Apakah Gadget Adalah Musuh atau Sahabat Bagi Anak? Ini Penjelasannya!

Apakah Gadget Adalah Musuh atau Sahabat Bagi Anak? Ini Penjelasannya!

Apakah Gadget Adalah Musuh atau Sahabat Bagi Anak? Ini Penjelasannya!

DAFTAR ISI

SediksiGadget atau gawai seperti hp, tablet, laptop, dan sejenisnya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Gadget membantu kamu dalam berbagai hal, mulai dari berkomunikasi, mencari informasi, hiburan, hingga belajar.

Namun, apakah gadget juga bermanfaat bagi anak-anak, terutama yang masih dalam usia dini? Apakah gadget bisa menjadi teman yang baik bagi perkembangan anak, atau justru menjadi musuh yang mengancam kesehatannya?

Mengapa gadget tidak bijak dikenalkan untuk anak sejak dini?

Apakah Gadget Adalah Musuh atau Sahabat Bagi Anak? Ini Penjelasannya! - 1000008456
Unsplash/stem

Meskipun gadget memiliki banyak manfaat, namun penggunaannya harus dibatasi, terutama bagi anak-anak. dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa alasan mengapa gadget tidak bijak dikenalkan kepada anak sejak dini:

Menyebabkan keterlambatan bicara pada anak

Sebuah studi tentang bahaya gadget bagi anak menuliskan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak bermain gadget, maka semakin besar peluang anak mengalami keterlambatan bicara. Hal ini karena anak tidak melakukan komunikasi dan kontak sosial yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan bicaranya.

Mengganggu konsentrasi dan fokus anak

Gawai menawarkan berbagai macam rangsangan yang menarik perhatian anak, seperti warna, suara, gambar, dan video. Namun, hal ini juga membuat anak mudah teralihkan dan sulit berkonsentrasi pada satu hal. Anak yang terlalu sering menggunakan gadget juga cenderung memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah bosan.

Menimbulkan gangguan kesehatan pada anak

Gawai mengeluarkan radiasi elektromagnetik yang dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, seperti sakit kepala, gangguan tidur, penurunan daya ingat, dan bahkan kanker. Selain itu, gadget juga dapat menyebabkan gangguan mata, seperti mata kering, iritasi, rabun, dan silinder.

Melemahkan ikatan orangtua dan anak

Gawai dapat membuat anak menjadi kurang berinteraksi dengan orangtua dan lingkungan sekitarnya. Anak menjadi lebih asyik dengan dunia maya daripada dunia nyata. Hal ini dapat mengurangi kesempatan orangtua untuk memberikan kasih sayang, bimbingan, dan pendidikan kepada anak.

Terpapar konten yang tidak sesuai dengan usianya

Gawai memberikan akses yang mudah bagi anak untuk mengakses berbagai informasi di internet. Namun, tidak semua informasi tersebut baik dan bermanfaat bagi anak. Banyak konten yang tidak sesuai dengan usianya, seperti kekerasan, pornografi, narkoba, dan radikalisme.

Cara menggunakan gadget dengan bijak bagi anak

Setelah mengetahui beberapa dampak negatifnya, bukan berarti kamu harus melarang anak sama sekali untuk menggunakannya. Gadget tetap memiliki manfaat dan peran yang penting bagi perkembangan anak, asalkan digunakan dengan bijak. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan gadget dengan bijak bagi anak:

Batasi waktu penggunaan pada anak

Sesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak. Sebagai acuan, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan waktu penggunaan gadget sebagai berikut:

  • Anak usia kurang dari 18 bulan: tidak dianjurkan menggunakannya sama sekali, kecuali untuk video call dengan keluarga.
  • Anak usia 18-24 bulan: boleh menggunakannya untuk menonton konten yang berkualitas dan bermanfaat dengan didampingi orangtua.
  • Anak usia 2-5 tahun: boleh menggunakannya maksimal 1 jam per hari dengan memilih konten yang sesuai dengan usia dan mendidik serta dengan pengawasan orangtua.
  • Anak usia 6 tahun ke atas: boleh menggunakannya dengan waktu yang fleksibel, namun tetap harus memperhatikan keseimbangan dengan aktivitas lain seperti belajar, bermain, tidur, dan bersosialisasi.

Pilih konten yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak

Hindari konten yang mengandung kekerasan, pornografi, narkoba, dan radikalisme. Pilih konten yang mendidik, menghibur, dan menumbuhkan kreativitas anak. Gunakan fitur parental control untuk memblokir konten yang tidak diinginkan.

Libatkan diri dalam penggunaannya pada anak

Jangan biarkan anak menggunakan gawai sendirian. Ikut serta dalam menonton, bermain, atau belajar bersama anak. Berikan penjelasan, arahan, dan umpan balik kepada anak. Manfaatkannya sebagai sarana untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan anak.

Berikan contoh yang baik kepada anak

Anak akan meniru apa yang dilakukan orangtua. Jika orangtua terlalu sering menggunakan gawai, maka anak pun akan mengikuti. Oleh karena itu, orangtua harus menjadi teladan yang baik bagi anak.

Gadget atau gawai adalah alat elektronik yang memiliki fungsi khusus dan mudah dibawa kemana-mana. Benda ini memiliki banyak manfaat, namun juga memiliki banyak dampak negatif, terutama bagi anak-anak. Benda ini juga dapat menyebabkan keterlambatan bicara, gangguan konsentrasi, gangguan kesehatan, melemahkan ikatan orangtua dan anak, dan memaparkan anak pada konten yang tidak sesuai dengan usianya. 

Oleh karena itu, gadget tidak bijak dikenalkan kepada anak sejak dini dan harus digunakan dengan bijak, dengan membatasi waktu, memilih konten, melibatkan diri, dan memberikan contoh yang baik. Dengan demikian, gawai bisa menjadi teman yang baik bagi perkembangan anak, bukan musuh yang mengancam kesehatannya.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel