Alasan Jalur Pendakian Gunung Marapi Sumbar Dibuka Meski Berstatus Waspada Sejak 2011

Alasan Jalur Pendakian Gunung Marapi Sumbar Dibuka Meski Berstatus Waspada Sejak 2011

Alasan Jalur Pendakian Gunung Marapi Sumbar Dibuka Meski Berstatus Waspada Sejak 2011

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Gunung Marapi yang terletak di antara Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kotamadya Padang Panjang merupakan gunung aktif.

Fakta erupsi Gunung Marapi Sumbar itu ternyata berstatus waspada sejak 2011 silam hingga kini.

Lalu apa alasan jalur pendakian Gunung Marapi Sumbar dibuka meski berstatus waspada sejak 2011?

Alasan Pendakian Gunung Marapi Sumbar Dibuka

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sumbar Hendra Gunawan mengatakan bahwa benar Gunung Marapi berada di level II atau waspada sejak tahun 2011.

Aktivitas erupsi di Gunung Marapi sempat meningkat pada 7 Januari 2023, membuat pihak berwenang memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian.

Namun, pada 24 Juli 2023 jalur pendakian kembali dibuka oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, meski gung berketinggian 2.885 mdpl itu masih dalam status waspada.

Dikutip dari CNN Indonesia, Plh Kepala BKSD Sumbar Dian Indriati mengatakan alasan jalur pendakian sempat dibuka karena beberapa alasan dan sudah mendapatkan dukungan dair pihak-pihak terkait.

Beberapa pihak yang mendukung dibukanya jalur pendakian Gunung Marapi yakni Pemda Agam, Pemda Tanah Datar, Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Basarnas, BPBD Tanah Datar, Walinagari Batupalano, Walinagari Koto Tuo, dan Walinagari Aie Angek.

Dian menambahkan bahwa BKSD Sumbar juga sudah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu. Di antaranya melakukan pendakian pada siang hari, tidak boleh mendekati kawah, minimal pendakian dilakukan oleh tiga orang dan sebagainya.

Selain itu, BKSDA Sumbar juga menyiapkan sejumlah rencana untuk menghadapi situasi darurat seperti adanya posko siaga nagari, rambu-rambu di jalur pendakian dan asuransi bagi para pendaki.

Dirinya juga membandingkan dengan gunung-gunung lain seperti Gunung Bromo, Gunung Rinjani, dan Gunung Kerinci yang tetap membuka jalur pendakian meski statusnya level II. Menurutnya, selama pihak terkait memiliki mitigasi dan adaptasi bencana.

Selain itu, pendakian Gunung Merapi Sumbar juga menggunakan sistem booking online untuk bisa mendapatkan Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi (Simaksi).

Hingga akhirnya, pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB terjadi erupsi Gunung Marapi Sumbar. Erupsi itu ditandai dengan adanya mintahan kolom abu berisi material vulkanik dan bebatuan disertai juga suara gemuruh atau dentuman keras.

Kondisi Gunung Marapi Sumbar

Alasan Jalur Pendakian Gunung Marapi Sumbar Dibuka Meski Berstatus Waspada Sejak 2011 - Jepretan Layar 2023 12 06 pukul 19.40.21
ANTARA

Dian juga menjelaskan bahwa sejak dibukanya Gunung Marapi pada Juli 2023 itu hingga 3 Desember 2023, tidak tercatat adanya aktivitas signifikan dari Gunung Marapi.

Informasi yang dihimpun, para pendaki juga menyebutkan tidak adanya tanda-tanda erupsi.

Berdasarkan catatan dari PVMBG disebutkan bahwa selama dua pekan sebelum kejadian erupsi itu tidak terjadi gempa atau erupsi apapun.

Terjadinya erupsi Gunung Marapi secara tiba-tiba pada Minggu lalu itu, disebutkan oleh Hendra bahwa karakteristik Gunung Marapi ini memang sulit diprediksi.

Ternyata, saat erupsi Gunung Marapi teramati oleh PVMBG tinggi kolom abu sekitar 3000 meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Sejak erupsi itu, beberapa kali Gunung Marapi masih memuntahkan abu vulkanik

PVMBG pun mengimbau bahwa masyarakat, pendaki atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Marapi.

Sementara, disebutkan oleh BKSDA ada 75 pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi Sumbar. Dari total tersebut, ada 22 korban meninggal dunia, 52 orang selamat dan ada 1 korban yang belum ditemukan.

Adapun tim relawan gabungan Gunung Marapi akan terus melakukan pencarian kepada satu orang yang hilang tersebut. Berdasarkan SOP pencarian dilakukan selama 7 hari terhitung dari hari pertama erupsi Gunung Marapi.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel