Sediksi.com – Setelah tayang di beberapa festival film termasuk di Jakarta, kini film Monster karya Kore-eda, akan tayang di bioskop Indonesia pada 3 Januari 2024. Kabar penayangan film Monster Kore-eda ini dikonfirmasi langsung oleh akun Cinepolis Cinemas.
Di Indonesia sendiri penayangan film Monster Kore-eda ini ada di dua festival film di Indonesia. Film itu masuk ke dalam Jakarta World Cinema Week 2023 pada bulan November lalu. Film tersebut tayang di Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF).
Penasaran film Monster itu tentang apa? Simak penjelasannya di bawah, ya!
Sinopsis Film Monster Kore-eda
Minato (Soya Kurokawa), seorang remaja laki-laki, mulai berperilaku mencurigakan. Ibunya, Saori, (Sakura Ando) mengetahui bahwa guru sekolah Minato yang dihormati, Tuan Hori (Eita Nagayama), mungkin menindasnya. Ketika dia menuntut jawaban, yang dia dapatkan justru adalah rasa frustrasi yang sangat besar terhadap jawaban kepala sekolah. Sementara itu, mungkin Minato yang sebenarnya menindas sesama siswa, Yori (Hinata Hiragi)…atau dia mencoba melindunginya?
Narasi yang menarik terungkap melalui tiga perspektif yang berbeda (ibu, guru, anak laki-laki), memberikan lebih banyak informasi kepada pemirsa di setiap segmen sehingga individu yang mungkin Anda lihat sebagai “monster” terus berubah dan potongan puzzle yang rumit.
Monster ini bisa sangat berbeda dari satu orang dan orang lainnya sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas (tetapi tidak pernah lengkap) tentang apa yang terjadi. Kore-eda, dan penulis skenarionya Yuji Sakamoto, terus mengaburkan bidang kebenaran dan persepsi, kita dibuat dengan cepat untuk menghakimi karakter dan menuntut.
Dan elemen utama queer menjadi menonjol dalam narasi dan dieksplorasi dengan sangat hati-hati dan jujur.
Tentang Monster
Film Monster Kore-eda ini berhasil menjadi salah satu finalis untuk film Feature Oscar. Meskipun tidak menang, Kore-eda berhasil memenangkan Queer Palm dan Best Screenplay Award di Cannes Film Festival.
Film tersebut juga mengikuti beberapa festival lain seperti Sydney Film Festival, Munich Film Festival, Chicago International Film Festival, hingga Busan International Film Festival.
Kore-eda menggunakan metode lain dalam membuat film Monster.
“Dengan para aktor, saya katakan bahwa meskipun ini terdiri dari tiga sudut pandang berbeda, tiga bab berbeda, jangan tampil dengan cara berbeda karena kami sebenarnya menceritakan kisah yang sama. Itu orang yang sama. Ini tidak berarti kamu adalah orang yang sangat berbeda di bagian cerita yang berbeda,” ujar Kore-eda.
Kore-eda juga ingin melihat ekspresi orang-orang ketika melihat monster, ketika dia menyadari bahwa mereka telah melihat sesuatu yang tidak diketahui dan tak bisa dihindarkan.
“Saya ingin memastikan bahwa kami mendapatkan ekspresi tersebut, dan saya juga berbicara dengan sinematografer tentang hal itu, sehingga kami dapat memastikan bahwa kami mendapatkan gambar tersebut,” katanya.
Monster Bukanlah Film yang Kore-eda Tulis
Biasanya setiap membuat film, Kore-eda selalu menulis filmnya sendiri. Meskipun begitu dia turut mengembangkan skrip filmnya. Skripnya ditulis oleh Sakamato, ia sendiri yang meminta kepada Kore-eda untuk menyutradarai film tersebut.
“Sejak saat itu, rangkaian tiga bagian telah ditetapkan: ibu, guru, dan anak-anak. Dan kemudian selama tiga tahun, itu juga selama masa COVID, jadi sebulan sekali, kedua produser dan Tuan Sakamoto dan saya akan bertemu dan mendiskusikan apa yang ditulis ulang dan bagaimana melanjutkan naskahnya, dan kami juga membahas casting juga,” ujar Kore-eda.
Selama syuting film, Kore-eda juga merasa bahwa naskahnya juga menjadi bagian dari dirinya juga.
“Saya tidak merasa bahwa naskah itu diserahkan kepada saya sebagai naskah yang sudah selesai untuk kemudian disutradarai. Jadi saya merasa sangat nyaman dengan filmnya, naskah film ini, dan siap untuk memfilmkan ceritanya, dan saya tidak merasa itu adalah sesuatu yang asing bagi saya,” cerita Kore-eda.
Dalam Monster, ia kembali bekerja sama dengan Ando Sakura yang sebelumnya menjadi aktrisnya di film Shoplifter.
“Saat aku bekerja dengan Sakura di Shoplifters, menurutku dia hebat dalam bagian itu. Namun saya merasa bahwa saya belum menyelami kedalaman kemampuannya pada saat itu dan saya pikir dia bisa melakukan sesuatu yang jauh lebih dalam dan intens,” jelas Kore-eda.
“Jadi itu adalah kemampuanku sendiri sebagai sutradara yang mungkin belum memunculkan hal itu dalam dirinya, jadi aku sangat ingin segera bekerja dengannya lagi untuk bisa menunjukkan apa yang bisa dia lakukan, dan dia mampu melakukannya,” sambung Kore-eda.
Bagaimana, apakah kamu menjadi tertarik untuk menonton film Monster Kore-eda?
