Sediksi.com – Tahun ini, pulau baru muncul di Jepang sejak 1 November 2023. Informasi ini dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi Jepang kepada CNN (8/11).
Kemunculan pulau baru terakhir terjadi pada tahun sebelumnya yang kemudian diberi nama Hunga Tonga-Hunga Ha’apai di Tonga, sebuah negara kepulauan di Polinesia, bagian dari Oseania.
Pulau baru tersebut muncul karena erupsi gunung berapi bawah laut dengan nama yang sama. Aktivitas gunung yang tinggi akhirnya sering menyebabkan munculnya pulau-pulau baru.
Hal yang sama terjadi pada munculnya pulau baru di Jepang ini.
Daratan baru ini terbentuk setelah terjadi letusan gunung berapi bawah laut 1.200 km dari selatan Kota Tokyo dan 1 km dari pulau Iwoto (sebelumnya dikenal sebagai Iwo Jima).
Sudah diantisipasi sejak tahun lalu
Badan Meteorologi Jepang telah mencatat aktivitas gunung berapi di daerah tersebut sejak tahun lalu.Â
Fukashi Maeno, profesor Lembaga Penelitian Gempa Universitas Tokyo mengonfirmasi bahwa erupsi atau letusan gunung yang menyebabkan munculnya daratan baru terjadi pada 30 Oktober.
Erupsi tersebut berjenis letusan freatomagmatik, sejenis letusan eksplosif yang dihasilkan dari interaksi magma dengan air.
Ketika Maeno melaporkan hal ini kepada Kyodo di akhir Oktober, dia menyebutkan gumpalan asap dan abu setinggi lebih dari 50 meter muncul setiap beberapa menit selama erupsi berlangsung.
Dia juga menyaksikan langsung bebatuan besar terlempar ke udara dan kumpulan batu apung coklat mengapung di laut, yang diketahui mengalami perubahan warna akibat letusan tersebut.
Setsuya Nakada, profesor yang pernah bekerja di vulkanologi di universitas yang sama mengatakan kepada Japan Times minggu ini bahwa magma telah terbentuk di bawah air selama beberapa waktu sebelum akhirnya muncul ke permukaan.
Aktivitas gunung berapi di area Iwo Jima terkenal tinggi
Iwo Jima atau Iwoto adalah salah satu dari 50 gunung berapi di Jepang yang membutuhkan pemantauan ketat dari Badan Meteorologi Jepang sepanjang waktu.
Aktivitas gunung yang tinggi memungkinkan terjadinya letusan gunung kapanpun dan menyebabkan dampak-dampak lainnya.
Seperti perbaikan jalan yang rutin dilakukan karena aktivitas gunung menyebabkan
Seperti perbaikan jalan yang rutin dilakukan karena aktivitas gunung beberapa kali menyebabkan jalan aspal mengalami keretakan yang bisa mempersulit aksesibilitas jalan.
Kemudian karena panas bumi yang tinggi, lantai bangunan didirikan sekitar 1 meter lebih tinggi dari tinggi bangunan umumnya.
Tidak ada warga sipil bermukim di Iwoto
Aktivitas gunung yang tinggi dan tidak stabil adalah alasan utama pulau ini tidak bisa menjadi tempat bermukim warga sipil.
Tetapi, Pulau Iwoto ditinggali oleh sekitar 300 Pasukan Pertahanan Jepang yang ditugaskan di sana.
Selain itu, pulau tersebut juga menjadi lokasi latihan pendaratan kapal induk Amerika Serikat.
Pulau baru ini berpotensi tumbuh lebih besar
Maeno mengatakan, terbentuknya pulau-pulau yang terjadi baru-baru ini merupakan bukti aktivitas magmatik akhirnya kembali terjadi di area tersebut, khususnya pulau Iwoto.
Tingginya aktivitas magmatik yang masih berlangsung sampai sekarang, berpotensi menyebabkan pulau yang baru terbentuk ini tumbuh lebih besar, luas, dan berubah bentuk jika letusan terus berlanjut.
Namun, pulau ini juga mungkin menghilang jika tenggelam ditelan gelombang.
Jepang mempunyai pengalaman serupa di area tersebut 1904, 1914, dan 1986 dimana kesemua pulau baru tersebut tidak berhasil mengembang dan menghilang akibat erosi.
Adapun salah satu pulau yang berhasil berkembang dan membesar adalah Niijima pada tahun 2013 yang muncul berdempetan dengan pulau yang lebih tua, Nishinoshima.
Gabungan antara dua pulau baru dan lama ini bukan hanya memperbesar ukuran luasnya, tapi juga menjadi lebih dikenal oleh masyarakat karena bentuknya yang menyerupai karakter Snoopy.
Kemunculan daratan baru di Jepang itu sering
Tapi juga sering menghilang.
Menggunakan teknologi pemetaan digital, Otoritas Informasi Geospasial Jepang menyatakan telah mengidentifikasi 14.125 pulau, angka ini 7.273 lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, terdiri dari empat pulau utama. Sedangkan yang lainnya adalah pulau-pulau berukuran lebih kecil baik berpenghuni maupun tidak.
Kendati Jepang sering ‘melahirkan’ daratan baru, tapi juga sering menghilang.
Misalnya saja Esanbe Hanakita Kojima yang terletak 500 meter di lepas pantai Hokkaido, diperkirakan sudah menghilang karena tenggelam tanpa disadari oleh ombak pada tahun 2018.
Selama bertahun-tahun, tidak seorang pun di Jepang menyadari pulau tersebut menghilang.
Sampai akhirnya penulis Hiroshi Shimizu mengunjungi daerah tersebut untuk menulis sekuel buku bergambarnya tentang pulau-pulau tersembunyi di Jepang.