Alasan Koper AirWheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat, Ternyata Gara-Gara Ini!

Alasan Koper AirWheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat, Ternyata Gara-Gara Ini!

Alasan Koper AirWheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Sedang viral di media sosial X (dulu Twitter) tentang sebuah unggahan mengenai koper AirWheel penumpang yang dilarang masuk kabin pesawat. Pemilik akun TikTok @febriansyahputra menceritakan pengalamannya soal koper AirWheel itu. Video itu juga berseliweran dan dibagikan banyak warganet di X.

Dalam video itu, ia yang merupakan penumpang dengan koper AirWheel merasa terkejut dan mempertanyakan larangan tersebut. Sebab, sebelumnya ia merasa tidak ada larangan tersebut dan telah menggunakan koper bertenaga baterai itu selama dua tahun.

“Sekarang AirWheel dilarang masuk kabin, hanya boleh bagasi sekarang. Aku enggak tahu, ya, peraturan ini baru dibuat atau awal tahun ini. Soalnya, tahun lalu aku sudah pakai ini setahun atau dua tahun lebih enggak ada peraturan mewajibkan AirWheel ini masuk ke bagasi,” imbuhnya sambil mengendarai koper AirWheel.” Ujarnya yang dikutip pada Rabu (17/1).

Sebagai informasi, koper Airwheel adalah koper jenis robotik yang bisa dikendarai karena danya tenaga baterai Li-on. Koper jenis ini punya mesin dan pegangan tangan sehingga bisa diduduki dan bergerak.

Sementara itu, ada alasan kenapa koper AirWheel dilarang masuk kabin pesawat. Lantas, bagaimana peraturannya?

Alasan Koper AirWheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat

Alasan Koper AirWheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat, Ternyata Gara-Gara Ini! - GDyEHKWaUAABAsj
X @explorer_brands

Dalam laman resminya, Citilink menyebut ada dua ketentuan terkait koper AirWheel. Pertama, koper AirWheel dengan Non-Removable Lithium Battery atau baterai yang tidak bisa dilepas, tidak diizinkan masuk dalam kabin atau bagasi tercatat.

Smart Luggage atau AirWheel diangkut sebagai kargo dan wajib untuk lapor minimal empat jam sebelum keberangkatan. Penumpang diizinkan membawa satu koper AirWheel dan satu baterai cadangan.

Kedua, alata-alat elektronik dengan Removable Lithium Battery atau baterai yang bisa dilepas boleh masuk kabin sesuai dengan ketentuan Portable Electronic Device (PED) dan International Air Transport Association (IATA) yang berlaku.

Sementara itu, di situs resmi Garuda Indonesia mengatakan bahdwa koper AirWheel yang memiliki fitur perangkat seperti chareger USB, hotspot Wi-Fi, GPS, roda bermotor, hingga sistem auto locking. 

Koper dengan baterai lithium-ion yang tidak bisa lepas-pasang itu bisa menimbulkan risiko bahaya kebakaran di ruang kargo atau kabin pesawat.

Oleh karenanya, itulah alasan mengapa koper AirWheel yang dilengkapi dengan baterai yang tidak pisang dilepas tidak boleh masuk kabin karena berbahaya dan ditakutkan bisa menimbulkan kebakaran.

Komentar Netizen soal Koper AirWheel Dilarang Masuk Kabin Pesawat

Video yang sudah ditonton oleh banyak netizen itu, juga menuai beragam komentar. Sebagian ada yang menyebut bahwa koper AirWheel memang tak bisa masuk kabin karena adanya tenaga baterai. Sementara, sebagian netizen lainnya justru mencibir penggunan jenis koper ini di bandara.

“Batere kan emang dilarang dibawa ke kabin. Aturannya ditulis di gerbang masuk kok. Apalagi ini pasti ukuran batere nya gede,” tandas seorang netizen yang menyebut baterai memang tak boleh dibawa di kabin pesawat.

Sementara, netizen yang lain menjelaskan bahwa baterai AirWheel berbahaya masuk kabin pesawat.

“Ini ps matkul k3 prnh dijelasin kl ada barang berbahaya gabole msk kabin salah satunya baterai yg dipake sm koper airwheel. Jd selama itu buat keselamatan yaa why not. mending cape jln di bandara, drpd knp” di udara ya kan,” jelasnya netizen lainnya.

Ada juga komentar netizen yang julid. Dia menyebut lebih baik jalan kaki saja, mengingat penggunana koper AirWheel ini memang biasanya digunakan untuk mereka yang merasa malas berjalan saat di bandara karena bisa dinaiki.

“Ini benda tu beratnya lebih dari 7kg saat kosong, belum ditaro baju2, bukannya malah tambah berat? Bisa ngangkat ke atas kepala? Makan space banget. Lagi pula mumpung masih bisa bergerak, ya dipake lah badannya, lain soal kalau sudah ada keterbatasan,” tulis seorang netizen.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel