Sediksi.com – Dunia maya sedang dihebohkan dengan penjiplakan lagu Halo-Halo Bandung menjadi Helo Kuala Lumpur.
Menarik bagi kita untuk melihat bagaimana sebenarnya sejarah lagu Halo-Halo Bandung ini.
Sebelumnya, beredar video animasi dari Malaysia yang diunggah channel YouTube Lagu Kanak TV bertajuk Nasyid Kanak-Kanak Islam Malaysia | Helo Kuala Lumpur | Lagu Patriotik Malaysia.
Sebenarnya video lagu Helo Kuala Lumpur itu sudah diunggah sejak 27 Mei 2020 lalu. Akan tetapi, warganet mulai ramai membicarakannya sejak Senin, (11/9) di Twitter, sekarang X.
Lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki ini memang memiliki lirik dan melodi yang sederhana.
Lantas, bagaimana sejarah lagu Halo-Halo Bandung tersebut?
Sejarah Lagu Halo-Halo Bandung
Sebelum menyimak bagaimana sejarahnya, mari kita dengarkan dan lihat lagi liriknya berikut ini.
Halo, halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo, halo Bandung,
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
Apa yang terpikirkan olehmu saat menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung tersebut?
Sekilas, mungkin kita menduga bahwa lagu tersebut merupakan lagu perjuangan, bukan?
Lagu ini mulanya merupakan lagu romantis antara Ismail Marzuki dan istrinya, Eulis Zuraidah yang sedang mengungsi ke Bandung dari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta.
Melansir dari Diskominfo Kota Bandung, setelah mulai menetap di Bandung, tiba-tiba terbitlah ultimatum dari Inggris yang memerintahkan tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan kota kembang.
Ultimatum itu lalu dibalas oleh pejuang dan rakyat Indonesia dengan membakar rumah dan gedung di bagian wilayah selatan Kota Bandung, sebelum mereka pergi pada 24 Maret 1946. Peristiwa tersebut dikenal dengan nama “Bandung Lautan Api”.
Ismail dan istrinya pun kembali ke Kota Batavia. Dalam ingatannya, mereka memiliki kenangan yang indah selama tinggal di Bandung.
Ingatan itulah yang akhirnya mendorong Ismail untuk menciptakan lagu berbahasa Sunda berjudul ‘Halo-Halo Bandung.’
Lagu Halo-Halo Bandung yang awalnya dimaksudkan Ismail sebagai lagu romantis, diubah dua baris terakhir liriknya supaya menjadi lebih patriotis, tak lain karena terilhami dari peristiwa Bandung Lautan Api.
Adanya perubahan lirik itu, Ismail lakukan juga demi membakar semangat perjuangan rakyat.
Setelah itu, lagu Halo-Halo Bandung ini dikenal sebagai lagu lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia saat melawan penjajah.
Lagu ini juga diperkenalkan semenjak dini kepada anak-anak sekolah sebagai wujud untuk mengenalkan mereka tentang perjuangan para pahlawan bangsa.
Tak hanya lagu itu saja, Ismail juga menciptakan lagu lainnya yang terkait dengan Bandung. Di antaranya berjudul ‘Bandung Selatan di Waktu Malam’ dan ‘Saputangan dari Bandung Selatan.’
Pemerintah akan Usut Penjiplak Lagu Halo-Halo Bandung
Adanya dugaan penjiplakan lagu dari Halo-Halo Bandung menjadi Helo Kuala Lumpur ini, pemerintah pun tak tinggal diam.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut akan segera menindaklanjuti lagu Helo Kuala Lumpur yang diuga mirip dengan lagu Halo-Halo Bandung.
Muhadjir menilai bahwa penjiplakan itu berkaitan dengan hak cipta. Ia sendiri mengaku kalau sebenarnya belum mendengarkan lagu tersebut.
Sementara, Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (Humas) Kemendikbudristek, Anang Ristanto mengatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti secara resmi dengan melaporkan pelanggaran hak cipta.
Mengutip pernyataannya dari detikcom, Anang menyebut bahwa akun YouTube yang diduga menjiplak lagu Halo-Halo Bandung itu dilaporkan ke YouTube Indonesia.
Lagu nasional ciptaan Ismail itu sebelumnya disebut warganet telah dijiplak jadi lagu Helo Kuala Lumpur.
Penjiplakan itu terlihat dan terdengar dari lirik dan melodinya yang sama. Bahkan hanya ada sedikit lirik yang diubah.
Begini lirik dari lagu Helo Kuala Lumpur.
“Hello Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan; Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan; Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu; Sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali,” itulah lirik pada lagu Helo Kuala Lumpur.
Beberapa warganet pun juga berkomentar atas lagu Helo Kuala Lumpur yang diduga mirip dengan Halo-Halo Bandung.
“Parah sih ini. Pencurian hak cipta lagu. Lagu Halo Halo Bandung di ambil jadi Halo Kuala Lumpur,” tulis @tanyakanrl di Twitter.
“Ismail Marzuki sedih kalo denger karyanya diplagiat negara tetangga,” tulis warganet yang lain, dengan pemilik akun @nadeuxx.