Hati-hati Memahaminya, Ini Perbedaan Hemat dan Pelit Terkait Menabung

Hati-hati Memahaminya, Ini Perbedaan Hemat dan Pelit Terkait Menabung

Perbedaan hemat dan pelit terkait menabung

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pasti kita telah mengatur keuangan agar pengeluaran tidak sampai membengkak dan check out sana-sini.

Namun, sudah kah kamu yakin bahwa cara yang kamu terapkan terbilang hemat atau kah pelit? Atau justru keduanya berarti sama?

Arti hemat dan pelit memang tampak membingungkan, terlebih ketika kita sedang memulai program menabung. Maka dari itu, penting untuk mengetahui perbedaan hemat dan pelit terkait menabung supaya kita tahu bagaimana harus bertindak dan tidak sembarang melabeli orang lain.

Apa sih perbedaan hemat dan pelit terkait menabung? Berikut ini ulasan dan cara identifikasi yang sesuai terkait perbedaan hemat dan pelit.

Perbedaan Hemat dan Pelit Terkait Menabung

Ketika kamu mandi pagi dan hendak membersihkan rambut dengan shampoo, kamu mendapati shampo di dalam botol itu tinggal menyisakan tetes-tetes terakhir. Tindakan berikutnya bisa jadi salah satu cara mengidentifikasinya lho.

Alih-alih membuangnya ke tempat sampah, kamu malah menuang air ke dalam botol shampoo tersebut. Tujuannya yaitu mengambil sisa-sisa shampoo yang melekat di dasar botol. Dengan demikian pagi itu kamu bisa keluar dari kamar mandi dengan rambut yang bersih.

Hayo, tindakan tersebut tergolong hemat atau pelit? Semua orang punya pandangan pribadi tentang tindakan tersebut, mari membahasnya satu persatu.

Menabung untuk investasi

Investasi dan berpikir tentang kebaikan jangka panjang ialah pola pikir yang baik. Apabila ada seorang yang menekan pengeluaran dan diam-diam menanam investasi, maka ia tergolong orang yang hemat loh.

Apakah orang pelit juga berperilaku dan bertindak demikian? Tentu tidak. Jika orang pelit menabung, ia tidak menggunakannya untuk investasi. Masa depan tidak begitu mengganggu pikiran orang pelit. Bahkan, bisa jadi orang pelit tidak menabung sama sekali.

Makanya, kalau ada teman kamu yang suka ngirit dan jarang jajan, jangan keburu disebut pelit ya. siapa tahu ternyata dia menabung untuk investasi.

Menyisihkan uang untuk ditabung

Tidak jauh berbeda dengan poin pertama, orang hemat pengeluarannya akan terkontrol rapi, lalu ia akan menyisihkan sisa uang yang ada. Uang tersebut akan digunakan suatu hari nanti jika ada keperluan yang mendesak.

Singkatnya, orang hemat akan menabung dan tabungannya untuk melindungi diri pada waktu yang tak terduga.

Berbanding terbalik dengan orang yang pelit. Ia hanya enggan mengeluarkan uang belaka, tetapi tidak ada motif apa-apa untuk tabungan atau dana darurat di kemudian hari.

Mengeluarkan Modal untuk Bisnis

Apakah kamu pernah mendengar pepatah, modal sedikit untuk untung sebukit? Nah ini lah cara berpikir orang pelit hehe.

Mungkin ada kesamaan sih antara orang pelit dengan orang hemat menyoal modal bisnis. Orang hemat biasanya hati-hati dalam mengeluarkan modal, sebab ia tidak ingin kalau ternyata pengeluaran itu berujung sia-sia.

Namun jika bisnis itu terus berkembang dan memperoleh angka yang meyakinkan, maka modal yang lebih besar akan dikeluarkan oleh orang hemat.

Berbeda loh dengan orang pelit, ia biasanya ogah-ogahan dalam mengeluarkan modal, dan jika ada  cara untuk menghindari pengeluaran, lantas akan ia lakukan cara tersebut. Tetapi, kalau sudah ngomongin keuntungan, nah orang pelit akan berada di barisan terdepan. Di sini, adakah orangnya yang kayak gitu?

Memberi kepada sesama

Orang hemat, meskipun lagi ngirit, ia akan memberikan sedikit uangnya untuk orang lain, entah karena itu tips atas suatu pelayanan, atau karena mereka membutuhkan uang untuk sekadar makan.

Sementara orang pelit, jika ditanya harus kah memberi sesuatu kepada seseorang, ia akan menjawab “Tuhan akan mengutus orang lain untuk memberinya uang.”

Perbedaan Hemat dan Pelit Terkait Mindset

Orang Hemat vs Orang Pelit saat Membeli Barang

Dilansir dari adimesaved.com, orang pelit akan menjauhkan diri dari urusan membayar. Ia melihat besaran nilai, dan sangat terganggu dengan uang yang harus dikeluarkan. Segala cara akan ia lakukan untuk dapat menghindar dari urusan membayar.

Contoh: Orang pelit tidak mau membeli baju baru meskipun bajunya sudah pada usang. Bukan karena tidak punya, tetapi ia memang sulit untuk mengeluarkan uang saja.

Orang hemat tidak lah demikian. Ia melihat seberapa mahal suatu barang, namun juga memperhatikan kualitas barang tersebut. Jikalau ada yang harganya lebih murah, barang itu lah yang akan ia ambil.

Contoh: Orang hemat akan membeli barang bekas yang kondisinya masih baik. Hal itu ia lakukan karena ia membutuhkan barang tersebut, tapi juga berkomitmen menekan pengeluaran.

Orang Hemat vs Orang Pelit saat Pergi Liburan

Dalam hal liburan, tentu saja semua orang punya batas toleransi pengeluaran. Nah, orang pelit biasanya akan tetap menekan pengeluaran di angka yang paling sedikit.

Contoh: saat orang pelit pergi ke Pantai Balekambang, uang yang seharusnya ia keluarkan kisaran 200 ribu rupiah. Namun orang pelit tidak akan membeli apapun sepanjang liburan tersebut, bahkan rela menahan lapar, supaya pengeluarannya tidak sampai 50 ribu rupiah.

Sedangkan orang hemat akan mengeluarkan uang sampai di bawah batas toleransi pengeluaran, tetapi tetap bisa menikmati liburan dengan gembira.

Contoh: orang hemat akan membawa bekal dan segala keperluan yang dibutuhkan di lokasi liburan. Pasalnya, harga makanan dan produk yang dijajakan di lokasi wisata biasanya lebih tinggi dari rata-rata.

Itu lah perbedaan hemat dan pelit terkait menabung beserta contoh mindsetnya. Memang keduanya tampak sukar dibedakan, namun jika diteliti lagi, keduanya saling bertolak belakang dan jauh berbeda. Semoga pembahasan soal perbedaan hemat dan pelit terkait menabung kali ini bermanfaat buat kamu!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel