Apa Itu Red Flag? Tanda-tanda Hubungan Tidak Sehat yang Perlu Dikenali

Apa Itu Red Flag? Tanda-tanda Hubungan Tidak Sehat yang Perlu Dikenali

Arti red flag dalam hubungan

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Apakah kamu sedang menjalin hubungan dan merasa ada sesuatu yang tidak beres? Mungkin ada red flag atau tanda-tanda peringatan dalam hubungan asmara yang sedang kamu jalani.

Apa itu red flag?

Istilah red flag dalam hubungan ini merujuk pada adanya masalah dalam hubungan yang mana mungkin itu adalah perilaku tidak sehat dari pasangan.

Meski demikian, dalam penggunaan sehari-hari, kita bisa menemui istilah ini secara longgar digunakan untuk mennyebut sikap yang tidak disukai dari pasangan. Misalnya, dalam sebuah pertanyaan “apa cowok/cewek red flag menurutmu?”

Biasanya istilah ini mucul pada pasangan yang baru PDKT atau penjajakan sebelum menjalin hubungan baru. Banyak orang seringkali mengabaikan red flag, dan akhirnya mereka menyesalinya. Bisa juga digunakan saat hubungan telah berjalan.

Mengenal Red Flag dalam Hubungan

Pada umumnya red flag artinya tanda yang terjadi pada sebuah hubungan muncul saat salah satu bersikap toxic, manipulatif, narsisme sampai gaslighting. Beberapa sinyal peringatan tersebut sering tidak disadari atau telat menyadari.

Pertama-tama perhatikan perubahan dalam perilaku pasangamu. Apakah mereka mulai menjadi lebih suka mengatur atau menuntut? Apakah mereka mulai mengabaikan kamu atau tidak memperhatikan perasaanmu? Apakah mereka mulai mengkritik dan suka menghakimi?

Jika perubahan itu mulai ditemui, maka itu bisa menjadi tanda adanya red flag dalam hubungan. Artinya, seseorang perlu segera menyikapinya dengan membicarakannya bersama pasangan.

Selain itu, perhatikan juga cara pasangan berbicara dan bertindak. Apakah mereka seringkali mempermalukanmu di depan orang lain? Apakah mereka selalu menyalahkanmu atas segala persoalan? Apakah mereka selalu mengatur hidupmu tanpa memberikan kesempatan untuk berbicara atau berpendapat?

Jika iya, itu bisa menjadi tanda bahaya bahwa ada masalah dalam hubungan. Segera tentukan sikap apakah hubungan bisa berlanjut atau tidak.

Mengabaikan perasaan sendiri amat tidak dianjurkan. Jika kamu merasa tidak nyaman atau merasa terluka dengan perilaku pasangan, bicarakanlah dengan mereka.

Alangkah baiknya untuk tidak membuat masalah terus berlarut-larut karena dapat memperburuk situasi. Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, dan penting bagimu dan pasangan untuk terus berbicara secara jujur dan terbuka.

Contoh Perilaku Red Flag yang Harus Diwaspadai

Terobsesi untuk Mengendalikan

Salah satu contoh red flag dalam hubungan adalah pasangan yang terlalu mengejar dan mengendalikan. Misalnya, pasangan selalu ingin tahu tentang kegiatan harian atau tidak membiarkan kamu bertemu dengan teman-temanmu.

Sikap ini dapat mengindikasikan rasa tidak percaya pada pasangan, dan dapat menjadi awal dari hubungan yang tidak sehat. Pada batas tertentu, rasa percaya sebetulnya merupakan salah satu kunci dalam hubungan.

Meskipun terkadang kamu merasa bahwa pasanganmu melakukan ini karena sangat mencintaimu, sikap ini sebetulnya adalah salah dan sebenarnya sangat merugikan karena dapat membatasi kebebasanmu.

Suka Mempermalukan atau Mengkritik

Pasangan yang suka mempermalukan atau mengkritik adalah tanda bahaya dalam hubungan yang harus diwaspadai. Misalnya, pasangan sering membuat komentar yang tidak sopan atau tidak menghargai diri dan kepribadian.

Jika pasangan sering melakukan hal ini, maka sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk segera bersikap. Karena perilaku ini dapat menurunkan kepercayaan diri dan juga dapat mengakibatkan keretakan dalam hubungan.

Mengabaikan Perasaan

Jika pasangan sering mengabaikan perasaan, maka hal ini juga dapat menjadi tanda bahaya dalam hubungan. Contohnya, ketika kamu mengungkapkan perasaan dan pasangan tidak merespon, mengabaikan atau bahkan menyepelekan perasaanmu.

Sikap ini menunjukkan bahwa pasangan tidak memperhatikan dengan serius dan mengabaikan kebutuhanmu dalam hubungan.

Sering Mengalihkan Perhatian

Pasangan yang sering mengalihkan perhatian juga dapat menjadi tanda bahaya dalam hubungan. Misalnya, ketika kamu mencoba untuk membicarakan masalah dalam hubungan dan pasangan tidak menanggapinya dengan serius atau justru mengalihkan pembicaraan ke topik lain.

Sikap mengalihkan perhatian ini dapat mengindikasikan bahwa pasangan tidak ingin membahas masalah dalam hubungan dan tidak ingin mengambil tanggung jawab dalam memperbaiki hubungan.

Ini dapat menjadi red flag dalam hubungan karena jika pasangan tidak mau membahas masalah dan mencari solusi bersama, maka hubungan tersebut berpeluang tidak akan bertahan dalam jangka panjang.

Mengekang Kebebasan

Contoh red flag lain dalam hubungan adalah pasangan yang sering mengekang kebebasan. Misalnya, pasangan selalu ingin tahu di mana kamu berada, tidak membiarkan berkumpul dengan teman-teman atau bahkan mengontrol media sosialmu.

Ini dapat menjadi tanda bahaya dalam hubungan karena pasangan yang melakukan hal ini mungkin memiliki sikap posesif dan merasa memilikimu sepenuhnya. Sikap ini dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman dan ketidakbahagiaan dalam hubungan.

Mengancam atau Menakut-nakuti

Pasangan yang sering mengancam atau menakut-nakuti juga dapat menjadi tanda bahaya dalam hubungan. Misalnya, pasangan mengancam akan melakukan kekerasan fisik atau mengancam akan meninggalkan jika kamu tidak melakukan apa yang dia inginkan.

Sikap ini bisa memperburuk hubungan dan terutama membahayakan keselamatan. Jika pasangan melakukan hal ini, sebaiknya segera cari bantuan dan pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut.

Mengatasi Red Flag dalam Hubungan

Dalam banyak kesempatan, red flag artinya tidak hanya terjadi dalam hubungan percintaan, tetapi juga dalam hubungan teman, keluarga, maupun hubungan profesional. Jadi, bagaimana cara mengatasi red flag dalam hubungan?

Jika kamu sudah mengenali adanya red flag dalam hubungan, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Pertama-tama, bicarakanlah dengan pasangan. Jelaskan bagaimana kamu merasa dan jelaskan mengapa perilaku pasangan membuat kamu merasa tidak nyaman atau terluka. Bicaralah dengan cara yang jujur dan terbuka.

Jika pasangan bersedia untuk berbicara dan mencoba memperbaiki masalah, maka cobalah untuk bekerja sama dengan mereka. Namun, jika pasanganmu tidak bersedia untuk berbicara atau tidak berusaha memperbaiki masalah, maka mungkin saatnya untuk berpikir kembali tentang kelanjutan hubungan.

Selain itu, penting untuk mencari bantuan dari orang-orang terdekat atau profesional yang dapat membantumu mengatasi red flag dalam hubungan. Seseorang dapat mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan terapis untuk membantu memahami dan mengatasi masalah dalam hubungan.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel