Benarkah Band Al-Namrood Anti Islam? Sebuah Pemberontakan Black Metal Arab Saudi

Benarkah Band Al-Namrood Anti Islam? Sebuah Pemberontakan Black Metal Arab Saudi

Band Al-Namrood Anti Islam

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Seperti yang kita ketahui, Arab Saudi adalah negara di mana musik diatur secara ketat oleh otoritas agama, dan di mana memainkan atau mendengarkan segala bentuk musik metal dapat dianggap sebagai kejahatan.

Namun di bawah bayang-bayang “keterbatasan” ini, sekelompok pemberontak yakni band Al-Namrood telah menentang hukum dan agama dengan menciptakan dan mendistribusikan merek black metal anti-agama mereka sendiri.

Namun benarkah band Al-Namrood anti Islam? Mari kita telusuri dan ketahui apa saja alasan dan fakta-fakta lainnya tentang band kontroversional yang satu ini.

Siapakah Al-Namrood?

Sebelum membahas apakah band Al-Namrood anti Islam, dan apa alasan mereka, mari kenali dahulu band ini. Al-Namrrod adalah band black metal yang dibentuk pada tahun 2008 oleh tiga anggota anonim yang menggunakan nama samaran Mephisto, Ostron, dan Humbaba.

Nama band ini diambil dari nama Arab raja Babilonia, Nimrod, yang merupakan penguasa tirani yang menentang otoritas Tuhan dan membangun Menara Babel, dalam cerita Islam.

Band ini memilih nama ini untuk melambangkan penentangan mereka terhadap agama monoteistik dan doktrin-doktrinnya yang menindas.

Musik band ini merupakan perpaduan antara tangga nada Arab dengan suara black metal yang kasar dan agresif, dan liriknya dinyanyikan dalam bahasa Arab.

Tema-tema yang diangkat oleh band ini meliputi penghujatan, kemurtadan, ateisme, nihilisme, anarkisme, dan anti-klerikalisme.

Tujuannya adalah untuk menciptakan gaya metal yang unik dan orisinil yang mencerminkan pandangan dan pengalaman pribadi mereka, serta untuk mengekspresikan kemarahan dan frustrasi mereka terhadap sistem agama dan politik yang mendominasi negara mereka.

Band ini telah merilis tujuh album penuh dan dua EP, yang semuanya telah didistribusikan secara online melalui label dan jaringan bawah tanah.

Mereka, dari apa yang diketahui tidak pernah tampil secara langsung, dan tidak pernah mengungkapkan identitas atau lokasi mereka, karena takut ditangkap, disiksa, atau dieksekusi oleh pihak berwenang Saudi atau kaum fanatik agama.

Untuk lagu-lagunya kalian bisa temukan di sini:

Mengapa Band Al-Namrood Anti Islam?

Al-Namrood tidak hanya anti-Islam, tapi juga anti-Kristen, anti-Yahudi, dan anti-agama lain yang mengklaim memiliki kebenaran absolut dan hak untuk memaksakan kebenaran tersebut kepada orang lain.

Para anggota band ini telah menyatakan bahwa mereka muak dengan agama, dan mereka menganggap segala sesuatu yang berhubungan dengan agama memuakkan.

Hal ini mereka utarakan dalam wawancara dengan Vice, dalam laporan berita yang berjudul Meet the Saudi Arabian Black Metal Band That’s Breaking Saudi Law by Being a Black Metal Band, kira-kira begini alasannya ketika ditanya apa motivasinya mengambil sikap anti-agama yang begitu keras di negara yang sangat Islami ini:

“kita muak dengan agama. Faktanya bahwa segala sesuatu yang terhubung denganya membuat kita mual. Saya pribadi berbicara dengan seorang psikiater. Dia menyarankan saya bahwa setiap kali saya meradang, saya harus mengungkapkan apa yang saya rasakan. Jadi disinilah kami, mengekspresikannya.”

Mereka percaya bahwa agama adalah sumber dari pengekangan apa yang mereka rasakan. Mereka juga percaya bahwa agama adalah alat manipulasi dan kontrol, yang mengeksploitasi ketakutan dan harapan orang banyak, serta menghambat kebebasan dan kreativitas individu.

“Apa yang bisa lebih memotivasi daripada tinggal di tempat di mana segala sesuatu dikontrol oloh agama? Pada dasarnya, setiap orang di sini tidak memiliki hak untuk melakukan apa pun. Kami dimiliki oleh Syariah Islam. Semua yang kami lakukan harus dibenarkan oleh Islam dan diakui oleh masyarakat. Ada dua kekuatan yang luar biasa: agama dan masyarakat kita. Keduanya saling berinteraksi dan mengisi satu sama lain.”

Cukup menarik melihat sikap band Al-Namrood anti Islam ini. Persepsi tentang black metal selalu berhenti di “metal anti Kristen dari Skandinavia pada 1980-an” dan tidak pernah benar-benar melewati itu, akan tetapi dengan Islam yang begitu merajalela di bagian tertentu dunia ke titik di mana itu adalah pemerintah itu sendiri, masuk akal bila ada beberapa pemberontakan terhadapnya.

Mephisto juga menyinggung dalam wawancaranya, mengapa Islam tidak pernah menjadi sasaran musik anti-agama dan mengapa agama-agama seperti Kristen ada:

“Hanya karena mereka belum mengalaminya. Kekristenan saat ini bersifat pasif. Gereja tidak mengontrol negara. Saya piker kemarahan apa pun yang dimiliki orang-orang terhadap gereja tidak dapat dibandingkan dengan rezim Islam”

Begitu pungkasnya, ia melanjutkan “Anda dapat mengkritik gereja di bawah kebebasan berbicara di negara-negara Eropa, tetapi Anda tidak dapat melakukannya di negara-negara Timur Tengah. Sistem tidak mengizinkannya. Islam telah menimbulkan lebih banyak otoritas di Timur Tengah daripada tempat lain di dunia. Setiap kebijakan harus selaras dengan hukum Syariah. Kita tahu bahwa, 400 tahun yang lalu, kebrutalan terjadi atas nama gereja, tetapi hal yang sama terjadi sekarang di zaman ini dengan Islam.”

Bagaimana masa depan Al-Namrood?

Di atas adalah sederet alasan kenapa band Al-Namrood anti Islam. Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Bloody News dengan judul artikel Interview with the amazing Saudi Black Metal band Al-Namrood mengatakan soal masa depannya.

Mereka menyatakan bahwa mereka akan terus membuat musik selama mereka bisa, dan bahwa mereka tidak akan berhenti atau mengubah gaya atau pesan mereka, apa pun konsekuensinya.

“saya pikir melanjutkan apa yang kamu lakukan selalu dalam trek, masa depan apa yang akan ditanggung bagi kami, saya tidak tahu, mungkin suatu hari kami bermain live atau kami tetap sebagai band studio, apakah ini terjadi atau tidak, Al-Namrood memiliki tujuan untuk ada suara bagi yang tidak bersuara melalui music ekstem dan mengirimkan pesan kepada semua pejuang kemerdekaan di seluruh dunia bahwa Anda tidak sendirian”

Sebagai pentup mereka berpesan “Jika Anda tidak dapat berbicara, gunakan seni sebagai alat, tetap pastikan aman tetapi sampaikan maksud Anda, berkolaborasi denga napa yang dapar Anda lakukan dan inilah yang kami perjuangkan”

Itulah ulasan mengenai Band Al-Namrood anti islam. Meraka menganggap sebagai perwakilan suara yang tak bersuara, kemarahan yang tertindas, dan keberanian yang menantang.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel