Personal Branding: Aspek yang Tidak Boleh Diabaikan dalam Berkarier

Personal Branding: Aspek yang Tidak Boleh Diabaikan dalam Berkarier

personal branding

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Personal branding pastinya sudah bukan istilah yang asing bagi kebanyakan orang, apalagi bagi orang-orang yang sedang berproses dalam membangun karier.

Namun bagi orang yang baru akan memulai karier, barangkali mereka juga sudah familiar dengan istilah ini sebenarnya karena sering menemukannya di berbagai tempat.

Ketidaktahuan tentang pentingnya personal branding ini juga bisa terjadi kepada orang-orang yang sudah bekerja sebenarnya.

Sehingga dalam aspek personal branding ini, ada perbedaan antara orang yang belum mengetahui pentingnya dan orang yang sudah mengetahui serta mengimplementasikan strategi personal branding. 

“Aku sudah bekerja dan baru mau cari tahu tentang personal branding sekarang, apakah terlambat?”

Tidak ada kata terlambat dalam memelajari personal branding. 

Personal branding ini sangat bisa diimplementasikan di semua bidang pekerjaan, semua profesi, semua tingkat pekerjaan dari entry level hingga senior, atau bahkan untuk yang masih menempuh pendidikan.

Adapun yang seharusnya diperhatikan oleh setiap individu yang memelajari personal branding adalah, strategi personal branding.

Sebab individu A sangat mungkin memerlukan strategi personal branding yang berbeda dari individu B karena beda bidang pekerjaan, beda kepribadian, sampai dengan beda visi.

Artikel ini akan menjelaskan semua hal-hal dasar yang perlu diketahui tentang personal branding. 

Apa yang dimaksud dengan personal branding?

Personal brand adalah reputasi atau persepsi orang lain terhadap kita. Hal apa yang melekat di mata mereka tentang kita.

Persepsi ini bisa terdiri dari penilaian mereka tentang penampilan kita, karakter kepribadian, dan nilai atau value yang kita angkat dan orang lain anggap melekat dengan kita. 

Contohnya personal brand yang dibangun oleh Jerome Polin sebagai content creator YouTube. 

Bahwa video-video Jerome yang diunggah ke channel YouTube-nya mengandung personal branding. 

Makanya penonton video Jerome bisa melihat aspek apa saja yang melekat pada Jerome sehingga membentuk personal brand yang sedemikian rupa.

Aspek tersebut terdiri dari menunjukkan kepribadian, kemampuan dalam memimpin, dan bagaimana ia menampilkan dirinya di depan audiensnya.  

Dari upaya personal branding tersebut, kita pun melihat Jerome sebagai sosok yang percaya diri, memiliki kemampuan dalam memimpin, dan pekerja keras yang dinilai oleh penontonnya sebagai sosok yang mampu memberikan dampak positif.

Nah, bagaimana dengan ‘personal branding’? Apakah berbeda dengan ‘personal brand’?

Personal branding adalah upaya yang dilakukan untuk mendapatkan personal brand yang ingin dicapai. 

Pentingnya personal branding

Personal branding ini penting bagi siapapun. Entah kalian sedang di fase menjalani karier profesional, bau akan memulai karier, atau masih duduk di bangku sekolah serta perkuliahan sekalipun.

Maka dari itu, tidak ada kata terlambat untuk mulai belajar tentang personal branding. Setiap orang bisa mulai dari kapanpun.

Ada lima aspek yang membuat personal branding itu penting dan seharusnya mulai kalian pertimbangkan.

1. Meningkatkan rasa percaya diri 

Personal branding yang positif pasti diikuti dengan rasa percaya diri yang stabil dan sudah bertumbuh dengan baik.

Hal ini berkaitan dengan pemahaman bahwa semakin kita diterima oleh masyarakat, semakin tinggi rasa percaya diri kita terhadap diri sendiri.

Ketika rasa percaya diri ini stabil, kita jadi cenderung lebih percaya diri juga dalam membuat keputusan yang secara tidak langsung, baik secara sadar ataupun tidak, cenderung mengarahkan keputusan ke arah yang lebih positif.

2. Untuk membangun relasi

Personal branding yang positif itu sangat luas. Dalam membangun karier, kita juga ingin membangun relasi dengan orang-orang dari bidang yang linear dengan kita, atau bahkan lebih luas lagi.

Keinginan ini sangat wajar. 

Jika kalian mempunyai personal branding yang bagus dan kuat, akan memudahkan dalam hal membangun dan memperluas relasi tersebut.

Sebab orang lain jadi tahu kalian ini tipe orang yang seperti apa dan apakah akan cocok dalam membangun relasi.

Karena dalam membangun relasi, seharusnya memang dua arah. Kalian butuh mereka, dan mereka juga butuh kalian.

Oleh karenanya, personal branding yang kuat berpotensi mempertemukan kalian dengan relasi yang visinya kompatibel atau cocok dengan kalian. 

Sama-sama kuat tapi jika tidak kompatibel atau tidak satu visi pun bisa membuat jalannya upaya membangun relasi menjadi lebih terhambat.

3. Modal dalam menguatkan eksistensi

Ketika sudah berada di tahap tertentu yang membuat kita bangga karena akhirnya bisa di posisi yang kita harapkan, pencapaian itu tidak cukup.

Kita mesti harus melakukan upaya-upaya yang membuat kita tidak tergantikan di posisi tersebut.

Sejujurnya, posisi apapun di lingkungan kerja pasti sangat bisa digantikan oleh orang lain. Tidak ada orang yang imun terhadap hal ini.

Tapi pasti ada cara yang bisa diambil untuk memperkuat eksistensi kita di posisi tersebut. Dan hal ini bisa dicapai dengan modal personal branding tersebut.

Untuk menguatkan eksistensi di lingkungan kerja, kalian bisa jawab pertanyaan berikut.

“Kualitas apa yang kalian punya tapi tidak dimiliki oleh orang lain dan dibutuhkan oleh perusahaan?”

Setelah mengidentifikasi aspek apa yang bisa kalian kembangkan untuk meningkatkan personal branding, selanjutnya bisa fokus untuk mengembangkan diri di aspek tersebut.

Contoh upaya mengembangkan personal branding ini misalnya kalian tahu di perusahaan animasi tempat bekerja, tidak ada karyawan yang mampu mengerjakan animasi 2D dengan kemampuan manajemen waktu yang baik.

Jika kalian ingin menguatkan eksistensi di perusahaan tersebut, bisa tunjukkan kepada atasan kalian bahwa kalian bisa melakukan tugas tersebut. 

4. Membuka peluang karier

Saat ini, banyak pihak Human Resources (HR) atau calon klien yang memeriksa media sosial dan menjadikan faktor tersebut sebagai pertimbangan untuk merekrut kandidat atau menggunakan jasa orang tersebut.

Ini baru satu contoh saja, masih ada contoh-contoh lain.

Maka dari itu, memiliki personal branding yang positif dan kuat sangat penting. 

Siapa tahu dari personal branding yang melekat dengan kalian saat ini, bisa menarik HR atau calon klien yang bersedia membayar performa atau jasa kalian dengan gaji yang lebih tinggi.

5. Meningkatkan kredibilitas

Orang dengan personal brand yang kuat dan positif cenderung dianggap kredibel dan bisa dipercaya. 

Persepsi ini akan membuat kalian cenderung lebih mudah mendapat tawaran-tawaran yang lebih baik lagi.

Sebab ketika kalian dianggap memiliki kredibilitas, orang lain akan menganggap performa dan hasil kerja kalian bisa diandalkan, cenderung stabil, atau bahkan lebih baik lagi. 

Itu dia hal-hal mendasar tentang personal branding yang perlu kalian ketahui. Jadi bagaimana? Apakah kalian sudah bisa memahami pentingnya personal branding ini?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel