Penerapan Keselamatan Kerja di Laboratorium yang Harus Diketahui

Penerapan Keselamatan Kerja di Laboratorium yang Harus Diketahui

Keselamatan Kerja di Laboratorium

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pekerja laboratorium tentunya tidak asing dengan potensi bahaya yang ditimbulkan dari laboratorium seperti kebakaran, keracunan, kerusakan alat, dan sebagainya.

Maka dari itu pihak penanggung jawab laboratorium punya tanggung jawab untuk mengembangkan kebijakan, sistem, dan prosedur yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pekerjanya.

Artikel ini akan menjelaskan berbagai hal yang perlu diketahui dari penerapan keselamatan kerja di laboratorium. 

Kenali 9 simbol keselamatan kerja di laboratorium

Penerapan Keselamatan Kerja di Laboratorium yang Harus Diketahui - image 35
9 simbol keselamatan kerja di laboratorium

Berikut ini penjelasan sembilan simbol keselamatan kerja di laboratorium beserta artinya yang harus diketahui.

  • Flammable – mudah terbakar

Bahwa benda tersebut mudah terbakar dan untuk itu, letakkan jauh dari pemicunya. Misalnya aluminium alkil fosfor yang merupakan zat terbakar langsung, maka hindari kontak bahan tersebut dengan udara.

Kemudian untuk butane dan propane, hindari kontak dengan udara dan sumber  api. Untuk aseton dan benzene, hindarkan dari sumber api.

  • Harmful – berbahaya

Ada dua kode bahan kimia untuk kategori hamrful atau berbahaya yang mana jika kalian menemukannya di sebuah produk, maka pahami risikonya. Kode “Xn” berarti bahan tersebut menyebabkan risiko kesehatan jika masuk melalui pernapasan, mulut, dan kontak kulit. Contoh: peridin.

Kode “Xi” berarti bahan berpotensi menyebabkan inflamasi jika kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir. Contoh: ammonia dan benzyl klorida.

  • Corrosive – korosif

Beberapa contoh bahan dengan simbol ini misalnya belerang oksida dan klor. Sehingga jangan menghirup uap dari bahan ini atau kontak langsung dengan mata dan kulit karena sifatnya yang korosif atau merusak jaringan hidup.

  • Poison/toxic – beracun

Keracunan karena bahan dengan simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk melalui mulut, tapi juga bisa meracuni lewat proses pernapasan (inhalasi) atau melalui kontak dengan kulit. Beberapa contoh bahannya adalah arsen triklorida dan merkuri klorida.

  • Explosion – mudah meledak

Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api.

Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa.

  • Biohazard – bisa membahayakan bagi manusia

Simbol ini memiliki arti bahwa zat atau bahan kimia tersebut berasal dari organisme maupun bahan-bahan yang berasal dari organisme dan dapat membahayakan manusia.

  • Oxidizer – pengoksidasi

Arti dari simbol oxidizer adalah zat atau bahan kimia tersebut dapat melepaskan panas dan memicu api jika bereaksi terhadap zat kimia lainnya. 

  • Environmental hazard – bisa membahayakan bagi lingkungan

Simbol ini memiliki arti bahwa zat kimia tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Tingkat berbahayanya adalah hingga menyebabkan kematian bagi tumbuhan, hewan, bahkan manusia.

  • Radioactive – mengandung radioaktif 

Untuk zat kimia yang memiliki simbol radioaktif, pastikan untuk menyimpannya dengan baik agar jangan sampai bocor dan terpapar di ruangan laboratorium.

Siapkan alat penjamin keselamatan kerja yang berkualitas baik

Alat yang dibutuhkan untuk bekerja di laboratorium bisa jadi beragam karena menyesuaikan kebutuhan masing-masing. Namun berikut ini beberapa yang umum disediakan untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 

  • Jas laboratorium
  • Sarung tangan
  • Goggles
  • masker

Mengenal dan tahu cara menggunakan alat-alat laboratorium

Mengetahui cara menggunakan alat-alat laboratorium tentunya penting untuk memperlancar pekerjaan dan mencegah terjadinya kekeliruan cara menggunakan yang berpotensi pada hal yang tidak diharapkan.

Kalian perlu untuk bisa mengidentifikasi berbagai alat yang terbuat dari gelas beserta fungsinya seperti cawan petri, gelas arloji, termometer, pipet mikro, labu ukur, dan sebagainya.

Kalian juga perlu tahu fungsi alat yang terbuat dari porselen seperti mortal dan pestle, corong buchner, plat tetes, krusibel, spatula, dan sebagainya.

Kalian juga perlu tahu cara menggunakan alat yang terbuat dari logam dan karet seperti kaki tiga dan filler.

Jangan makan dan minum di laboratorium

Penerapan Keselamatan Kerja di Laboratorium yang Harus Diketahui - image 36
Larangan membawa makanan dan minuman ke laboratorium

Untuk menghindari potensi kecelakaan kerja dan dampaknya, sebaiknya tidak makan dan minum di laboratorium. 

Di sisi lain, membawa makan dan minum ke laboratorium juga bisa menyebabkan distraksi, mengganggu konsentrasi yang akhirnya kembali mengarah pada potensi kecelakaan tersebut.

Membersihkan dan merapikan laboratorium sebelum pergi

Hal ini termasuk memastikan semua barang sudah dikembalikan ke tempat semula dan dalam kondisi sudah aman sebelum ditinggal. 

Selain tujuan utamanya untuk memastikan keamanan barang-barang yang ada di dalam laboratorium, juga supaya ketika kembali ke laboratorium keesokan harinya, laboratorium sudah dalam kondisi bersih dan siap digunakan. 

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel