Sediksi – Ingin tahu lebih lanjut mengenai pemeran di Catwoman (film)? Baca artikel Sediksi ini sampai tuntas, sebab artikel singkat ini akan mengajakmu lebih banyak memahami mengenai pemeran, sinopsis, dan juga review mengenai film superhero, Catwoman.
Catwoman merupakan film superhero perempuan yang cukup lekat di ingatan. Dibintangi oleh Halle Berry, film versi 2004 menjadi salah satu sinema superhero yang sulit dilupakan.
Overview
- Tahun rilis : 2004
- Genre : Superhero
- Sutradara : Pitof
- Penulis naskah : John Rogers, John Brancato, dan Michael Ferris
- Rumah produksi : Village Roadshow Pictures, Di Novi Pictures, Frantic Films, Maple Shade Films, dan Catwoman Films
- Durasi : 1 jam 44 menit
Pemeran di Catwoman (2004)
- Halle Berry sebagai Patience Phillips aka Catwoman
- Benjamin Bratt sebagai Detektif Tom Lone
- Sharon Stone senahao Laurel Hedare
- Lambert Wilson sebagai George Hedare
- Peter Wingfield sebagai Dr. Ivan Slavicky
- Fancis Conroy sebagai Ophelia Powers
- Alex Borstein sebagai Sally
- Michael Massee sebagai Armando
Sinopsis Film Catwoman (2004)
Setelah mengetahui siapa saja pemeran di catwoman (film), kini saatnya kita mengintip sedikit mengenai sinopsis film Catwoman.
Catwoman menceritakan mengenai Patience Phillips, seorang desainer grafis yang punya karakter kaku dan pemalu. Bahkan lebih dari itu, Patience adalah seseorang yang suka gak enakan dan sering kali berujung menjadi seorang people pleaser.
Ia bekerja di sebuah perusahaan kosmetik yang memproduksi sebuah krim anti penuanaan bernama Hedare Beauty.
Patience menjalani kehidupan yang biasa saja, hingga suatu hari, saat mengunjungi laboratorium R&D untuk menyerahkan desain iklannya, ia tanpa sengaja mendengar percakapan antara Dr. Ivan Slavicny dan Laurel Hedare, istri dari pemeilik perusahaan.
Percakapan itu merupakan diskusi rahasia, tentang efek berbahaya dari produk yang mereka buat.
Hal itu tentu saja merupakan hal terlarang untuk diketahui pegawai biasa macam Patience. Ketidaksengajaannya ini lantas membuatnya harus membayar sangat mahal. Patience dibunuh untuk menjaga rahasia itu agar jangan sampai bocor.
Kematian Patience sangat menyakitkan dan juga menyedihkan, sebab ia tewas terhayut dalam pipa pembuangan ketika berusaha melarikan diri dari pengawal Laurel.
Tapi ternyata itu bukan akhir segalanya. Seekor Egyptian Mau yang bernama Midnight tiba-tiba muncul dan menghidupkannya kembali.
Dari sinilah, petualangan pahlawan super Catwoman dimulai!
Ia kini terlahir menjadi manusia baru. Beberapa hal berubah dari dirinya sejak peristiwa itu. Patience kini memiliki perilaku yang menyerupai kucing seperti penciuman yang tajam, gerakan yang lincah, serta menjadi lebih berani, tidak seperti dirinya yang dulu.
Dengan kemampuan ini, Patience kemudian berusaha mencari tahu rahasia dibalik kematiannya. Berhasilkah ia?
Baca Juga: Review dan Sinopsis Film Puss In Boots (2011), Petualangan Seru Si Kucing Oyen Pakai Sepatu
Review Film Catwoman
Film Catwoman merupakan salah satu film superhero yang ikonik. Bagaimana tidak, sampai sekarang siapa yang tak kenal dengan pahlawan perempuan yang satu ini? Hal ini tentu berkat pemeran di Catwoman (film) yang punya andil besar dalam menghidupkan karakternya.
Halle Berry saya telah berhasil menghidupkan karakter Catwoman. Ia bisa berakting dengan piawai sehingga membawakan Patience Phillips dan Catwoman dalam dua kepribadian yang sangat bertolak belakang.
Selain dari aspek pemeran, film ini sebenarnya membawakan tema yang luar biasa menarik. Tema ini bahkan terasa masih relevan hingga sekarang. Film Catwoman sendiri menceritakan mengenai perlindungan konsumen.
Tema ini terlihat jelas kala perbincangan rahasia Laurel Hedare dan dan Dr. Slavicky terjadi. Di mana perusahaan telah melanggar perlindungan konsumen dengan sengaja membuat dan mengedarkan produk yang berbahaya untuk konsumennya.
Tema ini makin terasa ketika Catwoman aka Patience Phillips berusaha menyibak tabir rahasia kematiannya. Rahasia kotor perusahaan semakin terbuka dengan upaya tersebut.
Perlindungan konsumen bisa dibilang menjadi suatu hal yang tak lekang oleh zaman. Perkembangan industri yang makin pesat serta kemungkinan kerjasama korporasi dengan negara, memungkinkan perlindungan konsumen diabaikan.
Sudah ada banyak bukti mengenai hal tersebut. Film ini kemudian jadi terasa nyambung dengan apa yang kita alami sekarang.
Sayangnya, meski karakternya begitu ikonik dan temanya unik. Film ini justru jauh dari kata sukses. Bahkan IMDB mencatat ratingnya hanya dikisaran angka tiga dari sepuluh. Sementara itu, dari segi pendapatan, film ini kabarnya juga mengalami kerugian. Film ini kabarnya diproduksi dengan biaya mencapai 100 juta dollar Amerika, sementara penghasilannya hanya mencapai 82,1 juta dollar Amerika.