Sediksi.com – Merapikan sesuatu bisa jadi dianggap sebagai hal yang mudah dan simpel. Namun, ternyata merapikan barang ada metodenya sendiri. Marie Kondo memperkenalkan metode merapikan ala Jepang yang disebut seturut namanya, yakni metode Konmari.
Marie Kondo merupakan penulis, konsultan, dan presenter TV. Marie Kondo kemudian dijuluki sebagai pakar kerapian karena tayangan Tidying Up with Marie Kondo.
Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut tentang metode Konmari yang dikenalkan oleh Marie Kondo. Yuk baca sampai selesai!
Apa Itu Metode Konmari?
Metode Konmari merupakan metode merapikan yang sederhana tetapi efektif. Metode ini menjamin bahwa tidak akan kembali berantakan. Metode Konmari ini memiliki kriteria penyimpanan yang unik dan menentukan apa barang yang membuat hati senang.
Metode Konmari mengajarkan tentang kerapian bahwa kamu tidak harus memilih apa yang harus dibuang tetapi memilih untuk menyimpan barang sesuai kata hati. Dengan begitu, maka kamu dapat menata ulang pola hidup yang dikelilingi oleh hal-hal yang kamu cintai.
Metode ini bisa disebut dengan proses mengenali kegembiraan yang membuka beragam pintu untuk mengenali diri dan kesadaran lingkungan. Seseorang harus memilih barang apa yang harus disimpan dari pada disingkirkan.
Kriteria pemilihan menggunakan metode Konmari bisa dilakukan dengan mengambil setiap barang di tangan. Lalu memikirkan “apakah ini memberikan kegembiraan?”.
Jika jawabannya iya maka simpanlah tetapi jika jawabannya tidak maka buanglah barang tersebut. Contohnya adalah “apakah kamu senang jika dikelilingi tumpukan buku yang belum dibaca dan tidak menyentuh hati?”
Jika tidak, barang tersebut harus dibuang sebab hanya barang yang menyentuh hati yang harus disimpan. Pada metode ini, seseorang memutuskan apa yang harus disimpan bukan apa yang harus dibuang.
Filosofi Metode Konmari
Aristoteles berbicara tentang kebahagiaan dalam Nicomachean Ethics Book I di mana ia mengidentifikasi kebahagiaan dengan “kebaikan terbaik”. Teori kebahagiaan Aristoteles (Summum Bonum) merupakan tujuan akhir dari aktivitas manusia.
Di Yunani Kuno, kegembiraan diartikan seolah-olah “meledak” dengan sukacita sebagai emosi yang baik. Metode yang dicetuskan Marie Kondo berfokus pada konsep sukacita.
Filsuf Sukacita, Baruch Benedict Spinoza mengartikan sukacita (laetitia) sebagai pengaruh yang merupakan “gairah seseorang menuju peningkatan kekuatan untuk berjuang”.
Marie Kondo berbicara hal yang sama untuk metode Konmari. Seseorang harus menyimpan barang yang menimbulkan kegembiraan. Spinoza juga berbicara tentang kesedihan sebagai sebuah pengaruh.
Seseorang akan menolak sesuatu yang akan menimbulkan kesedihan. Jika sebuah barang tidak memunculkan kebahagiaan tetapi malah kesedihan, kenapa seseorang tidak membuang barang itu saja?
Marie Kondo mengungkapkan bagaimana sesuatu yang membawa kebahagiaan mempunyai ruang khusus yang mengarah pada kehidupan yang bahagia.
Fakta mengatakan bahwa memilih hal-hal yang menimbulkan kegembiraan memicu kebahagiaan yang lebih besar. Selain itu, dikelilingi oleh hal-hal yang dicintai dan berharga juga memunculkan kebahagiaan yang besar.
Aturan Metode Konmari
Komitmen untuk merapikan
Metode Konmari bukan solusi cepat untuk merapikan ruangan yang berantakan dengan sekali percobaan. Butuh komitmen yang serius untuk merapikan dengan metode ini.
Metode Konmari membutuhkan niat yang serius untuk merapikan. Selain niat dan komitmen, dibutuhkan waktu luang untuk merapikannya. Usaha yang dilakukan akan membuahkan hasil yang sepadan.
Bayangkan gaya hidup ideal
Merapikan dengan metode Konmari bisa dilakukan dengan memikirkan rumah seperti apa yang ingiin ditinggali. Buatlah sketsa yang menggambarkan gaya hidup ideal yang diinginkan.
Saat merapikan, bayangkan gaya hidup ideal kamu. Jelaskan alasan mengapa kamu ingin merapikan dengan mempertimbangkan gaya hidup idealmu.
Selesaikan pembuangan pertama
Meski membuang barang bukan menjadi inti dari metode Konmari tetapi proses ini merupakan bagian penting untuk belajar dari masa lalu. Membuang barang bisa membuat kamu mengerti berapa banyak barang yang harus disimpan.
Setelah melakukannya, alihkan energi dan perhatian ke hal-hal yang membuatmu bahagia. Ungkapkan rasa terima kasih dan rasa syukur kepada barang yang telah dibuang karena memberikan pelajaran dalam hidup.
Merapikan menurut kategori bukan menurut lokasi
Metode Konmari mengajarkan untuk menyimpan barang menurut kategori. Jangan menaruh barang yang sama di tempat yang berbeda.
Hal ini akan membuatmu tidak memahami berapa banyak barang itu secara keseluruhan. Dengan begitu, kamu akan terjebak dengan siklus merapikan yang tidak pernah berakhir.
Ikuti urutan yang tepat
Metode Konmari memberikan urutan merapikan sebagai berikut: pakaian, buku, kertas, komono, dan barang-barang sentimental. Urutan ini dimulai dari barang yang relatif mudah ke barang yang challenging.
Dengan menggunakan urutan ini, energi dan antusiasme saat merapikan barang menjadi meningkat. Selama proses merapikan, kamu akan memahami lebih dalam tentang metode ini.
Tanyakan apakah itu memicu kegembiraan
Hal yang berhubungan dengan kegembiraan merupakan hal yang pribadi. Pada metode Konmari kegembiraan adalah prinsip. Saat merapikan barang, tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut membuat hati gembira atau tidak.
Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda terkait kegembiraan. Jadi, fokuslah pada sesuatu yang benar-benar membuatmu bahagia. Jangan lupa untuk mengidentifikasi barang yang dibutuhkan.
Demikian, hal-hal yang wajib diketahui tentang Konmari, metode merapikan ala Jepang. Apakah kamu tertarik untuk menerapkannya, Sodik?