Rizal Firdaus

Mendapatkan Jodoh Dengan Topi Edward de Bono

Bagi kebanyakan orang, menikah adalah hal yang menjadi tujuan hidup. Keharusan untuk menikah sudah menjadi budaya, khususnya di negara kita tercintah yaitu Indonesia. Meskipun di luaran sana mungkin ada juga yang tidak ingin menikah (whatever). Ditambah, sepertinya Tuhan pun sangat mendukung budaya menikah ini. Terbukti bahwa Tuhan memang menciptakan manusia itu berpasang-pasangan. Masalahnya, meskipun Tuhan telah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan, tapi tetap saja ada orang yang masih mengeluh karena sulitnya mendapat pasangan. Mungkin lebih tepatnya sulit mendapat pasangan yang sesuai keinginan.

Sulitnya mendapat pasangan tersebut mejadi persoalan yang tak jarang membuat orang-orang menjadi galau. Terkhusus para remaja. Unik memang, para remaja yang diharapkan menjadi agent of change bagi negara, masih saja terus disibukkan dengan persoalan asmara. Padahal, percayalah saja bahwa memang benar Tuhan itu sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Paling tidak mind set ini bisa menenangkan hatimu yang tak kunjung mendapatkan jodoh.

Sulitnya mendapat pasangan juga mungkin dipengaruhi oleh faktor kurangnya usaha yang kamu lakukan. Karena, pepatah mengatakan bahwa hasil memang tidak pernah mengkhianati usaha. Maka, semakin besar usaha yang kamu lakukan, semakin besar pula keberhasilan yang akan kamu dapatkan.

Dalam proses mendapatkan pasangan, saya juga pernah mengalami jatuh bangun. Ya, seperti penggalan lirik lagu Ayah Meggy Z, “Jatuh bangun aku mengejarmu”. Untuk mendapatkan pasangan yang kita inginkan memang membutuhkan effort lebih. Tak semudah membalikkan telapak tangan, cuy. Tapi, meskipun terbilang sulit, saya menemukan cara yang bisa dibilang ampuh untuk menaklukkan orang yang kita mau. Cara itu adalah dengan menggunakan topi Edward de Bono.

Enam topi Edward de Bono (Six Thinking Hats)

Kalau kata google yang maha tahu, Edward Charles Francis Publius de Bono, atau yang sering kita kenal dengan Edward de Bono adalah seorang dokter, psikolog, filsuf, penulis, sekaligus penemu dari metode six thinking hats atau enam topi berpikir. Dalam sejarahnya, six thinking hats adalah sebuah metode cara berpikir yang berfungsi untuk memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Kemudian sudut pandang ini dimetaforakan menjadi enam topi berpikir yang memiliki warna yang berbeda. Lalu, di setiap warnanya mengandung cara agar kamu bisa memecahkan berbagai masalah yang ada.

Sehubungan dengan sulitnya mendapat pasangan hidup yang kita mau, menjadikan itu sebuah masalah yang patut mendapat perhatian. Untuk memecahkan masalah ini, kita dapat coba menggunakan enam topi dari Edward de Bono. Ini bukan main-main, karena entah dapat wangsit dari mana, saya pun telah menguji keampuhan enam topi milik Edward de Bono ini. Hasilnya, boom! Sungguh mengesankan. Saya ternyata berhasil mendapatkan pasangan yang saya inginkan. Ya, meski saya dan doi masih pacaran (belum menikah), tapi paling tidak dengan ini keampuhan enam topi milik Edward de Bono dalam mendapatkan pasangan hidup atau jodoh bisa dibuktikan.

Seperti namanya, six thinking hats. Metode ini dibagi menjadi enam topi yang memiliki warna yang berbeda-beda. Yaitu, warna putih, warna kuning, warna hitam, warna biru, warna merah, dan warna hijau. Dan di setiap warna memiliki fungsinya masing-masing.

Mengaplikasikan enam topi Edward de Bono

Topi putih

Rekomendasi topi yang pertama dari saya adalah pakailah topi warna putih terlebih dahulu. Topi warna putih ini berfokus pada pengumpulan segala data dan infomasi. Langkah awal untuk mendapatkan hati si doi adalah dengan mengumpulkan data dan informasi tentang si doi dengan sebanyak-banyaknya. Mulai dari kegiatan sehari-harinya apa? Hobi yang dimiliki si doi apa? Makanan favoritnya apa? Apa saja hal-hal yang membuat si doi senang atau badmood? Semua informasi mengenai si doi itu penting. Karena, informasi itu bisa menjadi bahan bakar buat kamu. Jadi, semakin banyak data dan informasi yang kamu dapat, semakin bagus juga untuk menentukan langkah kamu selanjutnya.

Topi kuning

Setelah kamu berhasil mengumpulkan data dan informasi tentang si doi, kini kamu bisa gunakan topi warna kuning. Topi warna kuning ini berfokus kepada manfaat, nilai dan keuntungan yang bisa kamu maksimalkan dari informasi yang kamu kumpulkan itu. Dari data-data dan informasi itu, cobalah pikirkan manfaat dan keuntungan yang sekiranya dapat kamu manfaatkan. Misalnya, kamu tahu bahwa si doi senang dengan kegiatan menonton film. Nah, kamu bisa ambil keuntungan itu dengan mencari pengetahuan soal film atau referensi film yang doi suka. Dengan begitu, kamu bisa melakukan pendekatan dengan si doi dengan mengobrolkan soal dunia perfilman itu.

Topi hitam

Topi selanjutnya adalah topi warna hitam. Topi ini berfokus kepada kesulitan, kerugian, dan konsekuansi negatif. Setelah kamu mengambil keuntungan dari informasi yang kamu kumpulkan soal doi, kamu juga perlu memperhatikan kesulitan, kerugian dan konsekuensi negatif yang bakal kamu tempuh selama melakukan pendekatan dengan si doi. Dengan menggunakan topi ini, kamu harus dapat menganalisis permasalahan apa yang akan kamu hadapi. Misalnya, kamu sudah bisa mengobrol dengan si doi, entah itu mengenai hobinya ataupun kegiatan kesehariannya. Otomatis itu enggak akan lancar-lancar saja. Pasti ada satu hal yang membuat dia bosan atau apapun itu. Maka kamu harus menganalisisnya dengan menggunakan topi ini.

Topi biru

Nah, setelah kamu tahu kesulitan, kerugian, dan konsekuensi negatif dalam pendekatan dengan si doi, maka selanjutnya kamu bisa gunakan topi warna biru. Topi ini berfokus kepada gambaran masalah. Jadi, dengan topi ini kamu bisa memetakan sejumlah masalah yang kamu hadapi. Dengan memetakan garis besar masalah ini, kamu nantinya dapat menentukan jawaban untuk penyelesaian masalahnya.

Topi merah

Setelah kamu memetakan masalah-masalah yang akan kamu hadapi, selanjutnya kamu bisa menggunakan topi warna merah. Topi ini berfokus pada naluri, intuisi, dan emosi yang akan membimbing kamu mencari jawaban terhadap masalah yang ada. Naluri, intuisi dan emosi ini juga yang menjadi fondasi keyakinan hatimu, apakah usaha kamu ini akan berhasil atau tidak. Dengan keyakinan dan kepercayaan terhadap usaha yang kamu jalani, biasanya akan menjadikan keberhasilan dalam usaha kamu itu. Jadi, yakinlah dan percayalah bahwa semua usaha yang kamu jalani ini akan berhasil.

Topi hijau

Dan yang terakhir adalah topi warna hijau. Topi ini berfokus kepada kreativitas, penyelesaian alternatif dan cara-cara baru. Setelah kamu mendapat jawaban untuk menyelesaikan masalah yang kamu hadapi dengan menggunakan topi warna merah, selanjutnya kamu gunakan topi warna hijau ini. Untuk mengaplikasikan jawaban terhadap masalah itu, kamu memang butuh cara yang kreatif dan cara-cara yang baru. Karena, biasanya si doi senang dengan cara-cara yang unik dalam proses pendekatannya. Jadikanlah dirimu menjadi orang yang paling beda dalam pendekatan dengan si doi. Dengan begitu, si doi bisa mendapatkan sensasi pengalaman yang berbeda.

Baiklah, saya rasa ini sudah cukup gamblang. Capek juga ternyata nulis panjang kali lebar begini. Jadi, semoga cara ini bisa menjadikan kamu lebih mudah dalam mendapatkan pasangan hidup dan semoga cara ini juga bisa menyudahi permasalahan asmara untuk semua para remaja.

Topik