Sediksi.com – Boy group generasi 4, Kingdom, baru-baru ini mendapatkan kritikan tajam karena desain album terbaru mereka. Dengan konsep grup berdasarkan berbagai Raja dalam sejarah, setiap anggota diberi nama sesuai nama seorang Raja.
Album-album Kingdom juga berfokus pada masing-masing anggota. Pada 19 September 2023, mereka mengumumkan album berikutnya, History of Kingdom: Part VII. Jahan. Nama anggota Jahan diambil dari Shah Jahan, Kaisar Mughal ke-5.
Sayangnya, desain album terbaru mereka mengejutkan karena mirip dengan kitab suci Al-Qur’an. Ini penjelasannya!
Desainnya mirip Al-Qur’an
Pratinjau awal album dibagikan, mengejutkan penggemar dengan desainnya yang mirip dengan Al-Qur’an. Tentu saja desain itu menuai perdebatan panas di kalangan penggemar K-POP. Para penggemar menyebut secara tidak langsung menjadi bentuk penghinaan terhadap Islam.
Merespon hal tersebut, agensi pun merilis pernyatan resmi terkait desain album terbaru Kingdom.
Agensi meminta maaf
Pada tanggal 25 September, agensi Kingdom, GF Entertainment, memberikan pendapat mereka dan meminta maaf.
“Dinyatakan bahwa sampul mini album ke-7 Kingdom, yang dijadwalkan untuk pre-order pada tanggal 21, mirip dengan kitab suci Islam. Tujuan Kingdom adalah untuk menafsirkan kembali dunia budaya melalui K-pop dan menghiasi panggung,” tulisnya.
“Sebagai sebuah grup, kami menempatkan keragaman budaya dan hidup berdampingan sebagai prioritas utama kami. Kontroversi ini terjadi karena ketidaktahuan dan kecerobohan kami yang masih banyak kekurangannya,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Menarik 70 ribu eksemplar edisi pertama
Selain meminta maaf, GF Entertainment juga akan menarik keseluruhan album yang telah beredar di pasaran.
“Kami menundukkan kepala untuk meminta maaf kepada umat Islam dan semua orang yang mungkin merasa tidak nyaman, dan kami akan memberikan perhatian penuh untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Oleh karena itu, kami telah memutuskan untuk membuang seluruh 70.000 eksemplar edisi pertama dari album ini dan memproduserinya kembali,” tulisnya.
GF Entertainment juga mengatakan mini album ke-7 Kingdom ‘History Of Kingdom: Part Ⅶ. Pre-order ‘JAHAN’ akan dilanjutkan pada tanggal 26 jam 11 pagi. Perilisan resmi album akan dilanjutkan sesuai jadwal pada 18 Oktober.
“Awalnya, Kingdom berencana mengadakan pre-order untuk album baru di berbagai situs penjualan musik online pada tanggal 21 pukul 14.00. Namun, pra-penjualan ditunda karena kritik terus menerus yang berasal dari klaim bahwa gambar jaket album yang dirilis sebelum pra-penjualan mirip dengan kitab suci Al-Qur’an,” tulis GF Entertainment.
Tentang boy group Kingdom
KINGDOM (킹덤) adalah boy grup Korea di bawah naungan GF Entertainment. Grup saat ini terdiri dari Dann, Arthur, Mujin, Louis, Ivan, Hwon dan Jahan. Setiap anggota mewakili raja yang berbeda dalam sejarah.
Mereka debut pada 18 Februari 2021, sebagai boy grup beranggotakan 7 orang. Kemenangan pertamanya mereka dapatkan pada 15 September 2021 di Newsis K-Expo 2021. Pada 25 Mei 2022 diumumkan bahwa Chiwoo keluar karena alasan pribadi.
Album comeback mereka History of Kingdom Pt. 2 Chiwoo dirilis pada 1 Juli 2021, dengan judul lagu “Karma”. History of Kingdom Pt.3 Ivan dirilis pada 21 Oktober 2021 dengan judul lagu “Black Crown”.
Member tertua Kingdom bernama Dann, ia lahir tahun 1997 bulan November. Tak hanya itu, ia juga merupakan seorang leader dan lead vocalist. Selanjutnya ada Arthur yang lahir di tahun 2000, ia adalah seorang vocalist dan main dancer.
Sama-sama lahir di tahun 2000 juga ada Mujin yang merupakan seorang vocalist dan rapper. Louis member keempat lahir di tahun 2001, ia juga merupakan seorang vocalist. Selanjutnya ada Ivan yang juga sama-sama lahir di tahun 2001. Ia adalah vocalist dan visual group.
Member yang lahir di tahun 2002 adalah Hwon dan Jahan yang merupakan vocalist. Itulah beberapa fakta mengenai boy group Kingdom. Semoga ke depannya, agensi bisa berhati-hati dalam menentukan desain untuk groupnya.
Sebenarnya permasalahan tentang unsur agama atau apropiasi budaya sudah sering terjadi dalam idol group K-Pop. Apapun itu, kita sebagai fans harus bersikap obyektif, ya!