8 Contoh Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal

8 Contoh Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal

Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Saat merasa tidak enak badan, alangkah lebih baik jika kamu memutuskan untuk tidak masuk kerja. Selain demi kesehatan sendiri, ini juga penting untuk menjaga lingkungan kerja agar tetap sehat dan produktif. Namun, saat memberi tahu atasan, kamu juga harus punya alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal dan bisa diterima.

Maka dari itu, Sediksi akan membahas tentang beberapa contoh alasan yang bisa kamu jadikan sebagai referensi. Menggunakan alasan-alasan ini, kamu nantinya bisa lebih tenang untuk menjelaskan ketidakhadiran kerja dan memastikan atasan maupun rekan kerja mau diajak kerja sama. Jadi, yuk langsung saja kita lihat beberapa situasi yang bisa dijadikan alasan yang tepat di bawah ini!

Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal

Sesuai dengan ketentuan UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, setiap pekerja mempunyai hak untuk mendapatkan cuti kerja, termasuk di dalamnya mendapatkan izin libur karena sakit. Adapun beberapa contoh izin sakit yang biasa diajukan pekerja, di antaranya:

Demam atau Flu

Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal
Pexels / Polina Tankilevitch

Walau terkesan sepele, sebenarnya sakit demam tergolong mengganggu performa dalam bekerja. Selain itu, jenis penyakit ini tergolong menular yang tentu merugikan perusahaan jika sampai karyawan lain tertular. Penyakit demam dan flu juga bisa menjadi gejala sakit lainnya sehingga perlu penanganan lebih lanjut.

Bahkan di luar negeri, demam dan flu dianggap serius sehingga pekerja harus libur sampai benar-benar pulih. Jika memang kamu merasa demam dan flu memengaruhi performa bekerja, lebih baik ajukan libur atau cuti saja ya.

Mengalami Masalah Kulit

Sama seperti flu atau demam, penyakit yang terkait dengan masalah kulit juga tergolong menular. Ini misalnya penyakit kulit tertentu, seperti kudis, herpes, cacar, dan sejenisnya yang akan sangat mengganggu berbagai aktivitas.

Bahkan beberapa masalah kulit bisa mengeluarkan aroma kurang sedap yang mungkin saja akan mengganggu rekan kerja. Oleh karena itu, kamu bisa menggunakannya sebagai alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal.

Infeksi Pada Mata

Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal
Pexels / Karolina Grabowska

Alasan sakit tidak masuk kerja selanjutnya dan bisa diterima oleh HRD biasanya berkaitan dengan penyakit menular. Selain penyakit kulit, demam, hingga flu, infeksi mata juga termasuk di dalamnya. Terlebih, mata menjadi salah satu organ tubuh penting yang bisa menunjang performa bekerja. Jika mata sakit, maka pekerjaan bisa saja terganggu hingga merepotkan rekan kerja lainnya.

Alergi Kambuh

Alergi kambuh bisa menjadi alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal. Ketika alergi kambuh, gejalanya, seperti hidung tersumbat atau berair, mata merah dan gatal, batuk, bersin, serta sesak napas, pastinya sangat mengganggu dan mempengaruhi produktivitas.

Istirahat di rumah dan mendapatkan perawatan yang tepat, penting untuk pemulihan dan mencegah kondisi menjadi lebih buruk. Bekerja dalam kondisi ini bukan hanya menurunkan efektivitas kerja, tetapi juga berisiko akan kesehatan.

Nyeri Haid

Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal
Pexels / Sora Shimazaki

Selanjutnya, ada nyeri haid yang bisa menjadi salah satu alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal. Banyak wanita mengalami kram perut yang parah, sakit pinggang, sakit kepala, dan mual selama haid. Gejala-gejala ini bisa sangat menyakitkan dan mengganggu, sehingga membuat sulit untuk berkonsentrasi dan bekerja dengan efektif.

Oleh karena itu, kamu bisa mengambil cuti untuk istirahat sejenak dan mengobatinya agar pulih lebih cepat dan kembali bekerja dengan kondisi yang lebih baik.

Sakit Tipes

Sakit tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi dan ditandai oleh gejala, seperti demam tinggi, sakit kepala, lemas, sakit perut, dan diare atau konstipasi. Karena tipes menular dan membutuhkan perawatan medis serta istirahat total, seseorang yang menderita penyakit ini biasanya tidak mampu bekerja dan berisiko menularkan penyakit kepada rekan kerja.

Oleh karenanya, kamu bisa mengajukan cuti kepada HRD selama beberapa hari sampai kondisinya pulih dengan menggunakan alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal ini. Namun, agar bisa cepat disetujui kamu perlu mencantumkan surat dokter sebagai bukti bahwa tubuh sedang tidak mampu untuk digunakan bekerja.

Burn Out

Alasan Sakit Tidak Masuk Kerja yang Masuk Akal
Pexels / Energepic com

Tidak hanya sakit secara fisik, tapi burn out bisa dijadikan alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal. Burn out sendiri adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan dan berlebihan, sering kali terkait dengan pekerjaan. Gejalanya bisa berupa kelelahan, kesulitan untuk fokus, perasaan negatif terhadap pekerjaan, hingga penurunan kinerja.

Saat mengalami burn out, performa dalam bekerja bisa saja kacau karena kalutnya pikiran. Oleh karena itu, kamu bisa mengajukan izin libur sampai benar-benar merasa pulih, sehingga performa bekerja tidak terganggu.

Maag yang Kambuh

Bagi yang mempunyai masalah asam lambung, seperti sakit maag dan GERD, tentu sangat merepotkan jika sampai kambuh. Kondisi maag yang kambuh biasanya diberikan pertolongan pertama berupa obat dengan kandungan antasida. Namun, ada juga kondisi di mana maag terasa sangat menyiksa sehingga penderitanya memerlukan istirahat yang cukup.

Jadi, kamu bisa saja mengajukan alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal dengan menyebutkan sakit maag yang kambuh. Umumnya perusahaan akan memberikan kelonggaran berupa izin sampai kondisimu benar-benar pulih.

Mengajukan izin apalagi ketika kondisi fisik maupun mental sedang tidak baik-baik saja adalah hak karyawan. Jangan paksakan keadaan karena itu hanya akan merugikan diri sendiri. Adapun beberapa alasan sakit tidak masuk kerja yang masuk akal di atas akan lebih valid jika kamu menyertakan surat dokter.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel