Ronda Rousey Setelah 48 Detik

Ronda Rousey Setelah 48 Detik

Ronda Rousey setelah 48 Detik deviantart.com ckbig min
Ronda Rousey setelah 48 Detik deviantart.com ckbig min

Sejenak saya ngecek di portal berita online, jangan-jangan berita kekalahan Ronda Rousey ialah bagian dari hoax.

Mak dyer! 48 detik saudara-saudara! Tak ayal lagi, nggliyengnya Ronda Rousey saat berhadapan dengan Amanda Nunes (30/12/2016) menggenapi duka nestapa saya di belantika olahraga tahun 2016. Mulai dari absennya para Meneer Londo di Euro 2016 yang bikin saya lebih baik menepi bersama Buku Kegiatan Ramadhan daripada ikut sorak sorai bergembira di Prancis, menyaksikan Lionel Messi yang ngambek gara-gara terhenti di final Copa Amerika lagi, Liverpool yang K.O di final Liga Eropa, Timnas Garuda yang dipaksa jadi langganan runner-up, dan terakhir Ronda Rousey.

Bayangin, saya sudah nunggu Ronda Rousey selama satu taun untuk berlaga di ring, malah dipupus dengan satu hantaman di pipi kiri di detik ke-48. Sejenak saya ngecek di portal berita online, jangan-jangan berita kekalahan Ronda Rousey ialah bagian dari hoax. Maklum, di Indonesia lagi berkembang biak jenis manusia baru yang namanya Homo Hoaxensis. Di negeri sampeyan juga kan mbak Rowdy? ealahhh!

Ngggg, gini sih mbak Rowdy, sejak mengenal gerakan armbar yang mengganyang habis perlawanan Misha Tate, 28 Desember 2013, rasanya saya sudah jarang mendengar gerakan maut ini di ring MMA (Mix Martial Arts). Memang pasca kekalahan dari Holly Holmes taun 2015, Mbak Rowdy akhirnya menjajal peruntungan di jagat persyutingan. Mulai dari reuni bersama sesepuh pelem eksyen macam The Expendables atau menjadi sosok bengis yang bertarung dengan Michelle Rodriguez di Fast and Furious. Sisanya menjadi model mulai body paint atau Sports Illustrate. Namanya juga nyari sambilan ya mbak, tidak apa-apa yang penting halallan toyiban. Tatkala saya kembalikan dengan 48 detik di ring MMA saat berhadapan dengan Amanda Nunes, alamak, saya melihat keloyoan yang amat sangat. Ya, rada mirip saat tarung dengan Holly Holmes dan gerakan armbar yang saya tunggu tidak kunjung tiba.

Setelah itu, hujatan sana-sini berdatangan. Termasuk Amanda Nunes yang bela-belain bikin meme. Eits, tiba-tiba santer terdengar berita, yang mudah-mudahan cuma buah bibir berita online pemuja klik dan rating, mbak bakal pensiun. Dan jika beneran, izinkan saya membayangkan jalannya karir Anda ketika sudah turun gelanggang nanti.

Begini mbak Rowdy, maaf lho ya jika saya metuek dan kemeruh, saya teringat dengan kata orang bijak : namanya manusia itu pembosan. Ya, kurang lebih manusia itu berhak jadi pembosan. Bosan disunggi terus-terusan di ring, dieluk-elukan namanya, menjadi idola sekaligus para petarung wanita, dan menjadi standar bagi kaum wanita yang brutal di ring namun anggun di arena modelling. Atau sudah bosan saat menapaki kesuksesan dibikinkan monumen pemujaan. Namun saat jatuh terjerembab, hampir semuanya ikut-ikutan meludahi.

Emang sih, ukuran umur 29 taun rasanya belum pas untuk istirahat dari hiruk pikuk kejaran media. Apalagi di luar sana banyak orang yang berlomba meruntuhkan kepopuleran anda, sebagaimana di dunia sepak bola dimana klub manapun menganut semboyan ABB (Asal Bukan Barca). Dan santai mbak, jika kekalahan ini menandakan mbak harus pensiun gak perlu kayak Lionel Messi yang menangis sesenggukan dan mutung mau keluar dari Timnas Argentina. Woles, masih banyak pilihan lain, misalnya:

  1. Ng-Aktivis

    Rasa-rasanya bukan hal yang aneh di Amrik sono seorang pesohor dikenal pula sebagai aktivis. Mulai dari Bono U2 hingga Gitaris RATM Tom Morello yang ikut Occupy Wallstreet 2011. Atau seperti di negeri saya, ada yang namanya Mbak Melani Subono yang turut serta dalam gerakan memprotes ketidakadilan. Apalagi negeri Mbak saat ini kan dikuasai Donald Trump yang dikhawatirkan bisa melestarikan eksploitasi kaum tertindas di Amrik sono. Maka sudah waktunya Mbak rapatken barisan bersama aksi massa! Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan! We Shall Overcome!

  2. Nge-Chef

    Saya yakin, mbak pasti tahu Gordon Ramsay. Lewat acaranya bernama Hell Kitchen dan Kitchen Nightmare, kita sama-sama paham betapa pedasnya mulut berlogat Scottish itu melawan keras kepalanya pemilik dan chef restoran bermasalah. Gimana kalo mbak jadi asistennya. Jujur saja mbak, melihat Gordon Ramsay adu debat bikin kepala saya pusing. Nah, jika mbak udah nongol, maka debat bisa diselesaikan dengan cepat, apik kan?! Lagian, kalo mbak magang dengan Gordon Ramsay, banyak resep rahasia tuh, persoalan doi yang doyan mbentak-mbentak, tinggal dijawab, “mau di-armbar ya mas?”

  3. Ng-Artis

    Sekalian mbak mengikuti jejak Dwayne Johnson alias The Rock yang banting setir dari arena baku hantam di ring WWF menjadi bergaya didepan arahan sutradara. The Rock bahkan semakin berkibar di dunia persyutingan dibandingkan rekan-rekannya yang lain yang masih doyan dibohongin McMahon sekeluarga, eh!

  4. Penulis Buku

    Setau saya, mbak pernah nulis buku, judulnya My Fight/Your Fight taun 2015. Gimana kalau sekalian terjun kesana mbak? Memilih jalan sunyi menjadi penulis bakalan membuat Mbak lebih sibuk untuk menjelaskan apa filosofi MMA itu. Dan kontribusi Mbak bakalan besar banget melihat MMA bukan ajang baku pukul namun sarat nilai sportifitas dan semangat berlatih. Kalo misalnya sudah jadi penulis dan berniat launching di Indonesia, saya ajukan satu pembicara dan kebetulan fans sampeyan. Namanya Ilham Vahlevi yang sudah malang melintang di konstelasi bedah rumah, eh, bedah buku.

  5. Bikin Unit Kegiatan Mahasiswa

    Simpel aja mbak, membayangken mahasiswa atau kaum terpelajar adil sejak dalam pikiran itu oke banget. Namun apa salahnya jika dilengkapi segar bugar sejak jasmani? Saya lihat, perkembangan UKM olahraga cukup baik, dari catur, capoeira, sepakbola, tenis, badminton, bola basket, dan bayangkan jika ada MMA. Sejauh ini positif-positif saja kan jika MMA masuk dalam buku Pengenalan Kegiatan Mahasiswa Baru bersanding dengan UKM-UKM lainnya? Apalagi kalau setiap Open House UKM majang potonya sampeyan.

Oh ya, mbak ditunggu lho armbar-nya. Suwun.

Editor: Redaksi
Penulis
sdk-men-placeholder

Haryo Kunto Wibisono

Pencinta beragam tahu : tahu bulat, tahu bunting, tahu gejrot, tahu jeletot, hingga tahu isi.
Opini Terkait
Salah Kaprah Perihal Matematika
Dua Lagu Satu Cerita Tentang Hukuman Mati di Indonesia
Sialnya, Bernadya Tidak Sedang Adu Mekanik
Izinkan Kami Juara AFF Walau Hanya Sekali Saja
Untungnya, Bernadya Menulis Lagu Ini

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-opini-retargeting-pixel