Merupakan hal yang lucu ketika mengetahui Denny JA bisa masuk ke dalam senarai 33 tokoh sastra paling berpengaruh di Indonesia. Bagaimana mungkin, menulis puisi yang lebih mirip epilog di penghujung acara Mata Najwa ini bisa disejajarkan dengan tokoh macam Pramoedya? Tak berhenti sampai situ, ternyata ada hal lucu lain yang bisa kita dapat dari Sang Megalomaniak ini, yaitu membaca biografinya di Wikipedia.
Membuka halaman biografi Denny JA, sepintas terlihat normal-normal saja. Namun jika dibaca lebih teliti, orang-orang yang paham siapa itu Denny JA pasti merasa janggal atau mungkin juga merasa geli membaca kontennya. Berikut tiga kejanggalan yang saya dapat dalam laman Wikipedia tentang Biografi Denny JA;
1. Maharaja
Wikipedia merupakan situs yang bersifat open source, artinya siapa saja dapat berkontribusi untuk membuat dan menyunting segala konten dalam Wikipedia. Karena bersifat terbuka, kita bisa melihat riwayat penyuntingan suatu artikel dan mengetahui siapa, apa, dan kapan saja yang terkait tentang penyuntingan suatu artikel.
Ada hal yang menarik jika kita melihat halaman biografi Denny JA, baik itu yang berbahasa Indonesia ataupun berbahasa Inggris. Melihat daftar penyuntingnya hanya didominasi oleh satu user saja bernama Maharaja. Bahkan akun ini juga yang pertama kali menulis laman biografi tentang Denny JA.
Akun Maharaja terlihat sangat aktif dalam menyunting dan memperbaharui laman ini, terhitung sejak pertama kali dibuat dari tanggal 18 Agustus 2009 hingga aktivitas terakhir penyuntingannya tercatat tanggal 16 Desember 2014. Saya menghitungnya akun Maharaja telah melakukan lebih dari 200 suntingan terhadap artikel Denny JA.
Apa sampai di sini saja kelucuannya? Tentu tidak. Coba lihat lagi riwayat penyuntingan akun Maharaja ini. Akun ini juga ikut membuat dan menyunting halaman tentang Lingkaran Survei Indonesia dan Indonesia Tanpa Diskriminasi dalam Bahasa Inggris. Terdengar familiar tidak?
Yang pasti pihak dibalik akun Maharaja2 ini sangat mengetahui segala hal tentang Denny JA sehingga punya waktu yang cukup untuk menyunting dan memperbaharui halaman Wikipedia Denny JA?
2. Denny JA, orang penuh prestasi dan tanpa dosa
Membaca biografi Denny dalam Wikipedia, seperti membaca CV pribadinya. Isinya melulu tentang perjalanan karir dan pencapaian-pencapaian penting yang sudah dicapai Denny. Disebutkan dalam laman itu, Denny sudah pantas disejajarkan dengan penyair macam William Shakespeare, Khalil Gibran, Jalaludin Rumi, dan Edgar Allan Poe. Lucu gak tuh?
Kelucuan lain yang dapat ditemui dalam laman Wikipedia Denny JA. Tidak ada sub judul yang membahas kontroversi seputar buku terkutuk 33 Tokoh Sastra Berpengaruh di Indonesia. Saya tidak tahu pasti apakah ada orang lain yang sudah mencoba menyuntingnya atau belum. Tapi melihat riwayat terakhir penyuntingan, akun Maharaja termasuk sangat aktif memperbarui halaman si Megalomaniak ini. Hingga tulisan ini dibuat, suntingan terakhir oleh Maharaja2 adalah tanggal 16 Desember 2014. Padahal buku terkutuk itu sudah terbit dari awal tahun 2014. Sangat tak masuk akal jika orang dibalik akun Maharaja2 ini tidak mengetahui perihal kontroversi Denny atau mungkin akun Maharaja2 sengaja tak mau menuliskannya?
Berbeda dengan Fatin Hamama, orang yang sering disebut-sebut sebagai makelar yang memasukkan nama Denny JA ke dalam buku terkutuk tersebut. Di halaman Wikipedia tentang dirinya kita dapat menemukan sub bagian berjudul Kontroversi yang menuliskan perselisihan Denny dan Fatin melawan Bung Saut terkait buku 33 tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh.
3. Saking lucunya Denny JA, ia menyediakan link download gratis karya-karyanya
Mungkin poin ini yang paling lucu dalam Wikipedia Denny JA. Poin ini memperlihatkan betapa narsisnya Denny JA sebagai seorang penulis. Orang-orang yang ingin mencari karya paper-nya tak perlu repot-repot googling, cukup mengunjungi Wikipedianya sudah tersedia di sana.
Pada sub judul Buku dan Karya di Wikipedia Denny, terdapat direct link untuk mengunduh langsung buku-buku dan karya-karya akademiknya. Luar biasa bukan, saya pikir ini sebuah terobosan lain yang bisa dibanggakan Denny JA. Bahkan bila mengunjugi laman Wikipedia tokoh-tokoh penulis macam Pramodya A. Toer, Zlavoj Zizek, atau Wijaya Herlambang, kita tidak akan menemui direct link untuk mengunduh langsung karya-karya mereka. Inilah contoh yang mungkin bisa ditiru penulis-penulis lain jika ingin narsis seperti Denny JA.
Wikipedia memegang tiga kebijakan tentang bagaimana dalam membuat biografi seorang tokoh. Kebijakan tersebut adalah verifikasi, menggunakan sudut pandang netral, dan juga bukan merupakan opini pribadi. Jelas-jelas apa yang ditampilkan laman biografi Denny JA ini tidak netral dan hanya mengambil sisi baik dari Denny saja. Tak satupun sumber berita ditemukan yang membahas tentang keburukannya
Saya menyarankan salah satu cara untuk melawan pembodohan sejarah sastra Indonesia dan ikut serta dalam solidaritas #SaveSaut adalah dengan merevisi Wikipedia sang megalomaniak ini. Bukan hanya Denny JA, tetapi juga orang-orang yang terlibat dalam penerbitan buku terkutuk ini. Ada yang berminat?
*Tulisan ini diikutkan dalam Writing Challenge #5 dengan tema #SaveSaut.