Sejarah Derby della Mole: Rivalitas Sengit 2 Klub Kebanggaan Kota Turin

Sejarah Derby della Mole: Rivalitas Sengit 2 Klub Kebanggaan Kota Turin

Sejarah Derby della Mole

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pertemuan ke-158 antara Juventus vs Torino akan kembali tersaji pada Sabtu, 7 Oktober 2023, dalam laga bertajuk derby della Mole atau umum dikenal sebagai derby Turin.

Meskipun tidak setenar derby della Madonnina (Inter Milan vs AC Milan) atau derby della Capitale (AS Roma vs Lazio), sejarah derby della Mole menunjukkan bahwa rivalitas di antara I Bianconeri dan Il Toro tidak bisa dipandang sebelah mata.

Apalagi pertemuan keduanya disebut-sebut sebagai derby antar tim satu kota tertua yang masih berlangsung hingga saat ini di kancah sepak bola Italia. Lalu, bagaimana sejarah rivalitas di antara dua klub yang markasnya hanya berjarak 10 km ini?

Simak ulasan mengenai sejarah derby della Mole berikut ini.

Baca Juga: Asal-Usul Istilah Derby di Sepak Bola, Bukan Sekedar Pertandingan!

Sejarah Derby della Mole

Asal-Usul Rivalitas

Sejarah Derby della Mole: Rivalitas Sengit 2 Klub Kebanggaan Kota Turin - vtzlris9bdrojhlckaii
Gambar: Juventus

Sejarah derby della Mole dimulai pada 13 Januari 1907, atau kurang lebih satu bulan pasca klub sepak bola Torino didirikan. Kala itu, kedua keseblasan bertemu untuk pertama kalinya, di mana Il Toro keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Pertemuan di atas lapangan tersebut tak pelak menciptakan rivalitas sengit di antara kedua klub yang berlangsung selama satu abad lebih. Akan tetapi, persaingan Juventus vs Torino sendiri sebenarnya sudah tercipta pasca pendirian Torino pada Desember 1906.

Pasalnya, Torino didirikan melalui merger di antara tim FC Torinese dan sekelompok pembangkang Juventus yang dipimpin oleh Alfred Dick, yang ironisnya merupakan mantan presiden Juventus pada 1905-1906.

Lebih lanjut, sejarah derby della Mole juga menunjukkan bahwa rivalitas keduanya bukan hanya soal persaingan antar dua klub sepak bola, namun lebih dari itu.

Juventus, yang didirikan oleh para pelajar sekolah prestis pada 1897, menjadi simbol kelas borjuis dan aristokrasi kota Turin. Hal ini kemudian semakin diperkuat oleh ikatan di antara tim si nyonya tua dengan keluarga Agnelli pada 1923.

Sementara Torino, mewakili sektor industri dan kelas pekerja di kota Turin. Meskipun perbedaan serta rivalitas kelas sosial di antara kedua klub mulai melunak pada periode 1960-an dan 1970-an, namun percikan-percikan tersebut tidak hilang sepenuhnya.

Rivalitas Derby della Mole dari Masa ke Masa

Sejarah Derby della Mole: Rivalitas Sengit 2 Klub Kebanggaan Kota Turin - untitled design 2023 10 05t152145 601
Gambar: CBS Sports

Nama derby della Mole sendiri diambil dari nama sebuah landmark besar yang menjadi simbol arsitektur kota Turin, yaitu Mole Antonelliana. Sejak pertemuan pertama pada 1907, rivalitas kedua klub kebanggan kota Turin ini telah menciptakan banyak momen dan cerita mengesankan.

Sejarah derby della Mole telah menjadi saksi berbagai periode pasang surut kedua klub. Dari 1912 sampai 1914, Torino benar-benar mendominasi derby ini, termasuk dengan menciptakan rekor kemenangan terbesar kala mereka berhasil mempecundangi Juventus dengan skor telak 8-0 pada November 1912.

Juventus sendiri sempat menjadi kekuatan utama pada periode 1930-an dengan berhasil menjuarai kasta tertinggi Italia 5 kali beruntun.

Akan tetapi, pada dekade selanjutnya, giliran Il Toro yang mencapai puncak kejayaannya dan tampil sebagai kekuatan paling dominan dalam sepak bola Italia.

Torino sukses memenangkan 5 gelar liga Italia secara berturut-turut dari tahun 1943 hingga 1949. Skuad ikonik tersebut dikenal sebagai Grande Torino, yang diisi beberapa pemain terbaik Italia saat itu, seperti Valentino Mazzola, Guglielmo Gabetto, dan Ezio Loik.

Nahas, tragedi kecelakaan pesawat Superga pada Mei 1949 yang menewaskan seluruh pemain dan staf Torino menjadi akhir kejayaan mereka pada periode tersebut.

Pasca tragedi memilukan tersebut, klub sepak bola Torino tidak pernah benar-benar bangkit dan mengulang kesuksesan yang dihasilkan Grande Torino.

Tragedi ini juga menjadi titik balik kekuatan sepak bola kota Turin. Juventus mulai kembali menunjukkan taringnya pada periode 1950-an dengan menjuarai liga Italia sebanyak 4 kali.

Puncak kesuksesan serta dominasi I Bianconeri di kota Turin benar-benar mulai terasa pada periode 1970-an. Meskipun Torino juga terlihat mulai bangkit pada periode tersebut, rengkuhan 5 gelar liga Italia Juventus kala itu benar-benar mengukuhkan status mereka sebagai yang terbaik, tidak hanya di Turin namun juga Italia.

Setelahnya, dominasi Juventus atas Torino terus berlanjut hingga hari ini. I Bianconeri tercatat telah memenangkan lebih banyak trofi domestik dibanding klub-klub Italia lainnya, di antaranya 36 gelar Serie A/Italian Football Championship, 14 gelar Coppa Italia, serta 9 gelar Supercoppa Italiana.

Di sisi lain, Il Toro tercatat baru 7 kali menjuarai liga Italia serta baru 5 kali mengangkat trofi Coppa Italia.

Riwayat pertemuan kedua keseblasan di sepanjang sejarah derby della Mole juga menunjukkan keunggulan Juventus.

Dari total 157 pertemuan keduanya di divisi tertinggi Italia, si nyonya tua tercatat keluar sebagai pemenang sebanyak 76 kali, sementara Torino baru 35 kali memenangkan pertandingan, dan 45 di antaranya berakhir imbang.

Itu tadi ulasan mengenai sejarah derby della Mole, sebuah pertemuan yang lebih dari sekedar pertandingan sepak bola. Rivalitas ini juga merupakan cerminan aspek sosial, budaya, serta sejarah Turin dan masyarakatnya.

Juventus vs Torino adalah persaingan yang melampaui olahraga dan menyentuh identitas, politik, dan emosi.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel