Menjelang bergulirnya Indonesia Soccer Competititon (ISC) bulan April ini, kita disuguhi dua tim instansi pemerintah. PS TNI dan PS Polri menjadi tim peserta resmi yang akan berlaga di ISC. sebuah turnamen sepak bola jangka panjang pengisi kekosongan liga yang entah sampai kapan.
Lahirnya kedua klub ini juga tak lepas dari turnamen-turnamen singkat yang sudah beberapa kali diadakan sebelumnya. PS TNI muncul dari Piala Jenderal Sudirman yang digagas oleh TNI. Sedangkan PS Polri, muncul dari Piala Bhayangkara yang diinisiasi oleh Polri.
Legalitas kedua tim ini pun juga diperoleh dengan cara yang sama, yaitu hasil merger dengan klub-klub peserta ISL sebelumnya. Jika  PS TNI hasil merger dengan Persiram Raja Ampat, PS Polri berhasil dengan Surabaya United yang kemudian berubah menjadi Surabaya United Bhayangkara.
Melihat fenomena ini, rasanya siapa saja bisa membuat sebuah klub sepak bola baru secara instan. Ketiadaan kompetisi regular membuat sebagian besar klub-klub Indonesia kesulitan keuangan, dan Polri serta TNI adalah dua Instansi yang sumber dananya berasal dari rakyat,. Hei guys, siapa yang tidak tergoda dengan uang rakyat?
Tak menutup kemungkinan ke depannya pihak-pihak lain akan mengikuti langkah PS TNI dan PS Polri untuk membentuk sebuah klub sepak bola. Bisa dari instansi pemerintah lainnya, BUMN, atau juga mungkin perusahaan swasta. Misalkan salah satu Instansi pemerintah lain, mungkin saja Badan SAR Nasional gak mau kalah dengan TNI dan Polri. Mereka kemudian membentuk PS Basarnas.
Tapi ada satu pihak yang sangat saya harapkan bisa mengikuti jejak PS TNI dan Polri, yaitu kalangan artis Indonesia. Artis-artis Indonesia memiliki penghasilan yang lumayan besar. Salah satunya adalah Raffi Ahmad. Artis yang oleh media-media online dinobatkan sebagai artis dengan bayaran tertinggi di Indonesia. Dalam sehari, bisa ada tiga hingga empat acara TV yang memakai jasa Raffi Ahmad, dari pagi sampai malam.
Salah satu media online menyebutkan, total bayaran Raffi Ahmad sebagai artis bisa mencapai enam milyar rupiah per bulan. Ini belum ditambah pemasukan dari luar pekerjaannya sebagai artis, seperti bisnis property, fashion, dan usaha kulinernya. Intinya, Raffi Ahmad mempunyai potensi dan modal yang kuat untuk membangun sebuah klub sepak bola professional yang mapan di Indonesia.
Raffi Ahmad tinggal mencari klub-klub sepak bola yang miskin dan butuh uang. Nama Raffi Ahmad sudah cukup menjual untuk mengundang sponsor. Raffi tinggal mengganti nama klub yang akan dibeli menjadi PS Raffi Ahmad.
Dengan kekayaan Raffi Ahmad saat ini, sudah cukup untuk mempersiapkan segala infrastruktur keperluan klub. Seperti membuat sebuah lapangan latihan, atau bahkan membangun stadion kecil milik sendiri. Cukup yang berkapasitas 10 sampai 20 ribu penonton saja. Kalau dirasa kemahalan, Raffi Ahmad bisa mengontrak stadion yang sudah ada dan melakukan renovasi stadion seperti yang dilakukan Bali United dengan stadion Dipta di Gianyar.
Dan yang paling penting dapat mengontrak pelatih berkualitas dan pemain tanpa harus menunggak gajinya. Dengan catatan pemain-pemain yang dikontrak Raffi Ahmad bukanlah pemain bintang bergaji tinggi macam Kiko Insa atau Andi Vermansyah. Cukup pemain muda yang punya talenta atau kalau perlu mengontrak kawan-kawan artis Raffi Ahmad yang jago bermain bola di klubnya, seperti Ibnu Jamil atau Desta club 80’s.
PS Raffi Ahmad tak perlu takut tidak dapat dukungan supporter, mungkin bisa dibilang jumlah suporternya lebih banyak dan lebih merata seluruh di Indonesia daripada jumlah supporter PS TNI atau PS Polri. Lihat saja, jumlah follower Instagram Raffi Ahmad yang mencapai 9 juta lebih.
Angka itu melebihi follower Presiden Joko Widodo, dan juga jumlah gabungan seluruh personel TNI dan Polri. Saya perkirakan penonton-penonton setia Dahsyat dan Pesbukers akan pindah ke stadion mendukung PS Raffi Ahmad ketika berlaga. Dan tentu saja penonton yang merupakan fans-fans Raffi Ahmad ini rela mengeluarkan banyak duit mendukung tim milik idolanya bermain. Tidak seperti supporter PS TNI dan PS Polri yang tiket masuk stadion mereka saja dibayari negara.
Melihat potensi yang dimiliki PS Raffi Ahmad, sepertinya tak butuh waktu lama untuk menjadi sebuah klub besar di Indonesia. Apa saja yang disentuh Raffi Ahmad pasti bisa mengahasilkan duit. Acara nikahan Raffi Nagita  dan proses kelahiran anak pertama mereka saja disiarkan langsung di TV nasional. Dan berhasil mengundang banyak iklan, yang artinya menambah tebal kocek pribadi Raffi Ahmad.  PS Raffi Ahmad saya yakin bisa menjadi pundi-pundi uang Raffi Ahmad. TV nasional pasti tertarik membuat program reality show sehari-hari Raffi bersama pemain-pemainnya.
Jika ini terlaksana dan berhasil, mungkin saja artis-artis lain akan mengikuti jejak Rafi Ahmad memiliki Klub sepak bolanya sendiri. Siap-siap saja, kita akan melihat pertandingan antara PS Raffi Ahmad vs Arema Cronus, lalu Derbi Sunda, Persib vs Persule (Persatuan Sepak bola Sule Sutisna), atau juga PSS Sleman vs Princess Syahrini FC. Begitulah sepak bola Indonesia!