15 Alasan Putus yang Masuk Akal, Anti Drama!

15 Alasan Putus yang Masuk Akal, Anti Drama!

alasan putus yang masuk akal

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ada berbagai motif untuk mengakhiri suatu hubungan dengan pasangan ketika memang sudah saatnya berpisah. Mulai dari perbedaan pendapat yang terlalu sering, rasa bosan yang telah terasa, hingga keberadaan pihak ketiga dalam hubungan. Namun, terkadang pasangan sulit menerima semua alasan tersebut. Maka dari itu, kalau kamu lagi mau mutusin pacarmu, kamu perlu alasan putus yang masuk akal.

Penting untuk memilih alasan yang tepat dan bisa meyakinkan pasangan. Terutama jika kita ingin menghindari penggunaan alasan klise yang hanya membuat pasangan merasa tidak percaya. Nah, artikel di bawah ini bisa kamu jadikan referensi kalau kamu ingin memutuskan pacarmu itu.

Alasan Putus yang Masuk Akal

Buat Pasanganmu Jadi Nggak Nyaman

Jika ingin mengakhiri hubungan dengan pacar dan kehabisan alasan, buatlah situasinya menjadi tidak nyaman bagi pasangan. Sebagai contoh, jika pasanganmu menghargai ketenangan dan kelembutan, ubah perilakumu jadi orang yang tidak disukai. Atau, pakai pakaian yang dianggap sebagai sinyal merah oleh pasangan.

Pastikan alasan untuk berpisah disampaikan dengan tegas dan percaya diri tanpa keraguan yang bisa merusak rencana. Risikonya adalah kamu akan dianggap red flag sih!

Terlalu Banyak Masalah atau Konflik

alasan putus yang masuk akal
Pexels: Alana Darmel

Terlalu banyak konflik dalam hubungan dapat dijadikan alasan untuk mengakhiri hubungan. Jika konflik tersebut sesuai dengan kenyataan, pasangan mungkin akan menyetujui keputusan untuk berpisah, terutama jika konflik terjadi secara rutin. Dengan demikian, berpisah menjadi lebih mudah.

Lebih Memilih Pasangan yang Cerdas

Jika kamu menginginkan pasangan yang lebih cerdas, gunakan alasan tersebut untuk mengakhiri hubungan. Pastikan alasan tersebut sesuai dengan kenyataan dan tidak menyinggung pasangan. Meskipun dapat membuat pasangan tersinggung, pilih alasan dengan bijak dan sesuai dengan keadaan.

Coba Cari Perbedaan yang Paling Kentara

alasan putus yang masuk akal
Pexels: RDNE Stock Project

Menemukan perbedaan yang mencolok dengan pasangan bisa menjadi alasan untuk berpisah. Jika terdapat perbedaan agama yang signifikan, ini bisa dijadikan dasar untuk mengakhiri hubungan. Pastikan alasan tersebut sesuai dengan situasi yang sebenarnya.

Nggak Membahas Masa Depan

Ketidakmampuan untuk membicarakan masa depan bersama dapat dijadikan alasan untuk berpisah. Diskusi tentang rencana masa depan bersama, seperti pendidikan, liburan, pernikahan, atau nama anak-anak, bisa menjadi indikator kesiapan untuk berkomitmen. Jika tidak ada pembicaraan seperti itu, ini bisa menjadi alasan untuk mencari pasangan yang lebih sesuai.

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

alasan putus yang masuk akal
Wallpapers.com

Jika salah satu pihak tidak berusaha mempertahankan dan merawat hubungan, itu bisa dijadikan alasan untuk berpisah. Kerja sama dan usaha bersama penting untuk membangun dan menjaga hubungan.

Kurangnya Komunikasi

Kurangnya komunikasi dalam hubungan, terutama jika pasangan sulit dihubungi, bisa menjadi alasan untuk berpisah. Jika pasangan sengaja mengabaikan komunikasi atau tidak merespons selama periode yang lama, ini dapat menjadi alasan yang cukup kuat untuk mengakhiri hubungan.

Nggak Menjadi Diri Sendiri

Tidak dapat menjadi diri sendiri saat bersama pasangan dapat menjadi alasan yang masuk akal untuk berpisah. Jika harus menunjukkan sisi palsu atau tidak nyaman menjadi diri sendiri, ini bisa menjadi alasan yang sah untuk mengakhiri hubungan.

Belum Move On dari Masa Lalu

alasan putus yang masuk akal
Pexels: Vera Arsic

Belum menyelesaikan masa lalu dengan mantan dapat menjadi alasan untuk berpisah. Jika kenangan masa lalu terus mengganggu dan memengaruhi hubungan, ini dapat dijadikan alasan yang tepat untuk memberi kesempatan pada kedua belah pihak untuk menyelesaikan hal tersebut sebelum melanjutkan ke hubungan yang baru.

Nggak Dapet Restu dari Orang Tua

Tidak mendapatkan restu dari orang tua bisa dijadikan alasan yang masuk akal untuk berpisah. Restu orang tua dianggap sebagai faktor penting dalam menjalani hubungan yang serius, dan jika tidak didapatkan, ini dapat dijadikan alasan yang sah untuk mengakhiri hubungan.

Ngelakuin Kesalahan yang Itu-Itu Aja

15 Alasan Putus yang Masuk Akal, Anti Drama! - pexels photo 3958844
Pexels: Polina Zimmerman

Melakukan kesalahan berulang, terutama jika berupa kebohongan dan menyakiti hati, bisa menjadi alasan yang masuk akal untuk berpisah. Jika kesalahan tersebut terus terjadi tanpa perbaikan, memberikan kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih damai tanpa sakit hati mungkin merupakan pilihan terbaik.

Mencoba untuk Lebih Bahagia

Menjalani hubungan untuk mencoba meraih kebahagiaan dapat menjadi alasan untuk berpisah. Jika hubungan terasa tidak bahagia, menyerah dan mengakhiri hubungan bisa menjadi keputusan yang lebih baik.

Kamu Merasa Dicurangi

alasan putus yang masuk akal
Pixabay

Kecurangan menjadi alasan utama untuk mengakhiri hubungan. Ketidakpercayaan yang timbul akibat kecurangan dapat menghilangkan dasar kepercayaan dalam hubungan, menjadikannya alasan yang kuat untuk berpisah.

Belum Siap dalam Menjalin Hubungan

Terlalu terburu-buru untuk menjalin hubungan sebelum benar-benar siap dapat dijadikan alasan untuk berpisah. Tekanan yang dialami sebelumnya dapat menyebabkan keputusan untuk menyerah dan mengakhiri hubungan.

Nggak Ada Rasa untuk Saling Menghargai

alasan putus yang masuk akal
Pexels: Budgeron Bach

Tidak adanya rasa saling menghargai dalam hubungan dapat dijadikan alasan untuk berpisah. Jika pasangan saling berbicara buruk dan tidak memperhatikan perasaan satu sama lain, rasa saling menghargai tidak akan berkembang, dan ini dapat menjadi dasar untuk berpisah.

Gimana, apakah 15 alasan putus yang masuk akal di atas membuat kamu yakin untuk mutusin dia? Atau kamu pengen mundur karena masih sayang sama si dia?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel