Sediksi.com – Setelah merilis lagu Seven, Jungkook ‘BTS’ lalu mengeluarkan single keduanya yaitu 3D. Singlenya itu berkolaborasi dengan rapper Amerika Jack Harlow. Sementara itu, para penggemar sudah ingin mengetahui arti bahasa Inggris dari lirik panas lagu baru artis muda tersebut.
Lagu solo Jungkook ini juga menyapu bersih chart musik di seluruh dunia. Yang pertama adalah ‘Seven’, sebuah lagu yang masih menduduki puncak tangga lagu penjualan dan streaming, dan kini ‘3D’ telah hadir, sebuah lagu yang juga menjanjikan untuk menjadi hit.
Arti Kata 3D dan Champagne Confetti
Liriknya memancarkan sensualitas, erotisme, dan keinginan untuk membawa hal-hal ke tingkat yang lebih serius dengan kekasihnya. Hal ini menimbulkan banyak rasa penasaran terhadap pesan yang ingin disampaikannya, karena tidak semua orang mengetahui apa yang dimaksud dengan 3D.
Penjelasannya singkatnya, lagu 3D, merupakan ajakan untuk meninggalkan Sexting (Obrolan sensual melalui media sosial), dan benar-benar memiliki keintiman di dunia tiga dimensi yang kita tinggali.
Selain itu ada frasa, Champagne Confetti adalah bahasa gaul dalam bahasa Inggris untuk merujuk pada ejakulasi wanita. Perbandingan tersebut dibuat karena cara sampanye menyembur keluar saat botol dibuka, menyerupai keluarnya cairan tubuh saat orgasme.
Frasa ini menjadi populer dalam dunia hip hop sejak tahun 2000an dan digunakan oleh banyak artis seperti Lil Wayne, Jay Z, dan Nicki Minaj. Namun, saat ini telah digunakan untuk berbagai genre dalam pop dan K-Pop.
Makna Lagu 3D dan Faktanya
Lagu 3D mengeksplorasi tema ketertarikan dan rayuan. Lirik lagunya menekankan kegembiraan dan antisipasi dalam menjembatani kesenjangan antara dua orang dengan cara yang lebih intim. Mari kita uraikan arti setiap paragraf.
Intro: Dalam pendahuluan lagu, Jung Kook menghitung “Satu, dua, 3D”, yang menetapkan tema sentral lagu tersebut yaitu keinginan untuk bergerak melampaui batasan jarak dan terhubung dengan cara yang lebih nyata.
Verse 1: Jungkook mengekspresikan rasa kerinduan yang ia rasakan terhadap seseorang yang secara fisik jauh darinya. Dia menyebutkan bahwa dia tidak dapat menyentuh atau mencium orang tersebut secara fisik karena mereka berada di zona waktu yang berbeda, sehingga tidak mungkin untuk dibalik atau diubah. Meski terpisah secara fisik, ia merasakan hubungan emosional yang kuat. Ia mengakui bahwa ada dua dimensi (fisik dan emosional), namun ia merindukan orang yang berada dalam dimensi emosional.
Pre Chorus: Jungkook ingin menyanyikan sosok perempuan yang disukainya. Dia ingin menyaksikan aspek tertentu dari kepribadian atau penampilan mereka, yang menurutnya penting.
Chorus: Jung Kook menanyakan apakah orang tersebut siap untuk sesuatu, mungkin hubungan yang lebih dalam atau momen intim. Dia ingin melihat sesuatu menjadi hidup dalam “gerakan” dan “3D”, yang dapat melambangkan pengalaman sesuatu dengan lebih jelas dan intim.
Jungkook meyakinkan perempuan tersebut bahwa mereka tidak akan menyesal mengambil langkah ini bersamanya dan membandingkan pengalaman tersebut dengan “konfeti sampanye”, yang menyiratkan bahwa ini akan menjadi perayaan dan menarik.
“Champagne confetti” melambangkan perayaan atau acara yang penuh semangat dan mewah. Ini menunjukkan suasana kemewahan, kecanggihan, dan pesta, mirip dengan keanggunan yang terkait dengan menyeruput sampanye dan suasana penuh warna dan gembira yang diciptakan oleh pelemparan confetti.
Ungkapan tersebut digunakan untuk menggambarkan momen atau peristiwa yang ditandai dengan rasa kemewahan, kegembiraan, dan sentuhan glamor.
Verse 2: Dalam bait ini, Jung Kook menggambarkan kedekatan fisik dan chemistry antara dirinya dan orang yang disapanya. Dia berbicara tentang tubuh mereka yang menyatu, menghasilkan emosi yang kuat dan rasa urgensi. Penyebutan “minum ramuan itu” bisa menyiratkan bahwa bersama orang tersebut memabukkan dan tak tertahankan.
Sementara itu, untuk bagian Verse 3, Jack Harlow ikut menambahkan perspektifnya. Dia merujuk pada gaya dan ketenaran Jung Kook, menunjukkan bahwa dia mengambil inspirasi darinya dalam pencarian sisi romantisnya.
Jack menggambarkan masa lalunya berkencan dengan banyak orang dan bagaimana perasaannya saat ini terhadap orang tersebut telah mengubah pendekatannya terhadap hubungan.
Di bagian outro, Jack Harlow melanjutkan nada main-main dan genit. Dia menyebutkan orang yang bermain-main dengan dirinya sendiri di depan kamera, yang bisa menyiratkan tingkat keintiman atau sifat menggoda dalam hubungan mereka.
Jack mengungkapkan ketertarikannya pada orang tersebut, menunjukkan bahwa dia bersedia melakukan upaya untuk bertemu langsung dengan mereka dan menjalin hubungan yang lebih dalam.
