Sediksi.com – Sebuah pesawat Japan Airlines Penerbangan 516 yang dijadwalkan mendarat di Bandara Haneda, Tokyo pada pukul 17.40 bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai dan terbakar.
Pesawat yang berangkat dari Bandara New Chitose, Sapporo pada pukul 16.00 waktu setempat ini diisi oleh total 379 orang yang terdiri dari penumpang dan kru pesawat.
1. Semua penumpang dan kru pesawat sudah dievakuasi
Japan Airlines sudah menyampaikan bahwa semua penumpang dan kru pesawat dengan jumlah 379 orang sudah berhasil diselamatkan dari dalam pesawat yang terbakar.
Dari total tersebut, sebanyak 367 di antaranya penumpang. Sedangkan jumlah kru pesawat ada 12 orang.
Para penumpang ini berhasil menyelamatkan diri dengan keluar dari pesawat menggunakan perosotan tiup atau inflatable slides sebelum kebakaran yang lebih besar terjadi.
Sayangnya, lima dari total enam anggota penjaga pantai yang berada di pesawat penjaga pantai akhirnya ditemukan dan dinyatakan tewas.Â
Sedangkan satu anggota lainnya diberitakan oleh media Jepang berhasil menyelamatkan diri dari pesawat tersebut dan mengalami luka-luka.
2. Semua penerbangan dari Bandara Haneda sudah ditangguhkan
Kebakaran besar dua pesawat ini masih berlangsung dan membuat aktivitas penerbangan di bandara tersebut terpaksa dihentikan seketika demi keamanan.
Penangguhan aktivitas penerbangan dari Bandara Haneda ini akan berlaku sampai situasi kembali stabil.
Semua landasan penerbangan Bandara Haneda dikabarkan ditutup mulai pukul 18.00 waktu setempat.
Maka dari itu, beberapa penerbangan kemudian sudah dikonfirmasi akan dialihkan ke Bandara Narita di Prefektur Chiba.
3. Kebakaran berlangsung lebih dari 2 jam
Pesawat Japan Airlines mendarat di landasan tepat pukul 17.47 waktu setempat. Lalu bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai yang berukuran lebih kecil dan memicu kebakaran.
Kebakaran yang terjadi sangat besar dan masih belum berhasil padam setelah lebih dari dua jam.
Setelah dua jam terbakar hebat, pesawat penumpang berukuran besar tersebut terbakar habis, puing-puingnya masih banyak yang terbakar, dan asap tebal yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut masih membumbung ke langit Jepang yang sudah gelap.
Sambil masih dalam proses pemadaman api, banyak orang—termasuk penumpang pesawat berkumpul untuk menonton kebakaran tersebut dari dek observasi di Bandara Haneda.
Dengan kebakaran yang sangat besar ini, puluhan pemadam kebakaran sudah dikerahkan untuk memadamkan api.
4. Pesawat penjaga pantai membawa bantuan untuk korban gempa di Prefektur Niigata
Pesawat penjaga pantai yang sedang berada di Bandara Haneda ini membawa perbekalan atau bantuan yang dibutuhkan untuk korban gempa di Prefektur Niigata.
Ketika peristiwa tabrakan pesawat yang menyebabkan kebakaran hebat ini terjadi, pesawat penjaga pantai ini masih baru akan menjalankan misi tersebut.
Jepang dilanda gempa dan tsunami pada 1 Januari 2024 yang telah menewaskan sedikitnya 30 orang.
Prefektur Niigata adalah salah satu daerah yang paling terdampak dari bencana ini dan gempa kali ini menjadi salah satu yang paling parah sejak berpuluh-puluh tahun.
Akibat dari gempa ini, beberapa bangunan di Niigata runtuh. Kondisi serupa terjadi di daerah lainnya seperti Prefektur Toyama, Fukui, dan Gifu, yang menjadi penyebab timbulnya korban jiwa karena banyak yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Sehari setelah bencana tersebut, Prefektur Niigata masih mengalami pemadaman aliran air dan listrik yang menyebabkan suhu di daerah tersebut turun seketika ketika Jepang sendiri masih sedang musim dingin.
Pesawat penjaga pantai dikerahkan untuk mengirim perbekalan bantuan ke Prefektur Niigata karena penutupan jalan yang juga berdampak pada pengiriman barang di wilayah tersebut.
5. PM Jepang sudah memerintahkan memastikan kerusakan
Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida yang juga sedang disibukkan dengan penanganan bencana gempa yang melanda Jepang pada hari Senin, sudah merespon kebakaran pesawat yang menimpa Japan Airlines dan pesawat penjaga pantai.
Melalui akun resminya di platform X (sebelumnya Twitter), Kishida menyampaikan agar segera dipastikan dampak kerusakan yang dialami oleh peristiwa ini.
Dia juga menambahkan bahwa di situasi seperti ini ingin, “berusaha memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat”.