Apa Itu JOMO? Nggak Sekedar Kebalikan dari FOMO

Apa Itu JOMO? Nggak Sekedar Kebalikan dari FOMO

Apa itu JOMO

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan istilah FOMO atau Fear Of Missing Out.

Sebuah istilah yang berkaitan dengan emosi rasa takut ketertinggalan atau kecemasan karena kehilangan suatu momen yang penting dan menarik.

Kebalikan dari FOMO ini, ada JOMO. Namun, nggak hanya sekedar kebalikan ya! Apa itu JOMO? Pernahkah kamu mendengar istilah tersebut?

Istilah JOMO mungkin masing terdengar asing bagimu. Supaya, kamu kebih paham tentang pengertiaannya. Selengkapnya, simak penjelasan tentang apa itu JOMO?

Apa Itu JOMO?

JOMO atau singkatan dari Joy Of Missing Out adalah perasaan senang dan puas meski terlewatkan atau ketinggalan sebuah momen, khususnya yang lagi trend di sosial media.

Situasi ini membuat seseorang menikmati apa yang dilakukannya setiap saat tanpa merasa khawatir pada apa yang dilakukan orang lain.

Perasaan nyaman ini membuat orang tersebut lebih bisa mensyukuri apa yang dimilikinya dan menjalin hubungan baik dengan dirinya maupun orang disekitarnya.

Perlu digarisbawahi, bahwa meskipun JOMO diartikan sebagai kemudahan melepaskan sesuatu.

Namun, hal tersebut tidak bisa diartikan sebagai alasan untuk tidak produktif. Karena melawan ketakutan yang ada (FOMO) bukan dengan menghindari atau melepaskan diri dari dunia.

Apa Bedanya FOMO dan JOMO?

Apa Itu JOMO? Nggak Sekedar Kebalikan dari FOMO - HuaMay 09
FOMO, or the fear of missing out, is a phenomenon that many people experience on a daily basis, it’s recently been discovered that JOMO, or the joy of missing out, is becoming far more commonplace.

JOMO merupakan situasi trend yang menjadi respon terhadap FOMO.

Dari pengertiannya saja, situasi FOMO dan JOMO ini sangat jelas berbeda. Jika FOMO memunculkan perasaan takut akan ketertinggalan.

Takut akan ketertinggalan ini tidak hanya menyangkut tren media sosial saja, tetapi juga menyangkut seluruh aspek yang dianggap penting oleh seseorang.

Seperti, takut untuk tidak sukses di mata keluarga dan temannya, takut ketinggalan diskon, dan lain sebagainya.

Jika FOMO memunculkan rasa takut maka, JOMO justru sebaliknya tidak akan menimbulkan rasa takut tetapi, justru rasa senang.

Bagaimana Cara Menerapkan JOMO?

Melalui penjelasan di atas, bila kamu ingin menerapkan JOMO ada cara berikut yang bisa kamu ikuti.

Fokus pada apa yang ingin dicapai

Cara mengimplementasikan JOMO yang pertama adalah dengan mengetahui tujuan apa yang ingin kita capai.

Fokus pada hal tersebut dan kesampingkan hal-hal yang berpotensi mengganggu atau tidak ada hubungannya dengan tujuan.

Dengan begitu, tidak akan mudah terpengaruh mengikuti tren terkini dan terjerumus dalam fenomena FOMO.

Kamu juga tidak hanya fokus pada apa yang ingin dicapai, tetapi juga harus berkomitmen untuk benar-benar mengejarnya. Misalnya, jika membuat rangkaian kegiatan dengan target waktu yang jelas.

Batasi penggunaan media sosial

Cara kedua untuk mengimplementasikan JOMO adalah untuk membatasi penggunaan media sosial. Media sosial menjadi salah satu faktor pemicu FOMO. Di media sosial, banyak orang cenderung memposting atau menunjukkan sisi positif kehidupannya.

Sebenarnya, hal ini boleh-boleh saja dilakukan tetapi semestinya kita memanfaatkan media sosial sebaik mungkin.

Namun, perlu diingat bahwa apa yang kita lihat di media sosial tidak selalu terlihat seperti itu di kehidupan nyata. Jadi, pastikan untuk tidak tertipu apalagi mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain.

Fokuslah pada diri sendiri dan orang-orang sekitarmu. Kamu bisa Lakukan hobi atau aktivitas menarik lainnya selain bermain media sosial.

Jadwalkan waktu bermain media sosial

Matikan notifikasi yang kurang penting, tetap aktifkan notifikasi penting seperti email kantor dan sejenisnya.

Jika memungkinkan, pilihlah hari untuk rehat dari media sosial dan melakukan aktivitas lain. Misalnya, memiliki hari tanpa media sosial juga sebenarnya menyenangkan.

Menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang sekitar

Seperti disebutkan sebelumnya, FOMO berdampak negatif pada kehidupan sosial kita. Melalui JOMO, kita akan lebih memiliki waktu untuk quality time bersama orang terdekat.

Misalnya menyisihkan waktu beberapa jam atau menit untuk sekedar ngobrol sambil menikmati teh hangat di sore hari.

Apapun aktivitasnya, berkumpul dengan orang tersayang jauh lebih bermakna dan membawa banyak pengaruh positif bagi kita. Pastikan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitarmu juga ya!

Itulah penjelasan tentang apa itu JOMO? Yang ternyata tidak hanya sekedar kebalikan dari FOMO. Semoga bermanfaat!

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel