacu pada pengurangan jumlah harta benda demi menjalani hidup yang lebih sederhana. Melakukan gaya hidup ini akan menghabiskan lebih sedikit waktu dalam memelihara dan mengoranisir harta benda.
Singkatnya, seorang frugal living adalah orang yang paling mementingkan pengeluaran uangnya lebih sedikit. Lalu, seorang minimalis adalah orang yang fokus untuk memiliki lebih sedikit barang.
Secara pengertian saja, kedua gaya hidup ini sangat berbeda bukan?
Demi lebih memahaminya, ada 5 perbedaan gaya hidup frugal living dan minimalis ini.
Baca Juga: 5 Manfaat Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Baik untuk Kesehatan Mental dan Lingkungan
Perbedaan Frugal Living dan Minimalis
Frugal Living Bersifat Reaktif dan Minimalis Bersifat Proaktif
Gaya hidup hemat biasanya berusaha supaya gaji yang ia miliki bisa bertahan lebih lama. Dalam banyak kasus, hal ini merupakan reaksi terhadap kesulitan keuangan tertentu. Intinya, anggaran kebutuhan ditekan agar tak membebani keuangan.
Sementara, minimalis menjadi pendekatan yang lebih proaktif. Saat memiliki pola pikir minimalis ini, kamu akan membuat keputusan paling penting bagi hidupmu.
Kamu akan selalu berhati-hati dalam dalam memilih jenis materi atau barang yang dibutuhkan. Serta mengaitkannya dengan prioritas di berbagai bidang kehidupan. Konsep ini akan membuatmu merancang struktur hidupmu.
Minimalis Menekankan Lebih Sedikit Memiliki Barang
Bagi penganut minimalisme, umumnya mereka tertarik untuk mengurangi jumlah harta fisik yang dipunyai. Meski penganut ini memiliki atau membeli lebih sedikit barang, tetapi seorang minimalis tidak berarti selalu menghabiskan sedikit uang.
Para minimalis akan lebih cenderung berinvestasi pada produk kelas atas yang lebih bertahan lama dan tidak perlu menggantinya dalam waktu yang lama. Mereka mungkin menghabiskan banyak uang untuk membeli suatu barang, tetapi dengan pikiran dan kualitas barang tersebut akan bertahan sangat lama.
Frugal Living Bukan Berarti Memiliki Sedikit Barang
Berbeda dengan minimalis yang umumnya memiliki sedikit barang, sementara penganut frugal living tidak serta merta memikirkan tentang akumulasi harta benda, terpenting harta benda itu berguna dan diperoleh dengan harga terjangkau.
Contohnya, orang yang berhemat justru memiliki banyak peralatan di garasi dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat dari memperbaiki sesuatu. Mereka biasanya membeli peralatan tersebut dengan harga diskon, lelang properti hingga penjual pengecer.
Sementara, pada minimalis belum tentu memiliki banyak peralatan. Mereka justru akan membeli seperangkat alat kecil yang bisa melakukan banyak tugas dengan serta memandangnya sebagai investasi.
Berbedanya Pola Pikir
Salah satu hal yang cukup kentara bagi penganut frugal living dan minimalis yakni pola pikir mereka yang berbeda.
Seorang minimalis cenderung mengalihkan energinya dari benda-benda material ke arah pengalaman. Mereka akan berpikir untuk menginvestasikan uang demi sebuah pengalaman yang berharga. Jika hal tersebut berkaitan dengan pengalaman berharga, mereka tidak akan banyak berpikir dan langsung menentukannya.
Sebaliknya, penganut frugal living menerapkan logika yang hampir sama dengan pengalaman, tetapi biasanya lebih pada pembelian benda fisik. Mereka akan bepikir dan banyak menimbang akan sesuatu. Misalnya berpikir, ‘apakah pengeluaran yang saya lakukan ini memberi nilai yang cukup dari hilangnya uang tersebut?’
Pertanyaan itu juga akan berlaku bagi segala hal, baik objek fisik ataupun pengalaman.
Frugal Living Melakukan Pembelian dalam Jumlah Besar
Orang yang berhemat biasanya menggunakan strategi untuk membeli barang yang tidak mudah rusak dalam jumlah besar.
Biasanya pilihan berhemat ditentukan berdasasrkan harga per unit, ini berarti akan membeli dalam jumlah besar sekaligus. Ini juga akan membawa sejumlah besar benda fisik ke rumah, meskipun pada akhirnya memang di konsumsi.
Sementara, seorang minimalis sangat berfokus pada meminimalkan jumlah dan volume benda fisik yang dimiliki. Penganut minimalis akan lebih tertarik dengan rumah yang lebih kecil, berarti memiliki sedikit ruang penyimpanan dan itu tidak memungkinkan melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Nah, setelah mengetahui perbedaan frugal living dan minimalis di atas, gaya hidup mana yang ingin dan cocok kamu terapkan?