Sediksi.com – Perilisan jersey terbaru Manchester United diumumkan pada Selasa (27/6/23). Dalam situs resmi klub tertulis, “Adidas dan Manchester United meluncurkan jersey kandang terbaru untuk musim 2023/24.”
Rilis dari MU juga menambahkan bahwa desain jersey berwarna merah ini melambangkan warisan panjang Manchester sebagai kota industri, dengan tambahan fitur-fitur lainnya seperti bunga mawar dan desain geometris yang menakjubkan.
Logo perusahaan teknologi asal Jerman, TeamViewer, masih terpampang di bagian depan jersey terbaru Manchester United, meskipun kedua belah pihak diketahui telah mengakhiri kerja sama pada Desember lalu.
Dikutip dari Daily Mail, logo perusahaan tersebut masih tetap akan terpampang sebagai sponsor utama sampai klub menemukan sponsor terbaru.
Meskipun baru dirilis resmi pada Selasa, bentuk jersey terbaru Manchester United sendiri sebenarnya sudah bocor beberapa hari sebelumnya. Rapper sekaligus fans MU, Aitch, sempat terlihat menggunakan model jersey terbaru saat tampil Glastonbury.
Selain itu, beberapa penampakan jersey terbaru Manchester United untuk musim 2023/24 bahkan sudah bocor beberapa bulan lalu di media sosial.
Tidak lama setelah kabar jersey terbaru Manchester United ini dirilis, sekelompok fans MU terpantau melakukan aksi protes di sekitaran toko resmi klub yang merupakan bagian dari kompleks Old Trafford.
Dikutip dari Manchester Evening News, sekelompok fans yang berjumlah sekitar 100 orang terlihat mulai memadati area toko pada pukul 09:45 pagi. Mereka kemudian memblokade jalan masuk menuju toko yang menjual berbagai merchandise resmi klub itu.
Toko sendiri dijadwalkan buka pada pukul 10:00. Namun, aksi protes yang terjadi membuat toko harus tutup sementara—sekitar 30 menit—sebelum kembali buka jelang pukul 11:00.
Tuntutan Glazers Out dalam Perilisan Jersey Terbaru Manchester United
Protes yang dilakukan para fans MU ini merupakan buntut dari kepemilikan keluarga Glazers atas tim setan merah yang masih bertahan sampai hari ini.
Aksi menutup jalan masuk menuju toko resmi klub untuk mempersulit penjualan jersey terbaru Manchester United di hari perilisannya ini dianggap sebagai pesan yang dikirimkan para penggemar untuk keluarga Glazers.
Aksi itu sendiri diorganisir oleh kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai “the 1958”, yang sebelumnya telah berencana untuk melakukan protes selama 3 hari, termasuk aksi protes langsung terhadap produsen jersey MU, Adidas.
“Aksi ini bukan soal transfer pemain, jersey terbaru, atau siapa pemilik klub selanjutnya. Ini soal menghapus kepemilikan saat ini (Glazers), yang mana hal itu selalu menjadi fokus utama. Kami menantikan hari di mana kami nantinya dapat mendukung perilisan jersey terbaru, namun hari itu bukan hari ini,” tulis grup tersebut di twitter, dikutip dari Manchester Evening News.
Rencana protes ini sendiri memang telah diserukan sebelumnya lewat akun twitter grup the 1958, sehingga pihak MU telah mempersiapkan langkah antisipasi terkait aksi ini. Dikutip dari Daily Mail, sejumlah polisi dan petugas keamanan terlihat berkumpul di sekitar kawasan Old Trafford sebelum massa aksi tiba.
Dalam seruannya, grup ini menuliskan, “Bawa spanduk dan bendera anti Glazers kalian! Berteriaklah dengan lantang, tunjukkan pesan kalian. Kita tidak akan berhenti sampai mereka menjual klub kita.”
Menolak membeli jersey MU sendiri menjadi hal yang dilakukan oleh beberapa orang fans dalam beberapa tahun terkahir sebagai upaya menolak memberi pemasukan kepada Glazers.
Keluarga pengusaha yang berbasis di Florida, Amerika Serikat itu selama ini dianggap oleh banyak penggemar MU sebagai parasit yang hanya fokus mengeruk keuntungan pribadi dari dalam klub tanpa memberikan kontribusi signifikan bagi kesuksesan dan keberlanjutan Manchester United.
Glazers sendiri sudah menjadi pemiliki MU sejak 2005. Keluarga ini tidak pernah menjadi favorit di kalangan penggemar setan merah, dari hari pertama kedatangan mereka sampai saat ini.
November tahun lalu, Glazers mengumumkan pencarian opsi-opsi alternatif terkait investasi terhadap MU, termasuk di dalamnya kemungkinan penjualan klub ke pihak lain. Sejak saat itu, kabar pemilik MU selanjutnya masih simpang siur, di mana dua pihak, yaitu Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, yang menjadi kandidat terkuat pengganti Glazers sebagai pemilik klub.