Sediksi.com – Karolina Shiino yang baru dinobatkan sebagai Miss Jepang pada 22 Januari 2024 mengumumkan melepaskan mahkotanya setelah sebuah tabloid Jepang memberitakan skandal perselingkuhannya dengan seorang pria beristri pada Senin (5/2).
Kemenangan Shiino sendiri menuai kontroversi di Jepang karena perempuan yang mendapat kewarganegaraan Jepang dengan cara naturalisasi ini, kelahiran Ukraina.
Karolina Shiino putuskan mundur dan minta maaf
Tepat dua minggu sejak kontroversi penobatannya sebagai Miss Jepang 2024, Karolina Shiino harus membuat keputusan untuk menghadapi pemberitaan tidak menyenangkan tentangnya.
Artikel di tabloid Shukan Bunshun, majalah mingguan yang dikenal sering mengungkapkan skandal figur publik Jepang melaporkan bahwa Shiino telah menjalin hubungan dengan seorang influencer dan dokter yang sudah menikah.
Dalam tanggapan awal terhadap laporan tersebut pekan lalu, penyelenggara kontes membela Shiino dengan mengatakan bahwa dia tidak mengetahui pria tersebut sudah menikah.
Tapi pada hari Senin, pihak penyelenggara kontes mengatakan bahwa Shiino akhirnya mengaku dirinya sebenarnya tahu tentang status pria tersebut yang sudah menikah.
Menurut laporan Asosiasi Miss Jepang, Shiino telah meminta maaf karena telah menyesatkan dan pihak penyelenggara kontes telah menerima pengunduran dirinya.
Shiino juga meminta maaf kepada para penggemarnya dan masyarakat umum dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Dia mengatakan pernyataannya yang tidak benar tersebut dilakukan dilakukan karena saat itu merasa takut dan panik dalam menanggapi laporan tersebut.
“Saya mendapat dukungan atas masalah besar yang telah saya timbulkan dan dengan ini saya merasa telah mengkhianati mereka yang mendukung saya,” katanya.
Sementara itu, pihak pria yang diberitakan terlibat dalam skandal ini belum memberikan komentar publik apa pun.
Dikritik karena tidak memenuhi standar kecantikan Jepang
Karoline Shiino lahir di dan berasal dari keturunan Ukraina. Dia mendapatkan kewarganegaraan Jepang melalui naturalisasi pada tahun 2022 setelah pindah ke negara tersebut di usia 5 tahun.
Kemenangannya sebagai Miss Jepang 2024 pada 22 Januari rupanya tidak hanya menuai kritik di dalam Jepang, tapi juga pengguna internet dari berbagai negara, khususnya platform X (sebelumnya Twitter) dan Reddit.
Komunitas internasional mengomentari soal bagaimana seorang individu yang tidak punya darah Jepang ataupun lahir di Jepang, bisa mengikuti kontes kecantikan dan bahkan memenangkannya.
Tidak hanya itu, kritik yang muncul juga mempertanyakan bagaimana seorang perempuan Kaukasia bisa mewakili “kecantikan Jepang.”
Tapi kritik yang bermunculan di Jepang bukan spesifik soal itu.
Melainkan soal Shiino yang dianggap tidak memenuhi standar kecantikan Jepang, yang mengimplikasikan bahwa dia seharusnya tidak cukup Jepang untuk bisa memenangkan kontes Miss Jepang ini.
Menariknya, bukan hanya kritik yang diterima oleh Shiino, tapi juga pujian.
Para pendukungnya mengatakan kemenangannya membantu mendefinisikan kembali apa artinya menjadi orang Jepang di negara dengan jumlah penduduk asing sebanyak 3 juta orang tersebut.
Dari segi peraturan dan persyaratan untuk mengikuti kontes kecantikan ini, sama sekali tidak ada pelanggaran yang telah dilakukan oleh Shiino.
Banyak pendukungnya menunjukkan bahwa Shiino telah memenuhi kriteria untuk mengikuti kontes tersebut. Yang di antaranya, kontestan harus warga negara Jepang, lajang, dan berusia antara 17 dan 26 tahun saat mendaftar.
Dalam pidato penerimaan yang penuh air mata dan disampaikan dalam bahasa Jepang yang fasih pada 22 Januari, Shiino mengatakan, “saya hidup sebagai orang Jepang, namun ada hambatan rasial dan banyak kejadian yang membuat saya sadar bahwa saya tidak diterima.”
“Saya dipenuhi rasa syukur yang begitu besar karena saya benar-benar diterima sebagai orang Jepang hari ini,” lanjutnya.
Gelar Miss Jepang akan dikosongkan untuk tahun ini
Menyusul Karoline Shiino yang mengumumkan dirinya mengundurkan diri dan menyerahkan mahkotanya sebagai Miss Japan 2024, pihak asosiasi mengatakan gelar Miss Jepang selama tahun 2024 ini akan dikosongkan.
Untuk itu, pihak asosiasi juga meminta maaf kepada para juri dan sponsor.
Laporan media Jepang mengatakan penyelenggara kontes awalnya mendukung Shiino atas pengungkapan tersebut setelah dia mengatakan kepada agen modelnya bahwa dia telah mengakhiri hubungan ketika dia mengetahui pria itu sudah menikah.
Namun pada hari Senin agensi tersebut mengatakan telah mengkonfirmasi bahwa Shiino terus menemui pria tersebut.
Pemenang Miss Jepang sebelumnya juga memicu kontroversi yang sama
Pada tahun 2015, Ariana Miyamoto, yang memiliki ibu berkewarganegaraan Jepang dan ayah keturunan Afrika-Amerika, menuai kritik di internet setelah dia menjadi wanita ras campuran pertama yang mewakili Jepang di kontes Miss Universe.
Setahun kemudian, Priyanka Yoshikawa, yang memiliki keturunan Jepang dan India, mewakili Jepang dalam kontes Miss World.