Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): Pengertian, Tujuan, dan Cara Menerapkannya

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): Pengertian, Tujuan, dan Cara Menerapkannya

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sebuah bidang yang berkaitan dengan upaya menjaga dan meningkatkan kondisi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan para pekerja di lingkungan kerja.

Upaya menyangkut K3 ini sangat penting untuk diketahui oleh semua orang, tidak hanya pekerja.

Secara profesional, peran bidang ini dilaksanakan oleh lulusan dari jurusan K3, Kesehatan Masyarakat, dan jurusan lain yang berkaitan untuk belajar tentang menganalisis kecelakaan kerja, mulai dari penyebab, akibat, hingga pencegahan yang bisa dilakukan.

Tapi apa itu K3 secara umum? Berikut ini semua hal yang perlu diketahui tentang K3.

Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): Pengertian, Tujuan, dan Cara Menerapkannya - image 33
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk menerapkan K3

K3 merujuk pada semua kegiatan yang dilakukan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan oleh kerja.

Definisi K3 tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012. 

Sedangkan menurut International Labor Organization (ILO), K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja maupun orang lain di tempat kerja.

K3 ini juga diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 1/1970 tentang keselamatan kerja yang mendefinisikan tempat kerja sebagai ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja. Termasuk tempat kerja adalah semua ruangan, lapangan, halaman, dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau berhubungan dengan tempat kerja tersebut. 

Tujuan pelaksanaan K3

Tujuan utama dari K3 adalah mencegah kecelakaan kerja, penyakit yang terkait dengan pekerjaan, serta menciptakan kondisi kerja yang mendukung kesehatan fisik dan mental para pekerja. Tujuan ini tertera dalam UU No. 1/1970 tentang keselamatan kerja.

Berikut ini beberapa tujuan pelaksanaan K3 secara umum:

  • Melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga kerja sehingga kinerjanya dapat meningkat
  • Menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang berada di lingkungan kerja
  • Memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat digunakan secara aman dan efisien

Cara menerapkan K3 di lingkungan kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Ada banyak sekali yang perlu dilakukan untuk menerapkan K3 di lingkungan kerja yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan di tempat kerja tersebut. Tapi secara umum, berikut ini beberapa cara yang perlu diketahui untuk menerapkan K3 di lingkungan kerja.

  • Mengembangkan kebijakan K3

Dalam menyusun rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3, wakil pekerja, dan pihak lain yang terkait di perusahaan. Mereka punya tugas untuk membuat kebijakan K3 yang jelas dan terperinci untuk organisasi.

Termasuk memastikan kebijakan tersebut mencakup tanggung jawab, prosedur, dan aturan keselamatan yang harus diikuti.

  • Melakukan pelatihan dan pendidikan K3

Pelatihan dan pendidikan K3 ini dilakukan dengan memberikan pengetahuan praktis yang beberapa di antaranya peraturan dan regulasi yang relevan terkait Health, Security, and Environment (HSE), prinsip K3 tentang bahaya dan risiko, peralatan pelindung diri (APD), dasar-dasar perlindungan diri dari kebakaran, dan seterusnya.

  • Melakukan penilaian risiko

Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja. Evaluasi risiko untuk menentukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

  • Melakukan upaya pencegahan kecelakaan

Setelah mendapatkan pelatihan dan pendidikan K3, terapkan ilmu tersebut di tempat kerja. Adapun materi yang umumnya dibagikan di antaranya seperti pelatihan untuk penggunaan peralatan, prosedur kerja aman, dan pemeliharaan rutin peralatan.

  • Mengendalikan peralatan dan bahan berbahaya

Secara rutin memastikan bahwa peralatan dan bahan berbahaya disimpan dan digunakan dengan benar. Tentukan area yang aman untuk penyimpanan bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya.

  • Melaporkan jika terjadi kecelakaan dan kejadian berbahaya

Tetapkan prosedur pelaporan yang memungkinkan pekerja melaporkan kecelakaan atau kejadian berbahaya dengan cepat.

  • Peran pengawasan

Lakukan pengawasan dan inspeksi rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan K3 dan mendeteksi potensi bahaya.

  • Melakukan perencanaan tanggap darurat

Termasuk menyediakan peralatan dan prosedur tanggap darurat yang sesuai kebutuhan dan latihan rutin untuk memastikan semua pekerja tahu cara bereaksi dalam situasi darurat.

  • Melibatkan pekerja dalam proses pengembangan dan penerapan kebijakan K3

Penting sekali bagi perusahaan atau organisasi untuk mempertimbangkan hal ini. Dorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam program yang mana berkaitan langsung dengan keperluan mereka.

  • Memantau kesehatan pekerja

K3 tidak hanya soal keselamatan, tapi juga kesehatan pekerja. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi efek paparan bahan berbahaya atau kondisi kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan.

  • Evaluasi dan peningkatan berkelanjutan

Lakukan evaluasi berkala terhadap program K3 dan identifikasi cara untuk terus meningkatkan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel