Pengembangan Karier Tradisional: Definisi, Karakteristik, Strategi, dan Perbedaannya dengan Modern 

Pengembangan Karier Tradisional: Definisi, Karakteristik, Strategi, dan Perbedaannya dengan Modern 

Alasan-kuliah-manajemen-1280x918

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pesatnya perkembangan dunia bisnis dari waktu ke waktu menuntut perusahaan-perusahaan untuk terus bersaing. Bukan hanya agar perusahaannya bisa berlangsung untuk waktu yang lama, tapi juga lebih unggul dari perusahaan saingannya. 

Salah satu bagian yang vital dalam keberlangsungan perusahaan adalah pekerjanya. Berbagai strategi pun dilakukan agar perusahaan semakin maju dengan mengelola pekerjanya sebaik mungkin. 

Konsultan karier Robert Barner, mengemukakan tentang strategi pengembangan karier dalam ‘The Futurist’ dengan judul “The New Career Strategist: ‘Career Management for the Year 2000 and Beyond’” pada 1994. 

Bahwa terdapat dua model manajemen karier utama yang perlu diketahui, yaitu pengembangan karier tradisional dan pengembangan karier modern.

Apa yang membedakan keduanya? Bagaimana karakteristiknya? Simak artikel selengkapnya berikut ini.

Pengembangan karier secara tradisional

Pengembangan karir secara tradisional merujuk pada pendekatan konvensional atau cara lama dalam memanajemen dan mengembangkan karier seseorang. Pendekatan ini cenderung mengikuti pola atau norma-norma yang telah mapan dalam dunia kerja.

Berikut ini beberapa karakteristik dari pengembangan karier secara tradisional.

  1. Hierarki organisasi

Pengembangan karier tradisional seringkali terkait dengan kemajuan hierarkis dalam struktur organisasi. Seorang pekerja diminta untuk naik pangkat secara bertahap, mulai dari posisi awal hingga mencapai posisi manajerial atau eksekutif.

  1. Pendidikan formal dan pelatihan

Pendidikan formal dan pelatihan dianggap sebagai cara utama untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk maju dalam karier.

Seseorang bisa mengikuti kursus, seminar, atau program pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya.

  1. Lama kerja dan pengalaman

Pengalaman kerja dianggap sebagai faktor kunci dalam pengembangan karier. Semakin lama seseorang bekerja dan semakin banyak pengalaman yang dimiliki, semakin besar peluang untuk mendapatkan promosi atau tanggung jawab yang lebih besar.

  1. Evaluasi kinerja periodik

Penilaian kinerja dilakukan secara periodik, dan hasilnya bisa memengaruhi pengembangan karier seseorang. Evaluasi ini seringkali menjadi dasar untuk keputusan terkait promosi atau pengakuan lainnya.

  1. Spesialisasi dan spesifik posisi kerja

Tradisionalnya, seseorang diharapkan untuk mengkhususkan diri dalam suatu bidang atau posisi kerja tertentu. Peningkatan karier biasanya terjadi dalam batas-batas spesifik tersebut.

  1. Pemimpin dan mentor

Pengembagan karier seringkali melibatkan bimbingan dari pemimpin atau mentor yang lebih berpengalaman. Pemimpin ini bisa memberikan arahan dan nasihat mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan karier.

Dari karakteristik pengembang karier tradisional, kemudian dibagi lagi berdasarkan dua strategi, yaitu internal dan eksternal.

Menggunakan strategi karier internal

Pengembangan karier tradisional dapat dilakukan menggunakan karier internal. Artinya proses peningkatan dan kemajuan karier seseorang di dalam organisasi tempat berfokus pada upaya untuk merancang langkah-langkah karier yang terjadi di dalam perusahaan sendiri, bukan di luar (eksternal). 

Untuk menggunakan strategi karier internal, berikut ini beberapa cara yang bisa ditempuh.

  1. Promosi dan pemindahan jabatan
  2. Pelatihan dan pengembangan
  3. Mentorship dan pembinaan
  4. Evaluasi kinerja dan kenaikan gaji
  5. Program pemajuan bakat

Menggunakan strategi karier eksternal

Pengembangan karier tradisional dapat dilakukan menggunakan karier eksternal. Artinya upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan karier seseorang dengan mencari peluang di luar organisasi tempat bekerja, baik perusahaan lain bahkan industri yang berbeda.

Untuk menggunakan strategi karier eksternal, berikut ini beberapa cara yang bisa ditempuh.

  1. Pencarian pekerjaan eksternal
  2. Networking dan hubungan profesional
  3. Rekrutmen dan agensi penempatan
  4. Pendidikan dan pengembangan lanjutan
  5. Pemindahan geografis
  6. Pengalaman lintas-industri

Perbedaan pengembangan karier tradisional dengan modern

Selain tradisional, Robert Barner juga menerangkan tentang pengembangan karier secara modern. 

Pengembangan karier modern ini mencakup pendekatan yang lebih dinamis, inovatif, dan adaptif dalam merencanakan dan memajukan karier seseorang.

Di era dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat, kebutuhan akan keterampilan tertentu juga terus berkembang dan mendorong baik organisasi maupun individu untuk mengadopsi strategi pengembangan karier yang lebih fleksibel dan proaktif.

Maka dari itu, pendekatan pengembangan karier modern pun diformulasikan. Adapun karakteristik dari pendekatan ini yang membedakannya dengan jenis tradisional adalah sebagai berikut.

  1. Pendidikan dan pembelajaran berkelanjutan
  2. Fleksibilitas karier
  3. Pengembangan keterampilan lintas-fungsional
  4. Kewirausahaan dan inovasi
  5. Mentorship dan kolaborasi
  6. Teknologi sebagai alat pengembangan karier
  7. Pentingnya work-life balance
  8. Penekanan pada diversitas dan inklusi

Itu dia penjelasan untuk definisi, karakteristik, dan strategi pengembangan karier tradisional yang perlu diketahui. Meskipun pendekatan tradisional masih berlaku, Robert Barner juga merumuskan pengembangan karier secara modern yang lebih bisa mengakomodasi kebutuhan di era saat ini. 

Baca Juga
Topik
notix-artikel-retargeting-pixel