Pernah nggak kamu menyadari bahwa ketika kita telah meyakini suatu hal, kecenderungan kita adalah mencari informasi yang mendukung atau terkait dengan keyakinan tersebut, sambil mengabaikan informasi yang tidak sejalan dengan pandangan kita?
Contohnya, jika kita yakin bahwa bumi berbentuk bulat atau bahwa orang kidal memiliki kreativitas lebih tinggi, maka kita cenderung memusatkan perhatian pada bukti atau informasi yang memperkuat keyakinan tersebut, dan pada saat yang sama, mengabaikan informasi yang mungkin bertentangan dengan pandangan kita.
Dalam konteks psikologi, kita mengenal fenomena ini sebagai bias konfirmasi atau confirmation bias. Penting untuk dicatat bahwa semua orang cenderung memiliki bias ini.
Lalu, apa yang menjadi dasar dari munculnya pemikiran ini? Sebenarnya, apa sih bias konfirmasi itu? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Apa Itu Bias Konfirmasi?
Bias konfirmasi, menurut American Psychological Association, adalah kecenderungan untuk mengumpulkan bukti atau informasi yang memvalidasi keyakinan yang sudah ada. Bias ini umumnya termanifestasi dalam pencarian aktif informasi yang mendukung pandangan yang sudah dipegang, sementara mengabaikan pencarian informasi yang bertentangan.
Confirmation bias, sebagaimana dikutip oleh Very Well Mind, memengaruhi cara seseorang mengumpulkan, menafsirkan, dan mengingat informasi. Sebagai contoh, ketika seseorang setuju dengan suatu isu (misalnya, isu A), mereka tidak hanya akan mencari informasi yang mendukung pandangan mereka, tetapi juga akan menafsirkannya dengan cara yang memperkuat keyakinan tersebut.
Beberapa tanda umum yang dapat muncul saat seseorang terkena confirmation bias meliputi:
- Mengabaikan informasi yang tidak mendukung keyakinan.
- Mencari bukti yang memvalidasi pandangan yang sudah dipegang, daripada mempertimbangkan bukti sebaliknya.
- Mengandalkan stereotip atau bias pribadi ketika menilai informasi.
- Secara selektif mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka.
- Menunjukkan reaksi emosional terhadap informasi atau bukti yang mendukung keyakinan, sementara tidak terpengaruh oleh informasi yang bertentangan.
Tipe Bias Konfirmasi
Menurut Web MD, beberapa tipe dari confirmation bias meliputi:
Bias dalam Pencarian (Biased Search)
Jenis confirmation bias ini terjadi saat seseorang melakukan riset hanya untuk mencari informasi yang mendukung teori atau hipotesis mereka sebelumnya. Mesin pencarian seperti Google dapat mendukung bias ini dengan menampilkan informasi berdasarkan pencarian sebelumnya.
Sebagai contoh, jika seseorang mencari “Kelebihan tim kecil dalam perusahaan,” hasil pencarian akan menampilkan kelebihan tim kecil. Namun, jika pertanyaannya berkebalikan, hasil pencarian juga akan bersifat kebalikan.
Bias dalam Penafsiran (Biased Interpretation)
Jenis bias ini mencerminkan kecenderungan seseorang untuk menginterpretasikan data dan informasi dengan cara yang mendukung hipotesis sebelumnya, terlepas dari apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh data tersebut. Orang cenderung mempertahankan keyakinan mereka bahkan saat dihadapkan pada data baru.
Bias Ingatan (Biased Memories)
Bias ini terkait dengan ingatan yang otomatis mendukung sebuah ide. Otak cenderung menyimpan dan merekam informasi yang sesuai dengan pandangan seseorang daripada informasi yang bertentangan. Jenis confirmation bias ini dapat mempertahankan stereotipe, di mana seseorang mungkin mengabaikan atau menolak informasi yang tidak sesuai dengan keyakinan mereka, misalnya, dalam konteks strategi pemasaran.
Confirmation bias dapat memengaruhi cara seseorang mencari, menafsirkan, dan menyimpan informasi, membentuk persepsi mereka terhadap dunia.
Dampak Positif & Negatif Bias Konfirmasi
Confirmation bias terjadi sebagai reaksi alami dari individu. Dampaknya dapat bersifat positif atau negatif.
Beberapa dampak positif dari confirmation bias meliputi:
- Membangun Kepercayaan Diri
Menguatkan kepercayaan diri terhadap nilai-nilai yang dipercayai individu. - Memberikan Rasa Aman dan Kepastian
Menyediakan rasa aman dan kepastian karena informasi yang konsisten dengan keyakinan sebelumnya. - Membangun Self-Esteem
Berkontribusi pada pembentukan self-esteem atau harga diri individu. - Mempercepat Pengolahan Informasi
Mempercepat proses pemrosesan informasi karena individu lebih cenderung fokus pada aspek-aspek yang mendukung keyakinan mereka.
Namun, dampak negatif dari confirmation bias juga muncul, termasuk:
- Tidak Melihat Informasi Secara Objektif
Kesulitan melihat informasi secara objektif dan terbuka terhadap perspektif atau fakta yang bertentangan. - Mengambil Keputusan yang Salah
Potensi untuk membuat keputusan yang salah karena kurangnya pertimbangan terhadap informasi yang mungkin bertentangan. - Salah Menafsirkan Informasi
Kemungkinan salah menafsirkan informasi yang tidak sejalan dengan keyakinan yang ada. - Keterbatasan Pemahaman Informasi
Tidak mampu memahami informasi secara lebih luas dan holistik karena fokus pada aspek-aspek yang sesuai dengan keyakinan pribadi.
Tips Mengurangi Bias Konfirmasi
Meski tidak dapat sepenuhnya dihindari, ada beberapa cara untuk meminimalisasi confirmation bias:
Cari Informasi yang Akurat dan Menyeluruh
Saat membuat keputusan, lakukan riset mendalam dari sumber-sumber yang akurat dan menyeluruh. Jangan langsung menganggap informasi sebagai kebenaran mutlak, tetapi konfirmasikan melalui sumber lain.
Ajukan Pertanyaan yang Netral
Cara kamu mengajukan pertanyaan dapat memengaruhi jawaban yang diberikan. Hindari pertanyaan yang terkesan kritis atau menyerang, dan lebih baik gunakan pertanyaan netral untuk mendapatkan tanggapan yang objektif.
Melibatkan Pihak Ketiga
Libatkan pihak ketiga dalam pengambilan keputusan untuk mendapatkan perspektif yang lebih seimbang. Dengan melibatkan orang dari luar, kamu dapat menghindari bias yang mungkin muncul secara alami.
Mengidentifikasi kapan confirmation bias terlibat dalam pemahaman informasi dapat membantu meminimalisir dampaknya. Penting untuk terbuka terhadap saran orang lain dan tidak merasa paling benar. Proses pengambilan keputusan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.
Jangan sampai karena nggak menyadari adanya bias konfirmasi, kita merasa paling benar dan jadi nggak bisa menerima saran dari orang lain, ya!