Sediksi.com – Bukannya untung, malah buntung, band metal Bring Me The Horizon tak sukses menjalankan konsernya di Jakarta pada 10-11 November lalu. Saat konser hari pertama pada Sabtu (11/11) lalu, BMTH bahkan memberhentikan nyanyiannya di tengah jalan.
Konser BMTH sendiri diselenggarakan di Beach City International Stadium (BCIS). Awalnya Olie dan teman-temannya membawakan lagu Can You Feel My Heart, namun konser berakhir pada lagu AmEN!
Penonton pun juga terlihat bermoshing hingga menciptakan wall of death. Wall of death merupakan varian moshing ketika penonton di dua sisi panggung saling menabrakkan diri satu sama lain. Sayangnya konser tak berlangsung lama, tiba-tiba BMTH berhenti menyanyikan lagu dengan alasan keamanan teknis.
Simak beberapa fakta batalnya konser BMTH berikut ini
Fakta Batalnya Konser BMTH
Hanya Menyanyikan 11 Lagu
Batalnya konser BMTH ini juga menarik perhatian media luar negeri yaitu NME. Media tersebut menyoroti konser BMTH hanya menyanyikan 11 lagu padahal tiket penjualan hari pertamanya terjual habis.
Selain itu, NME juga menyebut bahwa konser kedua dibatalkan beberapa jam sebelum acara berlangsung. Namun, penonton yang marah pada hari pertama lalu membuat kerusuhan di atas panggung.
Selain itu, vokalis dari Saosin, band pembuka konser tersebut, merasa kecewa dengan perilaku para penonton.
Keselamatan Konser yang Tak Memadai
Alasan kedua konser ini batal adalah desain panggung dan venue yang tak memadai. Batalnya konser BMTH disebut karena alasan keamanan. Panggungnya berguncang secara berlebihan sehingga sangat berisiko bagi band dan penonton.
Atas hal ini, promotor BMTH, Ravel Entertainment dikritik habis-habisan karena tidak ada standar keselamatan dan teknis di tempat konser, tanggung jawab promotor, dan dampak terhadap reputasi band yang terlibat.
Bahkan saat antri masuk pun tak ada nomor QN yang memudahkan penonton agar lebih tertib masuk ke dalam venue.
Penonton Tak Kondusif
Setelah konser dihentikan, para penonton mulai merasa tak terima. Batalnya konser BMTH tersebut membuat mereka kecewa. Mereka lalu mulai merusak venue dan menyerbu panggung. Beberapa penonton juga terlihat menjarah alat musik dan properti milik BMTH.
Masalah teknis dan kericuhan tersebut lalu membuat promotor membatalkan konser BMTH hari kedua di hari Sabtu (11/11/2023). Karena perlakuan oknum yang kurang menyenangkan, banyak fans yang meminta maaf kepada BMTH. Mereka berbondong-bondong menuliskan permintaan maaf di kolom komentar akun resmi Instagram BMTH.
Sang Vokalis Buka Suara
Oliver Sykes pun buka suara terhadap konser mereka di Jakarta. Ia menjelaskan beberapa masalah yang terjadi.
“Kami berhenti manggung setelah beberapa lagu karena ada beberapa masalah, terutama karena panggung. Panggung bergoyang, tidak stabil,” ujar Oli.
Oli juga menjelaskan ada peralatan dalam konser yang tampak goyah seperti LED hingga speaker karena suara yang memantul cukup keras. Ia menyebut itu sangat membahayakan kru hingga penonton sehingga sesegera mungkin mereka harus mengambil tindakan.
“Kami sangat takut sesuatu akan terjadi hal yang tidak diinginkan apabila konser dilanjutkan. Jadi kami tidak punya pilihan selain menghentikan konser. Dan sayangnya, kami harus cancel konser,” ujarnya.
Refund Tiket
Ravel Junardy mengumumkan pembatalan konser hari kedua juga. Berkaitan dengan hal itu, promotor menyatakan akan bertanggung jawab atas pembatalan hari kedua serta pertunjukkan hari pertama yang berhenti di tengah set.
Mereka akan melakukan refund penuh untuk konser hari kedua, sementara untuk hari pertama akan melakukan refund sepantasnya. Refund batalnya konser BMTH diumumkan lebih lanjut di akun Instagram.
Sebelumnya, promotor ini juga pernah mendatangkan The Corrs. Banyak penonton yang mengeluhkan konser tersebut karena kurang terorganisir dengan rapih. Para penonton The Corrs pun menuliskan keluhan mereka di X.
Ravel Sempat Dikritik karena Sombong
Batalnya konser BMTH, tentu juga mengingatkan kita akan konser NCT 127 tahun 2022 lalu yang juga diberhentikan karena penonton section depan yang tidak kondusif. Namun, pernyataan Ravel tentang konser K-POP juga kembali disoroti karena kesombongannya.
“Waktu konser Blackpink tuh, promotor di Indonesia cuman jadi kacung doang. Urusin panggung dan lain sebagainya. Sebenarnya kita sanggup-sanggup aja mengerjakan itu sendiri, tapi pas Blackpink kemarin kita aja cuman jadi lokal partner,” kata Ravel.
“Kalau gua, BMTH gak mau, sini gua beli aja,” papar Ravel.
Itulah beberapa fakta batalnya konser BMTH. Haduh semoga nggak terjadi lagi di konser lain, deh!