Kesalahan Terbesar Pengguna LinkedIn yang Sudah Waktunya Ditinggalkan

Kesalahan Terbesar Pengguna LinkedIn yang Sudah Waktunya Ditinggalkan

kesalahan terbesar pengguna linkedin

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Sudah sekitar 22 tahun LinkedIn berdiri, pasti ada saja kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna LinkedIn sampai sekarang, baik pengguna baru dan bahkan yang sudah lama. 

Karena sekarang sudah tahun 2024, sudah waktunya kita meninggalkan kesalahan terbesar pengguna LinkedIn untuk menciptakan personal branding yang sukses dan tentunya, segera menarik calon perekrut bagi para jobseeker.

1. Tidak melengkapi profil

Melengkapi profil LinkedIn terlihat mudah dan cenderung disepelekan. Karena sering disepelekan, tugas ini jadi sering ditunda-tunda.

Sampai akhirnya kalian mulai mengerjakan tugas ini dan menyadari wow, tidak sesederhana itu ternyata.

Tidak memasang foto profil LinkedIn saja sudah menjadi catatan pertama bagi calon perekrut yang cenderung melihat hal ini sebagai kalian tidak menganggap serius LinkedIn.

Untuk meningkatkan personal branding di LinkedIn dan menunjukkan keseriusan kalian, gunakan foto terbaru yang sesuai untuk profil LinkedIn.

Setelah itu, lengkapi setiap kolom yang disediakan LinkedIn untuk menunjukkan profil profesional kalian yang sebaik mungkin. 

2. Headline yang kurang menarik

Ada banyak rekomendasi untuk mengisi headline agar menarik. Tapi dengan banyaknya rekomendasi yang beredar, kalian tetap perlu untuk menentukan mana yang tepat.

Karena pada akhirnya, headline yang berbeda dari yang lainnya pastinya lebih cepat menarik perhatian calon perekrut. Dan dengan begitu, meningkatkan potensi mereka menerima yang kalian tawarkan.

Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat headline. Pertama, tunjukkan jabatan resmi kalian sebagai headline perkenalan. Kedua, kalian juga bisa menggunakan deskripsi singkat untuk menyampaikan bukan hanya apa yang dilakukan, tetapi juga bagaimana caranya kalian bisa sampai di posisi tersebut.

3. Bagian ‘tentang’ kurang menjual

Sama seperti seorang pengusaha yang meluncurkan sebuah startup atau seorang penulis yang mencoba memperkenalkan skenario kepada produser, kalian juga sedang berusaha menjual melalui LinkedIn.

Bedanya, yang kalian jual di LinkedIn bisa jadi kemampuan, personal branding, ataupun secara teknis jasa yang ditawarkan. 

Untuk meningkatkan daya jual bagian ‘tentang’ atau ‘about’ dalam profil LinkedIn, disarankan untuk menggunakan kata ganti orang pertama, ‘saya’ karena orang-orang yang mengunjungi profil kalian berharap untuk bisa mendengarkan langsung dari kalian.

Kemudian hindari menggunakan buzz words apa adanya tanpa mencoba untuk lebih kreatif. Berusahalah agar menjadi berbeda dari yang lainnya karena lewat profil LinkedIn inilah salah satu cara terbaik untuk membuktikannya.

4. Lengkapi bagian ‘Experience’ dan buat semenarik mungkin

Banyaknya rekomendasi contoh headline dan ‘tentang’ ditambah banyaknya yang menerapkan contoh tersebut menjadikan banyak perekrut menemukan pengguna LinkedIn dengan konten keduanya yang sama atau mirip.

Tapi hal itu seharusnya tidak berlaku untuk ‘experience’ karena pengalaman setiap orang bisa sangat berbeda dari yang lainnya.

Kemudian sudah terlalu sering, orang menganggap bagian ini hanya sebagai timeline singkat yang mencantumkan semua perusahaan dan posisi yang dipegang. 

Jika kalian adalah seorang jobseeker, maka perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh perekrut. Dan yang mereka harapkan adalah menemukan ‘experience’ yang lebih dari itu serta berbeda dari kandidat lainnya.

Sama seperti resume, kalian harus menggunakan pendekatan yang mengutamakan pencapaian.

5. Tidak memanfaatkan fitur ‘rekomendasi’

Rekomendasi atau endorsement adalah fitur LinkedIn yang apabila kalian isi dengan benar bisa meningkatkan personal branding dan membuat profil LinkedIn kalian menonjol dibanding kandidat lainnya.

Untuk menggunakan fitur ini, otomatis kalian perlu untuk memiliki koneksi terlebih dahulu. Makanya, membangun jaringan itu sangat penting dalam membangun personal branding di LinkedIn.

Ketika fitur ‘rekomendasi’ ini terisi, kalian cenderung dianggap kredibel, bisa dipercaya, dan serius bukan hanya dalam mengerjakan tugas, tapi juga membuat profil LinkedIn yang serius.

Adapun ‘rekomendasi’ yang paling berpengaruh adalah yang ditulis oleh pengguna LinkedIn dengan tingkatan yang lebih tinggi. Entah itu manajer, rekan kerja, klien, atau siapapun yang memang mengapresiasi kalian. 

6. Terlalu aktif di LinkedIn, atau sama sekali

Terlalu aktif menggunakan di LinkedIn bisa memberikan kesan bahwa kalian tidak bekerja sama sekali dan hal ini bisa dinilai buruk. 

Hal yang sama berlaku untuk media sosial lainnya, terutama jika kalian menggunakan nama asli sebagai username yang membuat calon perekrut lebih mudah dalam menemukan identitas kalian. 

Tapi untuk hal yang satu ini, bisa jadi subjektif atau tergantung pada kecenderungan perekrut. Hanya saja, tetap ada saja perekrut yang mempertimbangkan faktor ini. 

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel