Film The Summit (2012): Dokumenter Pendakian Naas di Puncak K2

Film The Summit (2012): Dokumenter Pendakian Naas di Puncak K2

FILM the summit (2012)

DAFTAR ISI

Film The Summit (2012) ialah salah satu film dokumenter yang sangat menarik untuk diikuti. Memiliki kemiripan tema dengan Everest, film The Summit mengisahkan mengenai bencana K2 yang terjadi pada 2008.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai film ini? Ikuti artikel ini sampai habis ya!

Overview

  • Tahun rilis : 2012
  • Genre : Dokumenter
  • Sutradara : Nick Ryan
  • Penulis : Mark Monroe
  • Produser : Nick Ryan, John Battsek, John McDonnell, Darell Kavanagh, dan Pat Falvey
  • Rumah produksi : Image Now Films, Pat Falvey Production, Passion Pictures, Diamond Docs, Fantastic Films, BBC Films, RTE, Broadcasting Authorithy Of Ireland, Irish Film Board

Sinopsis Film The Summit (2012)

Film The Summit dibuat dengan merekontruksi bencana pendakian yang memakan korban 11 orang di Puncak Gunung K2. Pendakian ke K2 merupakan pendakian yang tak mudah. Hal ini karena K2 merupakan salah satu gunung paling berbahaya di dunia.

Bagian paling berbahaya dari gunung ini sendiri ialah Bottleneck, sebuah jurang curam yang digantung oleh pilar es dari padang es di sisi timur puncak K2. Kondisi ini menyebabkan risiko terjadinya longsoran es sangat tinggi.

Dua puluh dua orang mengikuti misi pendakian K2 pada hari tragedi ini terjadi. Sayangnya hanya setengah yang bisa selamat, tiga di antaranya bahkan mengalami cedera yang cukup serius.

Film ini digambarkan melalui sejumlah wawancara dengan mereka yang berhasil selamat, footage yang berhasil diambil dan menjadi arsip peristiwa mematikan itu, dan juga scene yang dibuat ulang, berdasarkan kesaksian korban selamat.

Bencana K2 2008

film the summit

K2 merupakan gunung tertinggi kedua di dunia. Ketinggiannya mencapai 8. 611 meter. Gunung ini ialah bagian dari Pegunungan Karakoram, dan berada di perbatasan antara Pakistan dan China.

Bencana K2 2008 ialah salah satu tragedi sedih dalam sejarah pendakian. Bagaimana tidak, 11 pendaki dari berbagai ekspedisi internasional tewas dalam satu hari. Kematian mereka terjadi secara beruntun pada Jumat hingga Sabtu, awal Agustus 2008.

Kejadian ini bermula akhir Juli 2008, musim di mana umumnya pendakian K2 berlangsung. Ketika akhir Juli 2008, cuaca mulai membaik, beberapa tim pendakian Amerika, Perancis, Norwegia, Serbia, Korea Selatan, tim yang disponsori perusahaan Belanda, Norit, dan tim proter dataran tinggi Pakistan (HAPs) bergabung untuk melakukan ekspedisi menuju puncak K2.

Seperti yang diperkirakan, ekspedisi ini sama sekali tak mudah. Ada banyak hambatan yang ditemui, namun hambatan paling besar ialah ketika jalur tetap yang dibuat dengan tali tak sampai ke puncak. Hal ini menyebabkan, tim kekurangan tali, dan harus mengambil tali ke bawah. Kejadian ini sangat berbahaya, karena longsoran es bisa kapan saja terjadi.

Akibat berbagai hambatan yang dialami saat menuju puncak, tim baru sampai ketika jam sudah menunjukkan jam 7 malam. Tim awalnya tidak merasa khawatir, sebab ada tali yang bisa jadi panduan turun. Tapi hal tak terduga terjadi, tali itu putus dan hilang karena longsoran salju.

Tak ada pilihan lain, selaian, nekat turun meski tanpa tali pegangan atau terjebak di wilayah dead-zone bersuhu 25 derajat celcius. Tak heran, mengapa kemudian peristiwa ini memakan banyak sekali korban jiwa.

Review

Film The Summit berniat untuk mengurai kebingungan dan aneka perselisihan mengenai peristiwa naas pada awal Agustus 2008 itu. Penggunaan wawancara dengan mereka yang selamat, serta aneka footage yang bisa diambil ketika peristiwa itu terjadi menjadi keputusan tepat yang di ambil sutradara.

Film ini bisa dibilang merupakan film dokumenter yang luar biasa. Sebab menonton film ini membuat kita akan diliputi perasaan horror dan juga ngeri akan apa yang film ini perlihatkan.

Selain peristiwa naas 1 Agustus 2008 itu, film ini juga menggambarkan sesosok hero dalam peristiwa tersebut. Hal ini semakin menambah unsur sentimental dalam film dokumenter tentang pendakian ini. Sosok hero yang digambarkan di film ini adalah Pemba Gyalje Sherpa.

Pemba Gyalje yang saat itu berusia 34 tahun, berhasil menyematkan pendaki Italia bernama Confortala secara heroik hingga ia selamat dari kematian.

Film The Summit sendiri berhasil memenangkan Grand Jury Prize-Documentary dan memenangkan Best Editing-World Cinema Documentary at The 2013 Sundance Film Festival.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel