Sediksi.com – Klub raksasa Inggris, Manchester United, dijatuhi hukuman akibat melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) UEFA. Dilansir dari The Athletic, hukuman tersebut dijatuhkan menyusul hasil ‘pemantauan’ pada beberapa musim sebelumnya.
Pemantauan itu diketahui tidak hanya terkait pada musim 2022/23, namun juga mencakup laporan dari 2019 sampai 2022. Hukuman terhadap klub setan merah sendiri didasarkan pada aturan FFP UEFA sebelumnya. The Athletic melaporkan bahwa aturan FFP terbaru akan mulai diberlakukan pada musim depan.
Apa Hukuman Manchester United?
Manchester United dijatuhi denda sebesar 300 ribu Euro akibat pelanggaran aturan FFP yang dilihat dari laporan keuangan klub dalam periode 4 tahun. Dikutip dari The Guardian, badan pengatur keuangan klub menjatuhkan sanksi kepada MU atas apa yang disebutkan sebagai “defisit break-even (titik impas) minor” selama periode yang dipermasalahkan tersebut.
Dikutip dari The Athletic, pelanggaran yang dilakukan MU itu berarti kerugian yang klub alami dalam laporan finansial tahunan berada di luar batas yang sudah ditetapkan UEFA. Dikutip dari Sky Sports, titik impas yang ditetapkan UEFA meliputi bisnis yang terkait dengan sepak bola, seperti transfer pemain, gaji, serta pajak sosial.
Pernyataan resmi dari tim setan merah sendiri menyebutkan, “Meskipun kecewa dengan hasilnya, Manchester United tetap menerima hukuman yang oleh UEFA dinilai sebagai pelanggaran teknis kecil dari aturan financial fair play sebelumnya ini.”
Pihak MU selanjutnya menambahkan bahwa pemasukan klub telah mengalami peningkatan pasca pandemi dan diramalkan akan menyentuh rekor pemasukan dalam laporan keuangan tahun ini. Selain itu, mereka juga menyampaikan komitmen untuk terus mendukung penerapan aturan FFP serta keberlanjutan sepak bola, baik di level domestik maupun Eropa.
Kenapa Manchester United Bisa Melanggar Aturan?
Dikutip dari The Athletic, tes break-even yang dilakukan UEFA bertujuan untuk mencegah klub-klub yang berkompetisi di Eropa melakukan pemborosan. Lebih lanjut, aturan badan tertinggi sepak bola Eropa ini hanya memperkenankan kerugian sebesar 5 juta Euros tiap tahunnya dalam periode 3 tahun monitoring.
Aturan sebelumnya memberikan kelonggaran dengan mengizinkan klub mengalami kerugian maksimal hingga 30 juta Euros selama periode 3 tahun jika pemiliknya dapat menutupi jumlah kerugian sebesar 25 juta Euros.
Keluarga Glazers diketahui ternyata tidak mengeluarkan uang pribadi untuk menutupi kerugian dari musim sebelumnya itu. Sehingga, tim setan merah sebelumnya selalu ‘terjebak’ dalam aturan maksimum kerugian 5 juta Euros per tahun.
Selain itu, menurut klaim pihak MU, perubahan aturan finansial UEFA terkait pandemi COVID-19 menjadi hal yang tidak terduga bagi klub. Lebih lanjut, pihak setan merah merasa cukup percaya diri dapat memenuhi aturan break-even UEFA andai saja perubahan aturan yang tak terduga itu tidak terjadi.
Dikutip dari The Athletic, jumlah kerugian MU akibat COVID-19 pada musim 2021/22 mencapai 47 juta Euros. Kerugian terkait pandemi pada 2 musim sebelumnya menembus angka 234 juta Euros. Sehingga, selama periode 3 tahun total kerugian klub sebesar 281 juta Euros.
Apakah Hukuman Ini Mempengaruhi Aktivitas Transfer Manchester United?
Pihak Manchester United sendiri mengklaim bahwa hukuman pelanggaran FFP UEFA ini terkait dengan laporan keuangan pada periode 2019-2022. Klub menegaskan bahwa masalah ini tidak akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam aktivitas transfer musim panas ini.
Akan tetapi, pihak MU tetap harus berhati-hati dalam soal aturan keuangan, terutama jika keluarga Glazers masih memegang kendali kepemilikan.
Kaveh Solkehol dari Sky Sports mengatakan bahwa pelanggaran aturan FFP yang dilakukan oleh klub kaya sekelas MU yang pemasukannya dihasilkan sendiri, tanpa suntikan dana signifikan dari pemilik, merupakan hal yang mencengangkan.
Meskipun tidak akan memberi dampak berarti bagi aktivitas transfer MU musim ini, perlu diingat bahwa klub hanya mampu menghabiskan sekitar 120 juta Pounds. Jumlah 60 juta Pounds (55+5 add-ons) telah dihabiskan untuk Mason Mount.
Sekitar 50-60 juta Euros kemungkinan besar akan dikeluarkan untuk mendatangkan Andre Onana dari Inter Milan. Tim setan merah sendiri setidaknya masih harus mengeluarkan uang untuk memperkuat lini depan mereka.
Sehingga, aktivitas transfer MU sendiri akan bergantung pada kemampuan klub untuk menjual beberapa pemain pada musim panas ini. Selain itu, perubahan kepemilikan juga dapat membantu klub memperbaiki situasi finansialnya ke depannya.