3 Contoh Cerita Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan Nenek

3 Contoh Cerita Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan Nenek

Contoh Cerita Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan Nenek

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kumpulah contoh cerita liburan sekolah ke rumah kakek dan nenek ini bisa menjadi inspirasimu saat hendak berlibur.

Liburan sekolah yang berlangsung selama sepekan atau dua pekan haruslah diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, salah satunya pergi ke rumah kakek dan nenek.

Mengingat, biasanya peserta didik akan mendapatkan tugas untuk membuat cerita liburan sekolah ke rumah kakek dan nenek.

Kalau begitu, ayo kita lihat beberapa contoh cerita liburan sekolah ke rumah kakek dan nenek. Sediksi akan memberikan tiga contoh yang bisa kamu baca dan jadikan referensi baik dalam liburan sekolah maupun tugas sekolah saat hendak diminta oleh guru.

Contoh Cerita Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan Nenek

Contoh pertama

3 Contoh Cerita Liburan Sekolah ke Rumah Kakek dan Nenek - Pada liburan sekolah kali ini keluargaku memutuskan untuk menghabiskan waktu berharga di rumah kakek dan nenek. Terletak di pinggiran desa yang tenang rumah itu selalu menyimpan kenangan manis m
Sediksi

Pada liburan sekolah kali ini, keluargaku memutuskan untuk menghabiskan waktu berharga di rumah kakek dan nenek. Terletak di pinggiran desa yang tenang, rumah itu selalu menyimpan kenangan manis masa kecilku.

Ketika aku tiba di rumah mereka, suasana hangat dan senyum penuh cinta menyambutku. Nenek dengan senang hati menyediakan hidangan favoritku, sementara kakek bercerita tentang banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi di desa.

Keesokan paginya, kakek mengajakku berjalan-jalan menyusuri jalan-jalan kecil di desa. Kami melalui ladang hijau yang luas, menyusuri sungai yang berliku, dan berhenti di tempat-tempat yang penuh kenangan. Kakek bercerita tentang petualangan-petualangan masa kecilnya, membuatku merasa seperti aku ikut serta dalam perjalanan waktu.

Sesudah jalan-jalan, nenek yang memiliki kebun bunga cantik di belakang rumah memintaku untuk membantunya merawat tanaman. Bersama-sama, kami merawat tanaman, memetik bunga-bunga segar, dan menciptakan pot-pot bunga indah.

Seiring liburan berakhir, kami berkumpul di ruang keluarga untuk bercerita dan berbagi tawa. Aku menyadari bahwa rumah kakek dan nenek bukan hanya tempat, tetapi wadah di mana cinta dan kenangan tumbuh. Dengan hati yang berat, aku pamit pada kakek dan nenek, membawa pulang kenangan indah dan kehangatan desa dalam hatiku.

Contoh kedua

Liburan sekolah ini, aku memutuskan untuk menyelami kenangan masa kecil di rumah kakek dan nenek. Rumah kakek dan nenek berada di desa yang cukup jauh dari rumahku. Ayah membawa ibu, aku dan adikku dengan mobilnya.

Setibanya di sana, kami disambut hangat oleh kakek dan nenek. Kami mencicipi hidangan tradisional nan lezat buatan nenek.

Di hari kedua setelah kedatangan kami, nenek yang memiliki kebun sayur dan bunga mengajak bersama untuk menyiram tanaman, mencicipi buah-buahan segar, dan berbicara tentang masa kecil nenek. Setiap sudut kebun itu menyimpan keindahan dan kedamaian.

Kakek juga mengajakku berkeliling desa dengan sepeda tua kesayangannya. Kami melewati jalan-jalan kecil, bertemu tetangga-tetangga yang ramah, dan melihat perubahan kecil yang terjadi di sepanjang tahun. Desa ini adalah tempat di mana kenangan hidup dan waktu berjalan lebih lambat.

Di hari ketiga, hujan lebat mengguyur desa. Kami hanya melakukan kegiatan di dalam rumah. Bersama kakek, kami menyusun puzzle keluarga yang lama terlupakan. Setiap potongan puzzle adalah sepotong kenangan, dan cerita-cerita kakek membuat suasana semakin hangat.

Sayangnya, liburan sekolah kali ini kami hanya tiga hari di rumah kakek dan nenek dikarenakan ayah tidak bisa cuti lama dari pekerjaannya.

Hari terakhir kami di sini, diisi dengan membongkar album foto keluarga. Bersama kakek dan nenek, aku melihat foto-foto masa kecilku, peristiwa-peristiwa penting, dan perjalanan keluarga. Melalui foto-foto itu, aku merasa lebih mengenal akar dan sejarah keluargaku kembali. Semoga kami bisa lebih lama lagi berlibur di rumah kakek dan nenek.

Contoh ketiga

Saat liburan sekolah, pergi ke rumah nenek adalah sebuah tradisi wajib yang keluarga kami lakukan.

Mereka tinggal di desa yang indah, dan aku selalu merasa senang setiap kali berlibur ke rumah mereka. Inilah kisah petualangan gembira saat aku bermain di sawah nenek dan kakek.

Ketika aku tiba di rumah nenek dan kakek, senyuman hangat mereka menyambutku. Rumah kayu dengan halaman yang luas dan aroma udara segar membuatku merasa seperti kembali ke akar keluargaku. Nenek menyajikan sarapan pagi dengan makanan-makanan tradisional, dan aku sudah merasa betah sejak awal.

Pagi itu, kakek dan nenek mengajakku berjalan-jalan mengelilingi desa. Kami berjalan melalui jalanan yang diapit oleh rumah-rumah warga, mendengarkan cerita-cerita tentang setiap sudut desa. Saat kami berjalan, aku melihat sebidang sawah yang terbentang hijau di kejauhan. Itu adalah sawah milik nenek dan kakek.

Menatap hamparan hijau padi yang berdesir ditiup angin membuat hatiku bahagia. Kakek mengajarku cara menanam padi, dan bersama-sama kami menyibak lumpur dan merendam kakiku dalam air sawah. Aku merasa seperti petani kecil yang sedang belajar tentang pertanian.

Ibu dan ayah datang menyusul ke sawah. Mereka membawakan rantang makanan dengan aneka lauk pauk.

Bersama-sama, kami membentangkan tikar dan menikmati hidangan lezat yang sudah disiapkan. Pemandangan sawah yang terhampar di depan mata membuat piknik ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Seiring matahari terbenam, kami berkumpul di teras rumah. Nenek menyalakan lentera, dan kami bercerita tentang petualangan di sawah. Kakek menyanyikan lagu-lagu tradisional yang membuat suasana semakin meriah. Kami merayakan akhir liburan dengan kebahagiaan dan cinta keluarga.

Liburan di rumah nenek dan kakek tidak hanya memberikan pengalaman pertanian yang seru, tetapi juga meninggalkan kenangan manis di hatiku. Aku selalu senang setiap kali berlibur ke rumah kakek dan nenek.

Itulah kumpulan contoh cerita liburan sekolah ke rumah kakek dan nenek yang bisa dijadikan referensi. Semoga membantu!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel