Prediksi Tren Rekrutmen 2024, Kabar Baik untuk Job Seeker

Prediksi Tren Rekrutmen 2024, Kabar Baik untuk Job Seeker

tren rekrutmen 2024

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Jika target kalian tahun 2024 ini adalah diterima kerja, artikel ini akan menyampaikan prediksi tren rekrutmen tahun ini.

Pada tahun 2024 ini, diprediksi ada lebih banyak kabar baik untuk kita semua yang sedang memperjuangkan karier dan penghidupan yang lebih baik. 

Mengingat beberapa tahun belakangan, kita telah sama-sama dihadapkan pada berbagai tantangan tidak terduga dan ketidakpastian yang membuat banyak dari kita meragukan apakah situasi bisa membaik atau tidak ada harapan sama sekali.

Jawaban singkatnya, ya. Semua akan segera membaik pada akhirnya.

1. Lebih banyak perusahaan akan membuka lowongan kerja

Layoff yang kerap terjadi dalam beberapa gelombang selama beberapa tahun belakang memang menyebabkan banyak pekerja termasuk job seekers baru, merasa gelisah dengan masa depan kariernya. 

Tapi pendiri dan CEO perusahaan kepegawaian LaSalle Network Tom Gimbel yakin bahwa fenomena layoff ini akan berakhir tahun 2024. 

“Tiga per empat perusahaan yang bekerja dengan kita berencana menambah jumlah karyawan pada tahun 2024,” ucapnya.

“Banyak perusahaan yang memecat karyawannya tahun ini (2023), dan hal tersebut berarti upaya merampingkan perusahaan. Tahun depan (2024), mereka akan menambah jumlah karyawan.”

Dari tiga per empat perusahaan tersebut, diprediksi jumlah karyawan yang bertambah sekitar 4%.

2. Berkurangnya angka pengunduran diri

Di tahun 2024, diprediksi semakin banyak orang yang memilih bertahan. Para pekerja di tahun ini cenderung fokus pada membuat diri mereka lebih adaptif terhadap situasi yang dihadapi. 

Hasilnya, angka pengunduran diri di tahun 2024 ini diprediksi akan berkurang.

Dari sisi upaya perusahaan sendiri, banyak dari mereka juga lebih metodis dalam membangun talent pool, termasuk lebih terbuka terkait mengembangkan employer brand.

Employer brand sendiri juga menjadi salah satu fokus utama banyak perusahaan yang mulai dikembangkan akhir-akhir ini karena dengan punya reputasi perusahaan yang bagus, bisa mendatangkan lebih banyak keuntungan dan hal positif untuk perusahaan.

3. Perusahaan fokus pada keahlian

Biasanya, perusahaan menggunakan position-based model dimana untuk mencari orang yang bisa mengisi sebuah posisi, manajer bekerja sama dengan ahli Human Resource Development (HRD) untuk membuat deskripsi pekerjaan (job description).

Bagaimanapun, metode tersebut berubah tahun ini. Lebih banyak perusahaan fokus pada keahlian atau keterampilan kandidat. 

Khususnya pada keterampilan perilaku (behavioral skills) dibanding keterampilan teknis (technical skills).

Dengan perubahan zaman yang dinamis, perusahaan juga diharapkan untuk bisa mengidentifikasi individu atau kandidat yang tangkas dalam mempelajari keterampilan baru dan yang mampu memecahkan masalah serta mengomunikasikan temuan mereka kepada orang lain.

Perubahan metode ini membawa kabar baik karena bisa meningkatkan produktivitas dan retensi dengan meningkatkan semangat kerja.

4. WFA dan hybrid masih akan berjaya

Sistem Work From Anywhere (WFA) ataupun hybrid masih akan berjaya di tahun 2024 ini. 

Semakin banyak perusahaan mengakui WFA bisa menjadi jawaban untuk strategi menyejahterakan pekerja dan tetap memberikan dampak positif untuk perusahaan.

Karena bagi pekerja, sistem WFA atau hybrid memberikan keseimbangan, fleksibilitas, dan otonomi yang merupakan keuntungan bagi mereka.

Kemudian dengan adanya sistem hybrid, berarti perusahaan juga harus menyediakan fasilitas fisik yang layak untuk pekerjanya. Oleh karena itu, perusahaan juga perlu menata ulang ruang kerja dengan ukuran yang lebih kecil untuk kolaborasi dan membangun konektivitas.

5. AI belum akan memengaruhi rekrutmen

Setidaknya untuk tahun 2024 ini, nampaknya teknologi Artificial Intelligence (AI) belum akan memengaruhi banyak pada pekerjaan. 

Jadi, jika punya kekhawatiran AI akan mengambil alih pekerjaan kalian, rileks. Hal itu tidak akan terjadi di tahun ini, setidaknya.

Perusahaan yang stabil juga pasti akan lebih memilih untuk merekrut manusia dibanding menghindari membayar tenaga manusia dan menggunakan teknologi AI gratisan.

Era evolusi AI ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga hingga lima tahun ke depan. 

Di sisi lain, kekhawatiran terhadap evolusi ini juga serupa dengan yang terjadi pada e-commerce di akhir tahun 90an dan awal tahun 2000an.

6. Fokus pada upskillling

Di tahun 2024, perusahaan diprediksi akan cenderung lebih fokus pada upskilling dibanding merekrut karyawan baru. Dan di waktu yang bersamaan, angka mengundurkan diri juga diprediksi berkurang. 

Dengan perusahaan fokus pada upskilling, mereka ingin fokus pada retensi, yaitu strategi perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia terbaik yang dimilikinya.

Ketika perusahaan berhasil meningkatkan retensinya, maka perusahaan otomatis dinilai berhasil meningkatkan employer brand mereka.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel