Film Siksa Neraka Tak Boleh Tayang di Malaysia dan Brunei Darussalam, Mengapa?

Film Siksa Neraka Tak Boleh Tayang di Malaysia dan Brunei Darussalam, Mengapa?

Film Siksa Neraka

DAFTAR ISI

Sediksi.comFilm Siksa Neraka yang dirilis pada 14 Desember 2023 lalu di bioskop tanah air itu, tak boleh ditayangkan di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Larangan film Siksa Neraka karya sutradara Anggy Umbara ini disampaikan melalui akun X dan Instagram @antennaentertainment yang dikutip pada Kamis (11/1).

“Bagi kalian yang menantikan ini – Siksa Neraka dilarang tayang di Malaysia dan Brunei,” tulis akun itu.

Dalam postingannya, Antenna Entertainment juga mengunggah poster film Siska Neraka dengan tulisan ‘banned’.

Tidak dijelaskan lebih jauh apa alasan film Siksa Neraka diblokir di kedua negara tersebut. Pihak Dee Company selaku rumah produksi film Siksa Neraka belum membagikan pernyataan resmi mereka. Namun, sejumlah netizen berhasil mengungkapkan dan menemukan alasan dibalik itu semua.

Alasan Film Siksa Neraka Diungkap Netizen Malaysia

Dilansir dari sejumlah percakapan yang dihimpun Sediksi dari X (dulu Twitter), kemungkinan alasan pelarangan film Siska Neraka ini karena berkaitan dengan hukum Islam mengenai penggambaran neraka dalam bentuk visual.

Dalam film Siksa Neraka, penonton ditunjukkan secara gamblang siksaan yang akan mereka dapat di neraka karena perbuatan dosa semasa di dunia.

“Kena banned sebab kita dilarang memvisualkan apa yang tak boleh divisualkan. Syurga dan neraka dalam visual manusia xkan sama dgn yg sebenar, walau sbaik mana niat kita pun nk bg lesson dan keinsafan pada orang,” tulis seorang netizen Malaysia.

“Syurga dan Neraka, salah satu perkara yang TIDAK BOLEH DIGAMBARKAN dengan lakonan atau lukisan! Dahsyat nya ia tak tergambar. Dalam Al-Quran sendiri melarang. How can you gambarkan sesuatu yang ghaib? Yang Rasulullah SAW sendiri tak dapat gambarkan melalui perkataan?,” imbuh yang lain.

“Utk bertanya kenapa diharamkan, sebab perkara Sam’iyyat contoh siksa kubur, siksa neraka tak boleh kita buat rekaan. Cukup sekadar mengimani bagaimana siksaannya wujud berlaku berdasarkan sumber Quran dan Hadish,” sambung netizen lainnya.

Sementara, beberapa netizen juga menyayangkan film Siksa Neraka tak tayang di kedua negara tersebut. Mereka menyebut bahwa film Siksa Neraka bisa menjadi pelajaran bagi yang menontonnya.

“Sedihnya, padahal filmnya bagus bagi pengajaran.. Aku dah tengok,” tulis seorang netizen yang mengeluh pembatalan film itu.

Film Siksa Neraka Populer di Indonesia

Film Siksa Neraka Tak Boleh Tayang di Malaysia dan Brunei Darussalam, Mengapa? - Jepretan Layar 2024 01 11 pukul 10.38.32
Instagram @antennaentertainment

Film Siksa Neraka diadaptasi dari komik karya M.B. Rahimsyah yang populer pada 1980-an itu, menarik perhatian penonton sejak penayangan trailer dan posternya lalu. Usai ditayangkan dua hari di bioskop, tiketnya hampir sold out.

Kerennya lagi, film ini melenggang ke tangga box office dan mampu menembus 1 juta penonton dalam waktu 9 hari.

“Terimakasih di hari ke 9 sudah 1.020.930 orang semakin takut dosa dan memilih insaf,” tulis akun Instagram @deecompany_official.

Kesuksesan film Siksa Neraka di Indonesia bahkan sejak hari pertama penayangannya itu, menjadikannya salah satu film dengan pencapaian luar biasa. Ini sekaligus membuat Siksa Neraka menjadi film Indonesia ke-18 yang tambus satu juta penonton lebih.

Secara singkat, sinopsis film Siksa Neraka mengisahkan tentang keluarga Ustadz Syakir yang tinggal bersama istrinya, Rika dan keempat anaknya yaitu Saleh, Fakar, Tyas, dan Azizah.

Suatu hari, Ustadz Syakir dan Rika pergi melayat ke tetangga mereka. Sementara, Saleh, Fajar, dan Tyas mengantar Azizah untuk pergi ke kontes menyanyi. Mereka berempat melewati jalan pintas dengan menyebrangi sungai untuk bisa segera sampai ke lokasi.

Dikarena kondisi saat itu juga hujan deras, mereka hanyut terbawa arus dan masuk ke alam lain. Dari situlah, siksaan neraka menghantui mereka.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel