Siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren? Pahlawan Elf yang Terlupakan

Siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren? Pahlawan Elf yang Terlupakan

Siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Cerita dari Frieren: Beyond Journey’s End berlanjut, perjalanannya 80 tahun setelah kalahnya raja Iblis, diceritakan dengan apik. Ketika ia tiba di Tanah Utara yang mempunyai iklim ekstrim dengan Fern dan Stark ia bertemu dengan elf misterius bernama Ktaft.

Lalu siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren? Meskipun para protagonis adalah fokus dari cerita, dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kraft, si karakter sekunder yang muncul dalam beberapa adegan dan berjanji kepada Frieren bahwa mereka akan bertemu lagi.

Untuk mengetahui siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren dan apa sebenarnya perannya dalam cerita, terus baca ulasan beriku untuk mengetahuinya.

Siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren

Kraft adalah karakter sekunder atau sampingan yang muncul dalam Frieren: Beyond Journey’s End. Dia adalah seorang biarawan Elf (mirip dengan seorang pendeta), yang dulunya adalah seorang prajurit.

Kisah bagaimana Frieren, Fern, dan Stark bertemu dengan Kraft di Tanah Utara, memang lucu. Biar tidak salah paham, ada beberapa konteks terlebih dahulu yang harus diketahui.

Perjalanan Frieren dan rekan-rekannya ke Utara adalah untuk menemukan “Surga”. Singkat cerita Frieren, Fern dan Stark membantu Graf Granat untuk mengalahkan Aura the Guilotine dan pasukannya di wilayahnya.

Aura ingin Granat menurunkan pertahanan kota agar dia bisa masuk dan membunuh semua manusia, tetapi Frieren dan teman-temannya menghentikannya.

Baca Juga: 7 Karakter Terpintar di Classroom of the Elite, Para Murid Spesial

Setelah mengalahkan Iblis jahat, mereka menghabiskan waktu di kota, dipuji dan dirayakan sebagai pahlawan. Setelah beristirahat di sana, mereka memutuskan untuk melanjutkan ke utara untuk mencapai Ende, seperti yang direncanakan semula.

Tetapi, di perjalanan, mereka harus menyeberangi pegunungan bersalju di Tanah Utara, yang memiliki iklim ekstrim, di mana badai salju menyelimuti.

Seperti yang diungkapkan Frieren, musim dingin di Tanah Utara sangat keras. Musim dingin inilah yang membunuh jumlah manusia terbanyak di Tanah Utara; bukan Raja Iblis atau bawahannya – melainkan iklimnya.

Begitu dia mengatakan itu, mereka terjebak dalam badai salju dan tersesat; Stark langsung pingsan, dan Fern harus menggendongnya.

Frieren mengatakan bahwa seharusnya ada sebuah gubuk di sekitar sana, dan meskipun Fern tidak yakin apakah gubuk itu masih ada – karena terakhir kali Frieren di sana adalah sekitar 80 tahun yang lalu – untungnya mereka berhasil menemukannya.

Ketika membuka gubuk itu, ternyata di dalam ada seseorang yang bertelanjang dada sedang fokus berolahraga dan menghiraukan Frieren dkk.

Fern dengan wajah datar dan selalu sinis itu langsung saja mengecap orang tersebut cabul. Tapi segera Kraft menyadari ada orang lain, dan tau Frieren adalah seorang elf, ia mengatakan senang bertemu dengannya karena terakhir kali melihat sejenisnya adalah 300 tahun yang lalu.

Kraft menjelaskan bahwa ia bertelanjang dada dan berolahraga adalah untuk menghangatkan tubuhnya, karena ia sebelumnya telah menyeberangi pegunungan dan ia harus berlindung untuk musim dingin. Dan itulah pertemuan pertama antara Frieren, Fern dan Stark dengan Kraft.

Kembali ke pembahasan pertama, siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren? Saat di dalam gubuk, mereka berempat ngobrol sambil menyalakan api – kecuali Stark, karena ia pingsan – menceritakan perjalanannya.

Dengan saling bertukar cerita, mereka akhirnya tahu latar belakang Kraft. Dulu, dulu sekali entah kapan, sampai tidak ada yang mengingat tentang namanya, sebenarnya Kraft pernah menjadi pejuang yang terampil dan baik hati.

Diketahui dulunya ia pernah menyelamatkan sebuah desa di Tanah Utara, di suatu tempat sepanjang Jalan Rohr, itulah sebabnya ita dirayakan sebagai pahlawan – sayangnya namanya telah terlupakan – di sana.

Seiring berjalannya waktu, ia menjadi saleh dan berpaling kepada Dewi Penciptaan dan menutuskan untuk menjadi seorang biarawan, karena ia sekarang percaya bahwa dengan memuja Dewi, ia akan masuk surga sebagai pahlawan sejati.

Itulah sosok sebenarnya dari siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren. Kraft dan Frieren mengobrol hampir semalaman, sepertinya mereka sefrekuensi tapi bukan karena masalah keimanan, tapi karena mereka berdua adalah seorang efl.

Setelah badai salju tenang, Kraft melanjutkan perjalanannya, berpisah dengan Frieren dkk, dan mengatakan bahwa kedepannya kemungkinan akan bertemu kembali.

Oiya, dalam episode 18, Kraft ini juga bertemu dengan penyihir Ubel yang merepotkan, ‘menyelematkan’ para bandit dari serangan Ubel.

Dan itulah dia ulasan tentang siapa Kraft si Biarawan dalam Frieren, ia adalah karakter yang menarik sekaligus misterius, karena dari cerita bahwa ia dulu adalah pahlawan tapi sampai sekarang belum terungkat seberapa kuat ia.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel