Sediksi.com – Baru-baru ini rilis adaptasi anime dari Solo Leveling yang disambut hangat oleh para penggemar anime, manga maupun webtoon.
Ceritanya mengikuti petualangan Sung Jin-Woo, seorang Hunter yang awalnya lemah dan tidak berbakat, namun kemudian mendapatkan kekuatan luar biasa setelah menjalani sebuah misi berbahaya di Kuil Cartenon.
Di kuil tersebut, Jin-Woo menemukan sebuah batu bertuliskan 3 perintah, nah kalian tau gak apa arti perintah Kuil Cartenon dalam Solo Leveling tersebut?.
Untuk itu, Sediksi akan mencoba menjelaskan secara detail arti perintah Kuil Cartenon dalam Solo Leveling, untuk mengetahuinya simak artikel ini sampai selesai.
Arti Perintah Kuil Cartenon dalam Solo Leveling
Perintah ke-1 “Pertama, Hormatilah Dewa”
Nah, arti perintah Kuil Cartenon dalam Solo Leveling yang pertama ini jika kalian mencermati alurnya sebenarnya sudah jelas. Para pemburu awalnya mencoba lari dari kuil tersebut namun akhirnya terbunuh dengan sangat gampangnya baik oleh patung penjaga gerbang atau laser super cepat dari patung utama.
Melihat nasib mereka yang tak terhindarkan, para pemburu lainnya terdiam tak bergerak, lalu berspekulasi mengapa patung itu tiba-tiba menyerang, apa penyebabnya?
Sang karakter utama dalam seri ini, Sung jinwoo kemudian menafsirkan perintah yang ada pada patung awal yang membawa sebuah perintah, hormatilah Dewa yang dimaksud disini adalah membungkuk cukup rendah.
Para pemburu yang terbunuh itu bukan karena berpaling atau bergerak, namun berdiri melewati batas “hormat” sehingga sang Dewa dalam Kuil Cartenon yakni patung paling besar otomatis menyerangnya.
Ketika semua pemburu yang mendengar saran dari Jinwoo, mereka berhasil lulus ujian pertama karena sang Dewa mengakui upaya mereka dengan mengindahkan perintah yang pertama.
Perintah ke-2 “Kedua, Pujilah sang Dewa”
Perintah kedua inilah yang cukup membingungkan dan jika salah tafsir atau tidak tau maksudnya tawatlah riwayat para pemburu itu, karena sang Dewa dalam Kuil tersebut dalam ujian ke-2 ini tiba-tiba bergerak, dan jelas itu tidak bisa dihentikan.
Oke, kembali ke arti perintah Kuil Cartenon dalam Solo Leveling yang kedua ini, terucap jelas “Pujilah sang Dewa” ini adalah perintah yang logis karena Dewa yang ingin dihormati juga ingin dipuji.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara memujinya? Bersujud dengan melantangkan kalimat-kalimat yang memuju sang Dewa? Ya mungkin itu adalah pilihan paling logis, akan tetapi itu bukanlah jawabannya, orang yang mencobanya langsung diinjak di depan mata para pemburu lainnya.
Melihat hal itu para pemburu kian histeris dan takut lalu lari menyebar masing-masing, namun justru bukan keselamatan yang mereka temui, malah patung lain yang membawa pedang, palu dan tameng menyerang pemburu yang di depannya.
Lagi-lagi karakter utamalah yang menyadari maksudnya, setelah melihat polanya, ternyata patung yang berjejer di pinggir memiliki pola. Ada patung yang membawa alat musik yang berbeda-beda yang menyebar di sela-sela patung yang lainnya.
Jinwoo yang menyadarinya langsung menyuruh semua pemburu untuk mendekat ke patung yang membawa alat musik, singkatnya itu berhasil, namun Jinwoo harus rela kehilangan satu kakinya karena serangan salah satu patung di pinggir. Ujian kedua berhasil mereka lewati, namun makin sedikit yang masih hidup.
Perintah ke-3 “Percayalah pada Dewa”
Dengan banyak pengorbanan dan kesulitan yang dilalui dari ujian ke-2 akhirnya mereka berhasil dan masuk ke ujian ke-3 yakni harus menaati perintahnya yang berbunyi “Percayalah pada Dewa” atau bisa juga diartikan seperti “Buktikan imanmu kepada sang Dewa”.
Ini adalah perintah yang rumit karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, tetapi segera setelahnya sebuah altar muncul di tengah Bait Suci, dan para pemburu atau hunter.
Para pemburu tentu menafsirkannya bahwa untuk membuktikan keimanan mereka butuh salah satu tumbal untuk dipersembahkan kepada Dewa tersebut.
Pemimpin party mereka saat itu yang merasa bahwa itu adalah tanggung jawabnya karena keputusannyalah mereka terjebak di Kuil itu, akhirnya mendekat ke altar, dan kemudian api merah menyala.
Menyadari itu, Jinwoo menyuruh hunter lain membopongnya dan menyuruh mereka semua untuk mendekat ke altar, benar saja, tebakan itu benar. Seluruh api merah menyala satu untuk setiap hunter.
Setelah semua berkumpul di altar, pintu terbuka, pada saat yang sama, lingkaran api biru menyala dan patung-patung mulai mendatangi mereka.
Mereka panik, Jinwoo tetap menyakinkan mereka untuk tetap di dalam altar, namun para pemburu yang lain yang tidak tahan keluar melalui gerbang yang terbuka.
Segera mereka menyadari bahwa hanya satu dari yang harus tetap tinggal sehingga yang lain bisa pergi, dan itu adalah Sung Jinwoo yang mengorbankan dirinya sendiri.
Karena pengorbanan tersebut, dan kebetulan api biru terakhir padam, Jinwoo akhirnya dihargai atas pengorbanannya dan selamat, juga dijadikan Player of the System, yang memulai pemburuannya untuk menjadi Hunter terkuat.