Konflik Israel-Palestina: Kemlu Sedang Persiapkan Evakuasi WNI

Konflik Israel-Palestina: Kemlu Sedang Persiapkan Evakuasi WNI

452926892.0

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Sampai dengan hari Rabu, 11 Oktober, jumlah korban tewas akibat konflik Israel-Palestina sudah mencapai angka 1.200.

Kementerian Kesehatan menyampaikan sebanyak 1.055 korban tewas di antaranya adalah warga Palestina ditambah 5.184 orang mengalami luka-luka dalam serangan Israel di Jalur Gaza hari Minggu lalu (11/10).

Melansir dari BBC, terjadi pembantaian keluarga di wilayah Kfar Aza, daerah yang menjadi tempat pemukiman bagi sekitar 750 orang Israel yang terletak di selatan Israel.

Pembantaian ini dilakukan oleh kelompok Hamas dengan cara memasuki rumah-rumah warga sipil ini terjadi pada 11 Oktober dan belum diketahui berapa jumlah korban dari peristiwa ini.

Situasi yang terus memburuk di kedua negara ini membuat Indonesia tidak hanya memberikan imbauan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Israel dan Palestina untuk waspada.

Tapi juga mengambil langkah tegas untuk segera mengevakuasi WNI.

10 WNI berada di Jalur Gaza, 230 WNI berada di Israel

Total WNI yang berada di Palestina ada 143 orang. Sebanyak 10 orang berada di Jalur Gaza, 39 lainnya berada di Tepi Barat, dan 94 orang lainnya adalah pelajar.  

Sementara itu, ada 230 WNI yang tersebar di beberapa titik di Israel dalam rangka sedang melaksanakan wisata religi.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengeluarkan pengumuman pada hari Selasa, 10 Oktober 2023.

Kemlu RI mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.

Sedangkan untuk WNI yang sedang atau baru merencanakan kunjungan ke salah satu dari kedua negara tersebut bisa membatalkan rencana tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.

Mengingat situasi berbahaya yang sedang terjadi di Israel dan Palestina, serta kemungkinan terjadinya eskalasi konflik yang lebih besar, juga sangat mungkin mengancam keamanan dan keselamatan WNI.

“Karena kita mengantisipasi jika ada eskalasi ke depan, kita sudah dapat membawa warga negara kita ke tempat yang aman,” ucap Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI kepada Liputan6 (11/10).

Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) juga menyediakan Hotline yang bisa digunakan untuk melaporkan apabila ada WNI yang membutuhkan bantuan. Berikut ini data lengkapnya.

  • KBRI Amman (Yordania): +962 7 7915 0407
  • KBRI Kairo (Mesir): +201022229989
  • KBRI Beirut (Lebanon): +9613199493

Hotline ini juga berlaku untuk WNI yang sedang berada di wilayah yang berbatasan dengan Israel maupun Palestina, seperti Mesir dan Lebanon.

Tidak ada WNI yang jadi korban 

Konflik Israel-Palestina: Kemlu Sedang Persiapkan Evakuasi WNI - liputan6
Judha Nugraha sedang diwawancara terkait evakuasi WNI di Palestina dan Israel (Tangkapan layar: Youtube/Liputan6)

“Hingga saat ini tidak ada warga negara kita yang jadi korban,” kata Judha dalam wawancara kepada Liputan6 (11/10). Terkait kabar terbaru apakah ada WNI yang menjadi korban dalam konflik yang pecah sejak 7 Oktober lalu.

Sebelumnya, pihak KBRI Amman juga sudah mengonfimasi dalam bentuk tulisan pernyataan pada 7 Oktober bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa ini. 

“KBRI Amman telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza dan dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban,” tulis pernyataan KBRI Amman melansir dari CNNIndonesia.com pada hari Sabtu (7/10).

Proses evakuasi WNI berbahaya dan tidak bisa sembarangan

Konflik Israel-Palestina: Kemlu Sedang Persiapkan Evakuasi WNI - image 12
Onim sedang menyerahkan bantuan rakyat Indonesia untuk warga Gaza pada 3 April 2019 (dok.pribadi Bang Onim)

Sebanyak 10 dari 143 WNI di Palestina berada di Gaza ketika peristiwa ini terjadi. Berdasarkan beberapa cerita yang disampaikan, mengaku kesulitan dalam melaksanakan proses evakuasi.

Abdillah Onim, aktivis Nusantara Palestina Center yang berasal dari Indonesia dan tinggal di Gaza menceritakan kisahnya saat menggelar pertemuan virtual via Zoom bersama Universitas Islam Indonesia (UII).

Kisahnya tersebut kemudian dibagikan oleh CNNIndonesia.com pada 11 Oktober 2023.

Ia mengatakan bahwa proses evakuasi WNI berbahaya dan tidak bisa sembarangan di tengah perang antara kelompok Hamas dan Israel. 

“Istri saya enggak bisa kerja sebagai kepala sekolah, anak-anak saya juga enggak bisa bersekolah,” ujarnya pada hari Selasa (10/10).

Ia lalu melanjutkan, “saya buka pintu saja itu sangat berbahaya untuk menghindari rekaman pesawat drone dari penjajah (Israel).”

Setelah adanya imbauan dari Kemlu RI agar WNI segera melakukan evakuasi, Onim dan keluarganya juga sudah berencana untuk evakuasi ke Mesir atas saran dari KBRI Kairo, Mesir.

Meskipun rencana sudah disiapkan, ia mengaku bahwa belum tahu apakah rencana evakuasi itu akan berjalan dengan lancar apabila tidak ada transportasi yang bisa menjemput dirinya dan keluarganya.

Rencana ini bukan yang pertama. Sebelumnya Onim sudah siap melakukan evakuasi tapi tidak jadi setelah mengetahui kantor imigrasi di perbatasan juga menjadi sasaran serangan.

“Kemarin sudah selesai rencana, koordinasi, transportasi. Tiba-tiba kantor imigrasi di perbatasan antara Gaza dan Mesir dibom,” ucapnya.

Masalah selanjutnya, ia juga belum tahu kapan perbatasan dibuka kembali. Bahkan ada kemungkinan perbatasan tidak akan dibuka lagi.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel