Film The English Patient (1996) adalah film drama romansa yang pertama kali dirilis pada tahun 1996. Meskipun umur rilisnya sudah dua puluh tujuh tahun, namun film ini masih menarik untuk ditonton.
Film ini mengisahkan dua sejoli yang hubungan asmaranya rumit, tetapi sangat menyentuh. Perjuangan mereka menggapai cintanya perlu dipahami sebagai cara manusia mencari pasangan sejati.
Tulisan ini akan membahas banyak sisi terkait film satu ini. Yuk simak!
Overview
- Tahun rilis : 1996
- Genre : Drama romantis
- Sutradara : Anthony Minghella
- Penulis naskah : Anthony Minghella
- Rumah produksi : Tiger Moth Production
- Durasi : 2 jam 42 menit
Pemeran
Aktor/Aktris | Karakter |
Juliette Binoche | Hana |
Ralph Fiennes | Alamsy |
Kristin Scott Thomas | Katharine Clifton |
Willem Dafoe | Caravaggio |
Colin Firth | Geoffrey Clifton |
Naveen Andrews | Kip |
Julian Wadham | Madox |
Jurgen Prochnow | Major Muller |
Kevin Whately | Hardy |
Clive Merrison | Fenelon-Barnes |
Sinopsis Film The English Patient (1996)
Film The English Patient (1996) berlatar belakang perang, tepatnya ialah Perang Dunia 2. Adegan awal film ini dibuka dengan kecelakaan pesawat yang terjadi di gurun Afrika. Korban kecelakaan pesawat ini ditemukan selamat, namun ia mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.
Ia tak dikenali dan sulit diidentifikasi. Selain itu, ia juga mengalami hilang ingatan. Orang-orang lantas menyebutnya dengan ‘The English Patient’, karena ia adalah awak pesawat Inggris yang baru jatuh.
The Patient English alias Si Pasien Inggris ini lantas dirawat oleh Hana di sebuah desa Italia yang dipenuhi ranjau darat. Ranjau itu membawa ingatan buruk di diri Hana. Sebab temannya mati ketika mereka hendak mengevakuasi diri ke tempat lebih aman.
Kematian orang yang dicintainya membawa trauma yang mendalam, apalagi sebelumnya ia juga kehilangan kekasihnya. Ia kemudian percaya bahwa dirinya adalah kutukan bagi orang yang ia sayang. Hana lantas memilih tinggal di biara bersama Pasien Inggrisnya, sebab membawanya ke rumah sakit hanya akan membuatnya lebih menderita karena rasa sakit yang luar biasa.
Di biara itu, tinggal juga Letnan Kip, seorang pencari ranjau Sikh dari British Indian Army. Ia ditugaskan untuk tinggal guna membereskan ranjau-ranjau yang tersisa. David Caravaggio, dari Korps Intelejen Kanada juga tiba. Ia menjadi sosok kunci yang membuka tirai ingatan Si Pasien Inggris.
Cerita lantas bergulir ke masa lalu, dan mengungkap mengenai kisah cinta terlarang dan aneka intrik perang yang terjadi di masa lalu Si Pasien Inggris.
Review Film The English Patient (1996)
The English Patient adalah kisah pemaafan dan penerimaan. Setiap tokoh dalam film ini memiliki trauma dan rasa sakitnya masing-masing. Namun, bersamaan dengan bergulirnya kisah masa lalu Si Pasien Inggris yang ternyata Bernama Alamsy, para tokohnya mulai melakukan pemafaan dan penerimaan akan diri mereka sendiri.
Hal ini tampak jelas pada diri tokoh utamanya, yaitu Hana dan juga Alamsy. Hana sebelumnya sangat membenci dirinya sendiri. Sebab, teman dan kekasihnya mati, dan ia percaya itu karena ia mencintai mereka. Ia yakin bahwa ia adalah kutukan bagi mereka.
Karena itu, ia memilih untuk menghukum dirinya sendiri dengan tidak menerima kisah cinta dari siapapun. Namun, perlahan setelah mendengar dan belajar mengenai kisah hidup Alamsy, ia mulai menerima dirinya. Ia tak lagi membenci dirinya dan memutuskan untuk membuka hati kepada Letnan Kip.
Sementara itu, Alamsy, seorang kartografer yang betugas untuk melakukan pemetaan di kawasan Gurun Sahara, juga tak luput dari kesalahan. Ia pernah jatuh cinta dengan istri dari sahabatnya sendiri. Dan, meskipun cintanya itu murni, namun hal itu tetap salah. Ia pun harus dihukum dan menerima rasa sakit, melihat yang ia cintai mati di depan matanya.
Cerita film The English Patient bukan hanya penuh makna, namun juga sangat kaya dengan nilai budaya. Bagaimana tidak karakter di film ini benar-benar lintas bangsa, mulai dari Kanada, Italia, Inggris, Arab, dan juga India. Bahkan film ini juga berani menampilkan kisah cinta lintas bangsa pada karakternya. Bahkan, sebelum supremasi kulit putih di film Hollywood belum banyak direvisi seperti sekarang.
Tak mengherankan jika film The English Patient ini menuai banyak pujian. Bahkan film ini meraih sembilan kemenangan dari dua belas nominasi Academy Awards. Karena itu tak mengherankan jika film The English Patient adalah salah satu karya Anthony Minghella yang jadi legenda.
Yuk, simak artikel menarik lainnya tentang film di sediksi!