Nonton Film Free Willy (1993): Pedihnya Praktik Menjinakkan Hewan Liar

Nonton Film Free Willy (1993): Pedihnya Praktik Menjinakkan Hewan Liar

Nonton tilm free willy

DAFTAR ISI

Nonton film Free Willy merupakan salah satu ingatan yang lekat bagi anak 90an. Bagaimana tidak, hampir setiap masa liburan tiba, film ini pasti diputar di beberapa stasiun TV seperti RCTI atau Global TV.

Nah, artikel ini akan mengajakmu untuk lebih jauh mengulas film legendaris yang satu ini.

Overview

  • Tahun rilis : 1993
  • Genre : Drama
  • Sutradara : Simon Wincer
  • Penulis naskah : Keith A. Walker
  • Rumah produksi : Warner Bros Family Entertainment
  • Durasi : 1 jam 52 menit

Pemeran

Aktor/aktrisKarakter
Jason James RichterJesse
KeikoWilly
Lori PettyRae Lindley
Jayne AtkinsonAnnie Greenwood
August SchellenbergRandolph Johnson
Michael MadsenGlen Greenwood
Michael IronsideDial
Mykelti WilliamsonDwight Mercer

Sinopsis Film Free Willy (1993)

Ketika nonton film Free Willy, kita akan menikmati sebuah kisah yang berkutat di antara persabatan seekor paus orca atau paus pembunuh dengan seorang bocah gelandangan.

Willy sendiri merupakan seekor paus orca yang ditangkap oleh sekelompok penangkap paus di lepas pantai Islandia. Penangkapan itu membuatnya harus terpisah dengan kelompoknya, dan menjalani hidup yang sepi di taman hiburan.

Di sisi lain, Jesse ialah seorang bocah yang sudah enam tahun ditinggal ibunya. Ia tertangkap tangan mencuri makanan dan melakukan perusakan di taman hiburan.

Kenalakannya ini kemudian harus membuatnya menerima hukuman. Ia harus membersihkan graffiti di taman hiburan. Pemerintah pun memberikannya rumah asuh dengan Annie dan Glen Greenwood sebagai orang tua asuhnya.

Di taman itulah, Jesse akhirnya bertemu dengan Willy. Pertemuan itu terjadi setelah Willy menolong Jesse yang tenggelam. Willy yang sebelumnya susah didekati dengan cepat berteman dengan Jesse.

Taman hiburan pun kemudian menawarkan sebuah pekerjaan tetap pada Jesse. Jesse pun merasa nyaman dengan pekerjaan dan juga rumah barunya.

Taman hiburan tersebut ternyata hanyalah memanfaatkan Willy untuk menghasilkan uang sebanyak-banyaknya. Mereka bahkan membuat rencana jahat untuk sengaja membuat kebocoran tangki agar Willy mati dan Dial, si pemilik taman hiburan bisa mengklaim asuransi sebesar $ 1.000.000.

Mengetahui hal tersebut, Jesse, Randolph, dan Rae pun berusaha membuat rencana untuk membebaskan Willy. Berhasilkah mereka?

Review setelah nonton Free Willy (1993)

Nonton film Free Willy dijamin membuatmu dipenuhi perasaan yang nano-nano. Mulai dari kesal, senang, tersentuh, dan terutama sedih.

Bagian paling menyedihkan tentu saja adalah Willy. Ia dipisahkan dari kelompoknya, dijadikan sebagai media hiburan manusia, dan hidup sendiri dan terasing di taman hiburan.

Kesepian itu tentu saja mengoyaknya. Ia pun berusaha memberontak, ingin melepaskan diri tapi bagaimana bisa?

Ia mungkin ganas di alam liar, tapi kini Willy tinggal di kandang.

Apa yang terjadi pada Willy merupakan gambaran kekerasan terhadap binantang. Karena sejatinya Willy merupakan hewan liar. Ia harusnya hidup dalam kelompok dan bisa berenang bebas di alam liar, bukannya tinggal di kolam besar dan diharuskan melakukan beragam atraksi demi kesenangan manusia.

Praktek semacam ini sayangnya masih banyak terjadi. Misalnya, di taman hiburan, kita biasa melihat lumba-lumba atau anjing laut melakukan atraksi sebagai tontonan manusia.

Untuk melakukan hal tersebut, hewan-hewan tersebut tentunya harus dijinakkan. Padahal bagaimana pun mereka adalah hewan liar. Proses penjinakan ini tentunya melibatkan kekerasan yang melanggar kesejahteraan hewan.

Nonton film Free Willy bagi saya menjadi pengingat akan pentingnya kesejahteraan hewan dan pentingnya upaya mengakhiri atau paling tidak mereduksi domestifikasi hewan liar karena tidak sesuai dengan fitrahnya.

Apalagi Free Willy sendiri juga berangkat dari kisah nyata seekor paus orca bernama Keiko. Keiko juga hadir dalam film ini sebagai Willy.

Keiko sendiri dikatakan dipisahkan dari keluarganya di dekat Islandia. Ia kemudian tinggal di akurarium Islandia sebelum kemudian dijual ke sebuah taman hiburan di Meksiko. Keiko sendiri telah meninggal pada 2003 karena pneumonia di lepas pantai Norwegia.

Penangkaran dan penggunaan orca sebagai media hiburan jadi hal yang semakin menyedihkan mengingat menurut The Whale Sanctuary Project, paus memiliki kapasitas yang mendalam untuk merasakan emosi bahkan kemampuan ini melebihi manusia.

Karena itu, terbayang sudah apa yang Willy dan juga paus-paus lain yang ditangkarkan bukan?

Menonton film ini, bagi saya sendiri sama sekali bukan pengalaman yang menyenangkan. Meskipun pada akhirnya saya tahu kalau Keiko berhasil dilepaskan, tapi jadi makin sedih, karena ia tidak punya kemampuan untuk bertahan hidup di alam liar, karena sudah terlalu lama terperangkap dalam kendang.

Nangis ga tuh?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel