Sediksi.com – Kisah pericintaan setiap orang punya alasan masing-masing kenapa mereka menyukai pasangannya, ada yang dari fisik/tampang, karena kharisma, suka karena orangnya lucu (humor), hingga terpikat karena kecerdasaan dari si pasangan.
Yang terakhir tadi namanya sapiosexual. Sapiosexual adalah istilah untuk menyebut seseorang yang mencintai pasangannya atau seseorang karena intelegensia, kecerdasan, atau kepintarannya.
Konsep menarik ini melampaui ranah konvensional penampilan fisik dan menyelami daya tarik mendalam dari kecerdasan. Penasaran dengan penjelasan lebih lengkapnya?
Dalam artikel ini akan menyelami lebih jauh pengertian dari sapiosexual adalah apa, dan hingga bagaimana ini bisa mempengaruhi hubungan.
Sapiosexual Adalah?
Bukan sebuah rahasia lagi bahwa seseorang sering tertark pada orang pintar, entah itu teman maupun calon pasangannya nanti.
Secara pertimbangan pun ini masuk akal, memilih pasangan yang cerdas akan berdampak pula pada hubungan yang diharapkan lebih baik, dan bisa membina rumah tangga lebih baik khususnya dalam mendidik anak, atau “meneruskan gen baik”
Sebuah studi pada tahun 2011, ditulis oleh Carin Prilloux, dengan judul “Meet the parents: Parent-offspring convergence and divergence in mate preferences” menemukan bahwa kecerdasan adalah salah satu dari tiga sifat teratas yang banyak dicari oleh orang dalam berpasangan.
Sebenarnya studi ini meneliti lebih lanjut tentang apa saja perbedaan preferensi antara orang tua dan anak dalam memilih pasangan. Dalam tinjauan literatur etnografi mengungkapkan bahwa orang tua memainkan peran besar dalam pilihan pasangan anak mereka, terutama dalam kasus anak perempuan.
Bagi sebagian orang, dengan menemukan pasangan yang cerdas bukan hanya tentang memfasilitasi pemenuhan emosial dan intelektual saja. Mereka mengidentifikasi diri sebegai sapiosexual, mencari kecerdasan pada orang lain untuk gairah seksual.
Sekarang balik untuk membahas tentang sapiosexual. Sapioseksual adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Latin “sapiens,” yang berarti bijak atau cerdas, dan istilah “seksual,” mengacu pada individu yang menemukan stimulasi intelektual dan kecerdasan sebagai faktor utama daya tarik.
Sementara atribut fisik mungkin memiliki tempatnya, sapioseksual terpesona oleh kecemerlangan pikiran, kedalaman percakapan, dan kekuatan intelektual calon pasangan mereka.
Daya tarik dari kecerdasan telah menjadi topik fascinasi sepanjang sejarah. Dari pemikiran filosofis hingga keelokan penyair, selalu ada pengakuan akan seksi inherent dari pikiran yang tajam.
Sapioseksualitas, bagaimanapun, membawa penghargaan ini ke dalam sorotan, mengakui itu sebagai aspek sah dan menentukan dari orientasi seksual seseorang.
Eksplorasi Sapiosexual
Apa yang membedakan sapioseksualitas dari bentuk daya tarik lainnya? Untuk memahami ini, sangat penting untuk menyadari bahwa individu sapioseksual tidak meremehkan daya tarik fisik.
Akan tetapi, mereka memberikan prioritas pada koneksi intelektual sebagai dasar dari hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
Bagi mereka, percakapan yang merangsang, cinta bersama terhadap pengetahuan, dan kemampuan untuk terlibat dalam diskusi yang memuaskan secara intelektual menjadi dasar hubungan romantis dan seksual mereka.
Tidak seperti orientasi seksual lainnya, seperti heteroseksual, biseksual, atau bahkan gay, sapiosexual tidak menggambarkan tempat pada spektrum antara mereka yang tertatik secara romantis, emosional, atau seksual kepada orang-orang dengan identitas gender yang mirip dengan mereka sendiri.
Sebaliknya, sapiosexual adalah mereka yang menggambarkan ketertarikan pada kecerdasan yang independen dari gender, dan dapat hidup berdampingan dengan orientasi seksual dan identitas gender lainnya.
Ini tidak terbatas pada jenis kelamin atau kelompok usia tertentu. Ia melampaui batasan konvensional, menekankan bahwa kecerdasan tidak mengenal jenis kelamin atau usia.
Dalam dunia di mana penampilan seringkali menjadi pusat perhatian, sapioseksualitas mendorong kita untuk melihat melampaui permukaan dan menghargai keindahan pikiran yang brilian.
Ini menantang norma-norma masyarakat yang menentukan daya tarik semata-mata berdasarkan atribut fisik, memupuk pandangan yang lebih inklusif dan menerima tentang apa yang berarti menjadi menarik.
Persimpangan Sapiosexual dan Kecerdasan Emosional
Sementara kecerdasan adalah komponen sentral dari sapioseksualitas, kecerdasan emosional juga memainkan peran penting.
Individu sapioseksual sering tertarik pada mereka yang tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi juga menunjukkan empati, kesadaran diri, dan pemahaman nuansa emosional.
Persimpangan ini antara kecerdasan intelektual dan emosional menciptakan daya tarik holistik yang melampaui sekadar koneksi cerebral.
Itulah dia ulasan mengenai sapiosexual. Di dunia yang seringkali memberikan prioritas pada penampilan eksternal, sapiosexual adalah kunci di mana mendorong kita untuk menghargai kedalaman dan kekayaan koneksi intelektual.
Sebagai kesimpulan, sapiosexual mengajak kita untuk merangkul pandangan yang lebih luas dan nuansawan tentang daya tarik — satu yang mengakui signifikansi baik kecerdasan maupun kecerdasan emosional.
Saat kita terus menavigasi kompleksitas hubungan manusia, pesona sapioseksualitas menjadi pengingat bahwa pikiran, adalah “bagian tubuh” yang kuat dan memikat.