Jika kamu penasaran dengan pemeran Katara Avatar live action, karakter ini dimainkan oleh Kiawentiio Tarbell.

Sosok Kiawentiio Tarbell muncul sebagai perbincangan hangat karena memerankan karakter ikonik Katara dalam adaptasi serial live action Avatar: The Last Airbender. Serial ini tayang di Netflix sejak Februari 2024.

Bakat Tarbell tak hanya terpancar melalui penjiwaan karakter yang autentik, tetapi juga melalui kemampuan alamiahnya untuk menyulap sosok Katara ke dalam sebuah narasi yang mengalir.

Peran Kiawentiio pemeran Katara di Avatar: The Last Airbender

IG: kiawentiio

Avatar: The Last Airbender menghadirkan kembali cerita Katara, seorang remaja berusia 14 tahun yang menjadi pengendali air terakhir di sukunya. Dengan latar belakang tragis di mana ibunya tewas dibunuh oleh Negara Api, Katara tetap memancarkan optimisme dan harapan, sambil menguasai seni pengendalian air dengan gerakan yang terinspirasi dari tai chi.

Memainkan sosok perempuan tangguh jelas bukan perkara mudah. Katara mesti menghadapi masa lalu sambil terus menjalani hidupnya hari ini, dan untuk masa depan.

Semenjak bertemu Aang, kehidupannya berubah drastis. Ia mulai bertualang menemukan jati diri dan memupuk harapannya untuk kedamaian.

Kiawentiio menjalankan itu semua dengan sangat memukau, terutama pada adegan-adegan aksi bertarung. Di lain sisi, ia menunjukkan di adegan lain kemampuan akting yang memikat.

Karier Kiawentiio di industri seni

IG: infoavatarworld

Lahir pada 28 April 2006, Tarbell dibesarkan dalam keluarga suku Mohawk di Akwesasne, sebuah cagar alam First Nations yang melintasi perbatasan Kanada-Amerika Serikat. Ayahnya, Corey Tarbell, adalah seorang Spesialis Infrastruktur di Ontario First Nation Technical Services Corporation (OFN TSC), sementara ibunya, Barbara Tarbell, menjabat sebagai direktur Restorasi Budaya Akwesasne di Suku Saint Regis Mohawk.

Tak hanya berkutat di dunia akting, Tarbell juga memperlihatkan kepiawaiannya di belakang layar, terutama dalam bidang seni musik dan lukis.

Kiprah Tarbell dalam seni tak lepas dari pengalaman pendidikannya di Akwesasne Freedom School, sebuah lembaga yang memprioritaskan pelestarian bahasa Mohawk dan budaya lokal. Di sini, Tarbell tidak hanya mengeksplorasi dunia seni, tetapi juga aktif dalam upaya menjaga kelestarian budaya dengan menggelar konser-konser virtual.

Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi dan Kejuruan Cornwall pada 2023, Tarbell semakin fokus menjelajahi beragam minatnya, khususnya di bidang seni dan budaya. Bakatnya dalam melukis dan bermusik telah terlihat melalui karya-karyanya yang menghiasi layar lebar dan panggung musik.

Film Kiawentiio Tarbell lain

Sebelum gemilang di panggung Avatar, Tarbell telah melanglang buana di industri seni peran. “Anne with an E” dan “Rutherford Falls” adalah beberapa dari judul-judul yang telah dihiasi namanya sejak 2019. Ia juga ikut bermain dalam film “Beans” yang mengisahkan suku dan penduduk asli Amerika.

Juga aktif di dunia musik

Karya Tarbell tidak hanya berkisar di ranah seni visual, tetapi juga meluas ke dunia musik. Lagu ciptaannya, “Light At The End”, bahkan turut menghiasi credit akhir film Beans pada tahun 2020, memberikan sentuhan musik yang mengharukan bagi penonton. Album mini perdananya, In My Head, yang dirilis pada tahun 2021, juga menunjukkan kedalaman emosi dan penceritaan yang melampaui genre musik itu sendiri.

Menunjukkan kegemilangan penduduk asli Amerika

Perjalanan karier Tarbell tidak lepas dari dedikasinya terhadap pelestarian budaya dan penyampaian cerita yang autentik. Dari “Anne with an E” hingga “Avatar: The Last Airbender”, Tarbell terus memperluas riwayat aktingnya sambil tetap menjaga esensi budaya asalnya.

Keberhasilan Tarbell dalam industri seni bukanlah kebetulan semata. Untuk menjadi pemeran Katara Avatar live action, Tarbell harus melalui proses seleksi yang ketat. Setidaknya, ia mesti bersaing dengan lebih dari 200 calon pemeran lainnya. Seleksi ini juga sejalandengan bayangan bahwa pemeran tokoh-tokoh dari Suku Air mesti berasal dari penduduk asli Amerika.

Sebagai seorang yang berasal dari suku Mohawk, Tarbell tak hanya mempersembahkan bakatnya dalam seni, tetapi juga memastikan bahwa narasi-narasi masyarakat adat diceritakan dengan autentik dan menggugah.

Perannya dalam “Beans”, di mana dia memerankan seorang gadis Mohawk selama Krisis Oka di Kahnawake pada tahun 1990, menjadi bukti betapa seriusnya dia mempelajari bahasa dan budaya suku tersebut.

Di luar dunia seni, Tarbell juga menunjukkan ketertarikannya pada berbagai permainan olahraga seperti softball, voli, dan pingpong.

Kepiawaian Tarbell dalam menyampaikan cerita dan keaslian yang dia bawa ke setiap perannya tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai bintang muda yang bersinar di industri hiburan.